08

9.5K 793 42
                                    

Gercep juga ya.
Yuk votment nya lagi, aku bakal up lagi kalo udah 25 vots

---Coffee---



"Haechan, buka dulu pintunya kita bicarakan semuanya baik-baik. "

Sudah hampir satu jam lamanya Mark berdiri di depan kamar apartement. Selepas kepulangan mereka semalam Haechan langsung mengurung dirinya di dalam kamar, mengunci dan tidak membukanya sampai saat ini.

Mark tau dirinya bersalah, tapi semua ini bukanlah murni kesalahannya sendiri. Haechan yang memulainya terlebih dahulu Mark sudah memperingatinya untuk tidak duduk di pangkuannya. Sekali lagi aku peringati Mark adalah pria normal yang mempunyai nafsu tinggi juga.

Untung saja hari ini adalah hari minggu, jadi Mark tidak perlu repot-repot berangkat ke kantor. Sudah banyak cara untuk membujuk Haechan agar gadis itu mau keluar. Dari mulai dia memasak, menawarkan untuk jalan-jalan hari ini atau memberikannya tikel liburan ke Jeju. Gadis itu tetap menolak bahkan tidak menjawab ucapannya sama sekali.

Oh ayolah, jika saja kemarin malam Yuta tidak masuk ke ruangannya mungkin mereka sudah melakukan hal lebih dari itu. Dan lebih parahnya di dalam kantor, masih baik yang memergoki mereka semalam adalah Yuta bagaimana jika pegawainya yang lain? Hancur sudah martabat seorang Mark Jung.

Untuk sekarang berterima kasih lah pada Yuta. Pria yang awalnya ingin memberi kabar jika tadi ada aluran listrik yang putus, tapi pemuda itu malah melihat pemandangan tidak senonoh di meja kerja temannya itu. Beruntung Yuta datang membuat mereka tersadar.

Jam sudah menunjukan pukul sebelas siang, dan Haechan belum menunjukan batang hidung nya sama sekali. Mark mengusap rambutnya prustasi harus dengan cara apa lagi dia membujuk Haechan.

Mark tersadar, sekarang dia tau cara jitu untuk membujuk Haechan agar keluar dari kamarnya.

"Haechan, kamu benar-benar tidak mau keluar? Bagaimana jika saya memberi kan black card untuk kamu gunakan selama seharian ini, saya janji tidak akan mengkomplen apapun yang kamu beli. " Ucap Mark kembali.

Iya dengan cara memberikannya Black Card Haechan pasti tidak akan menolak. Mari kita tunggu reaksinya beberapa saat.

Dan

Clek

Pintu kamar terbuka, memperlihatkan Haechan dengan senyuman lebarnya. Gadis itu mengulurkan tangannya.

"Mana? "

"Apa? "

"Black Card yang kau janjikan. "

Detik ini juga Mark membuka lebar-lebar mulutnya, rahanya sudah seperti jatuh ke lantai. Lihatlah gadis ini dengan cepatnya keluar dan meminta Black Card padanya.

Haechan merotasikan matanya melihat Mark yang malah terdiam, dia memukul kencang pundak pemuda itu. "Berikan Black Card yang nya padaku, cepat! "

"Kamu mendengarkan ucapan saya
tadi? "

Gadis itu mengangguk. "Tentu, jadi berikan Black Card mu. "

"Lalu tawaran saya yang lain? " Mark kembali bertanya.

"Aku tidak mau! Aku hanya menginginkan Black Card mu. "

Mark mendesis, lagi-lagi dia harus masuk kedalam perangkap gadis licik itu. Baiklah, untuk kali ini ia memilih untuk mengalah. Pemuda itu memgambil dompetnya di saku celana nya, ia memberikan sebuah kartu persegi empat pada Haechan.

Cᴏғғᴇᴇ • MarkhyuckWhere stories live. Discover now