22

10.5K 737 32
                                    

negative content! 18+

Di harapkan pembaca pandai dalam memilih cerita.

---Coffee---




"Mhhhh, Mark, " Lenguhan sensual terus keluar dari mulut Haechan yang kini sedang bekerja di atas tubuh Mark, menaik turunkan tubuhnya dengan tempo yang perlahan sesuai dengan permintaan Mark sebelumnya.

Kedua tangan Haechan sudah bertumpu pada perut berotot milik Mark, wanita itu mendongakkan wajahnya sembari mengigit bibir bawahnya merasakan rasa nikmat yang tiada tara.

Sungguh, Mark juga merasakan kenikmatannya sekaligus tersiksa. Pemuda itu harus bisa menahan gejolak dalam tubuhnya sebisa mungkin, rasa ingin menggempur keras lubang Haechan sangat ia inginkan hanya saja Mark sadar wanitanya kini sedang mengandung, dirinya tidak bisa lepas kendali untuk saat ini.

Sedari tadi kedua tangan milik Mark tidak berhenti mengusap punggung wanitanya itu, sembari menatap wajah kemerahan dari Haechan membiarkan wanita itu untuk memimpin permainannya.

"enghh, ahh Markhh, "

Haechan menambahkan temponya, ia semakin cepat menaik turunkan tubuhnya, memasukan penis milik Mark masuk lebih dalam pada lubangnya.

"Haechan-, perlahan. " Ucapnya dengan terengah. Sungguh Mark sudah tidak tahan, ia meremas spray kasurnya guna untuk melampiaskan nafsunya sendiri.

Haechan menunduk, mencium bibir Mark dengan sedikit tergesa, di bawah sana tubuhnya tidak berhenti bergerak sebisa mungkin untuk memimpin permainannya.

Mark mengerang di dalam ciumannya, dirinya akan segera sampai. Melepaskan ciumannya lelaki itu menurunkan kecupan nya, menciumi leher Haechan memberinya banyak tanda kemerahan-ralat bahkan hampir berubah menjadi ungu. Sampai akhirnya mulutnya berhenti pada puting pink milik Haechan, dengan cepat Mark segera melahap puting tersebut, menghisapnya dengan kuat layaknya seorang bayi, kedua tangannya ia gunakan untuk meremas pinggang Haechan, membantu wanitanya untuk terus menghentakkan tubuhnya naik turun.

Haechan mendongak, tangannya meremas rambut hitam milik Mark sesekali menekan kepala pemuda.

"Mark, ahh ahh aku lelah, ahh ahh, "

Mengerti, akhirnya lelaki itu menghentikan aksi menyusunya. Mark memeluk tubuh Haechan dan dengan perlahan memutar mereka tanpa melepaskan penyatuan nya, sekarang Mark yang berada di atas bersiap untuk memimpin permainannya. Bagaimanapun juga Mark belum mencapai klimaks.

"Katakan jika saya terlalu kasar, " Mark berucap lembut di telinga Haechan sebelum pada akhirnya kembali menggerakkan tubuhnya.

Haechan menarik wajah Mark untuk menciumnya, saling melumat dengan penuh kasih sayang. Setelah beberapa saat lelaki itu kembali melepaskan ciumannya, miliknya terasa berkedut yang artinya akan segera mencapai klimaks. Mark menghentakkan nya semakin cepat membiarkan Haechan yang terus mencakar punggung miliknya.

"Arghh, Haechan jangan menjepit. " Rasanya ingin mengumpat ketika lubang milik Haechan kembali mengetat, ia semakin mempercepat temponya memompa tubuh wanitanya itu hingga hentakkan terakhir Mark menyembur kan semua nya di dalam.

Nafas keduanya terengah-engah, Mark melepaskan penyatuannya dan merebahkan tubuhnya di samping Haechan, menarik tubuh wanitanya kedalam pelukannya itu sambil menarik selimut untuk menutupi tubuh keduanya.

"Terimakasih. "

Mark mengangguk pelan, mengecup lembut pucuk kepala Haechan, " maaf jika saya melakukannya terlalu kasar. "

Cᴏғғᴇᴇ • MarkhyuckWhere stories live. Discover now