AXIS 62

1.9K 200 29
                                    

Sudah siap untuk berpisah dengan kisah ini? 😊Versi lengkap ada di akun Kwikku Noona Agassi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sudah siap untuk berpisah dengan kisah ini? 😊
Versi lengkap ada di akun Kwikku Noona Agassi. Terima kasih ...

———————————————————

"Mom nanyain," Byan menangkap keterkejutan di mata Jingga. "Beliau nelpon gak pernah berhasil nyambung sama lu. Kotak suara mulu.

"Lagi pengin sendiri? Atau kabur?"

Jingga mendengkus. "Kabur dari apa?"

"Kakak gue." Byan menyandarkan tubuhnya di kursi, seraya menyilangkan kedua lengan di dada. "Kalo masalah pernikahan kontrak—"

"Kamu ... tahu?"

Byan mengangguk. "Kalani yang bilang sama gue. Gara-gara wanita itu dateng ke rumah."

Jingga menutup rapat mulutnya.

"Lu kapan balik?"

"Belum tahu."

"Jadi, lu gak bakal nonggol lagi di rumah sakit?" tanya Byan. "Lu gak khawatir kalo Kalani dapet skandal lagi?"

***

Di depan pintu IGD, Kalani berdiri bergeming menatap setiap tetesan air yang turun. Aroma petrichor mengingatkan akan Jingga. Ingin rasanya menghubunginya kembali, tetapi ia belum siap untuk dikecewakan lagi.

Tidak berapa lama, ponselnya berbunyi. Nama Byan terpampang di layar.

"Ya, Byan."

"Ban mobil gue ngegiles paku. Ini udah di bahu jalan. Cuma gue baru inget, ban cadangan dikeluarin tadi malem. Orang bengkel belom nongol."

"Di daerah mana?"

"Bentar, shareloc dulu."

Tidak berapa lama muncul pemberitahuan sebuah pesan masuk dari Byan. Kalani membuka pesannya, lalu kembali menempelkan benda pipih itu pada telinganya." Sekitar tiga puluh menit lagi aku di sana."

***

Dibutuhkan waktu nyaris dua jam bagi Jingga untuk sampai di area Oriona International Hospital, sejak ia menginjakan lagi kakinya di ibukota. Hujan yang turun semakin deras, hingga ia tidak punya pilihan lain selain bergegas memasuki IGD rumah sakit.

Di hadapannya, ada seorang pasien terbaring di atas brankar. Kakinya terjulur keluar dari tempat ia berbaring. Jingga menduga pasien itu memiliki tinggi yang sama dengan Kalani.

"Tabrak lari, Dok. Tertabrak saat keluar dari mobilnya. Sedan mewah berwarna biru."

"Jingga?" sapa Byan saat wanita itu mulai mendekati ranjang pasien yang sedang diperiksa Mentari. "Lu—"

"Dia ... kenapa?" Suara Jingga bergemetar saat melihat kaki pasien mulai pucat dan membiru.

"Ada luka di kepala, Dok. Minta golongan darah O rhesus negatif. Pasien berkebangsaan Belanda."

Byan menghampiri Jingga. "Jingga, dengerin gue dulu. Dia—"

Suara nada panjang terdengar dari mesin di dekat mereka.

Halo, terima kasih sudah membaca karya Noona hingga bab ini

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Halo, terima kasih sudah membaca karya Noona hingga bab ini. Kisah utuhnya bisa dibaca di akun Kwikku: NoonaAgassi
Baca juga karya Noona yang lain 😆

Displacement [END]Where stories live. Discover now