06

9.3K 848 15
                                    

Yuk, votmentnya.

--Coffee--



Jam sudah menunjukan pukul dua belas siang, sudah waktunya Mark untuk beristirahat. Pemuda itu menghembus kan nafasnya, untung saja pekerjannya yang semalam sudah ia selesaikan. Jadi, Mark tidak perlu repot-repot untuk lembur lagi.

Lelaki itu beranjak dari duduknya, hari ini dirinya ingin makan di sebuah restorant yang terletak dekat kantornya bersama Yeri. Memang selama ini jika Mark ingin makan di luar Yeri selalu menemaninya.

Pintu lift terbuka menampilkan Yeri yang kini sedang tersenyum lembut kearahnya. "Presdir, apa anda ingin makan di luar? "

Mark mengangguk pelan, ia berjalan masuk kedalam lift berdiri di sebelah gadis itu. "Presdir Jung, setelah jam istirahat selesai ada beberapa collage yang ingin bertemu di ruang meeting. " Ucap Yeri sambil melihat sebuah map yang berada di genggamannya. Map tersebut berisikan tentang kegiatan atasannya itu.

Pemuda itu kembali mengangguk, tak lama pintu lift terbuka. Mark menautkan alisnya ketika melihat sedikit kekacauan yang terjadi di lobby nya.

"Yak! Jangan mendorongku sialan! "

"Lepaskan aku! "

"Arghh! Kau menjambak rambut ku terlalu keras! "

"Kalian! Jauhkan tangan kalian dari ku! Jangan menyentuh ku! "

Suara teriakan yang terdengar sangat nyaring itu masuk kedalam indra pendengaran Mark dan juga suara itu sangat tidak asing untuknya. Mark mengenal suara itu.

Melangkah lebar, pemuda itu mendekati kericuhan yang terjadi di dekat meja resepsionis, melihat dua orang satpam yang berusaha menarik seorang gadis.

"Ada apa ini? " Tanya Mark, dua orang satpam tadi menghentikan acara menariknya, mereka melepaskan cekalannya dan membungkuk hormat begitupun dengan seorang wanita resepsionis. Sedangkan Mark, atensinya terjatuh kepada seorang gadis yang terlihat sedikit berantakan.

Kedua meta gadis itu sedikit memerah dan juga berkaca-kaca seperti ingin menangis. Gadis itu melangkah mendekati Mark lalu memeluk pemuda itu, menenggelamkan wajahnya pada dada bidang milik Mark.

Pemuda itu masih terdiam melihat reaksi gadis itu yang dengan sangat tiba-tiba memeluknya. Mark mendengar suara isakan kecil dari si gadis, mungkin dia menangis.

"Kenapa? " Tanyanya dengan nada yang di lembutkan.

Gadis itu melepaskan pelukannya, menghapus sisa air matanya sambil sedikit terisak. Ia menunjuk kearah dua orang security. "Mereka menarik ku dengan sangat kasar-, " Gadis itu memotong ucapannya memperlihatkan kedua lengannya yang sedikit memerah di area pergelangannya. Mark menaikan tatapannya, menatap kedua security yang kini kembali menunduk.

"-Tanganku sangat sakit, dan juga dia mendorong ku dia juga menjambak rambutku, " lanjutnya sambil menunjuk kearah seorang wanita resepsionis yang juga menunduk.

"Kenapa kalian melakukannya? "

"Maaf Presdir Jung, gadis ini memaksa menerobos masuk kedalam untuk menemu-,"

"Apa harus dengan cara kekerasan? " Mark memotong ucapan dari salah seorang satpam nya. Semuanya terdiam, tidak berani menjawab ataupun menatap Mark.

Pemuda itu berganti menatap kearah seorang wanita resepsionis. "Lalu denganmu, kenapa kamu menjambak rambut nya? "

Cᴏғғᴇᴇ • MarkhyuckWhere stories live. Discover now