PART 19 | Jebakan 2

6 2 0
                                    

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

"Walaupun pada akhirnya Aku kalah, Setidaknya Aku tidak menyerah untuk membuatmu melihatku. Jadi, jangan halangi Aku untuk tetap berjuang"
-Ezra Altezza-

🎵Remember Me ~ B.I🎵

🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁

Kini saatnya giliran Alika untuk naik ke atas panggung, penonton semakin riuh. Teriakan murid SMA Harapan Indah sangat kencang menyemangati Alika. Tidak hanya murid Harapan Indah yang mendukung Alika, banyak juga murid dari SMA lain yang mendukung Alika. Sebab Alika juga adalah pemenang lomba ini tahun lalu.

Alika dengan anggun naik keatas panggung, Ia membawakan lagu dengan suara yang sangat lembut dan penuh penghayatan ditambah permainan biolanya yang sangat bagus.

Semua penonton terhayut kedalam suasana, mereka terpesona oleh penampilan Alika yang luar biasa. Namun, satu orang memperhatikan Alika dengan tatapan penuh kebencian. Ia membuka sebuah pesan dari seseorang.

Now, the game is start-batin orang itu Setelah melihat pesan tersebut, Ia tersenyum licik sambil menatap Alika.
Semua orang berdiri bertepuk tangan dengan meriah setelah Alika menyelesaikan penampilannya.

"Baiklah hadirin semuanya, Itu adalah penampilan terakhir dari peserta perlombaan tahun ini" ujar Taksa sebagai pembawa acara.

"Sambil menunggu para juri untuk berunding, mari kita saksikan sebuah persembahan dari perwakilan panitia lomba" lanjut Taksa dengan semangat,

"Kepada yang bersangkutan dipersilahkan untuk naik ke atas panggung"

Patra dan Nazifa naik ke atas panggung, semua penonton riuh. Mereka semakin bersemangat untuk menyaksikan penampilan ini setelah melihat siapa yang naik keatas panggung.

Ada satu orang yang amat sangat terkejut, siapa lagi kalau bukan Akhtar. Ia tidak tahu kalau Nazifa akan tampil diatas panggung. Nazifa bersiap untuk memainkan sebuah piano sedangkan patra sedang mengecek mic untuk bernyanyi.

"Wih, Si Zifa ternyata yang tampil. Udah lama nih gak liat dia main piano" ujar Gafi bersemangat.

Akhtar melirik Gafi. "Nazifa bisa alat musik?" tanyanya.

"Mahir malah, tapi cuman piano aja" jawab Gafi.

Dari atas panggung sudah terdengar alunan suara piano yang Nazifa mainkan. Semuanya tertuju pada Nazifa, begitu juga dengan Akhtar dan Gafi. Patra mulai menyanyikan lagu It's You dari sezairi. Penonton sangat bersemangat, alunan piano dari Nazifa ditambah suara merdu Patra yang bernyayi dengan penuh penghayatan.

Setelah selesai penampilan, seseorang entah siapa beteriak "Lo berdua cocok, jadian aja" teriaknya dengan kencang.

Semua penonton setuju, dan mulai menyoraki mereka berdua untuk jadian. Akhtar merasa tidak nyaman dengan sorakan itu, apalagi melihat Patra yang tersenyum senang.

Diatas panggung Nazifa merasa risi dan juga bingung. Ia melihat Akhtar di bangku penonton yang hanya duduk diam saja dengan wajah datar dan tatapan dingin kearah Patra.

-------------------------

Di tempat lain, Vanetta, Ezra, dan Elvan sampai di markas genk syder. Alister sedang menuju tempat pasukan Force, mereka berhasil menghubungi salah satu anggota Force. Pasukan Force nampaknya percaya, karena Ezra juga memiliki hubungan baik dengan ketua pasukan itu.

"Kayaknya Mereka udah berangkat" ujar Vanetta melihat tempat itu sepi.

Mereka betiga nampak berpikir, mencari cara supaya bisa mencegah pasukan itu terjebak oleh tipuan Bino.

"WOYY, NGAPAIN LO DISINI!!" teriak seseorang dari belakang mereka.

Mereka betiga menengok kearah suara dan ternyata orang itu adalah anak syder, terlihat dari jaket syder yang Ia gunakan.

"Ngapain Lo disini?" tanyanya dengan emosi, wajar saja anak syder itu emosi.
Karena melihat anak Gaon berada di markas Syder, musuh mereka.

"Tenang bro, kita kesini bukan mau cari masalah" jawab Elvan berusaha santai.

"Bener Lex, mereka disini buat bantuin genk syder" jelas Vanetta maju kedepan.

"Vanetta? Ngapain Lo disini?" tanya Alex, mereka berdua saling kenal karena sama-sama mengikuti ekskul taekwondo di sekolah.

Vanetta menjelaskan semuanya dengan rinci pada Alex. Alex nampak berpikir, Ia menarik Vanetta agak menjauh dari Ezra dan Elvan.

"Van, Lo yakin sama informasi dari mereka?" tanyanya dengan serius.

"Gue jamin" jawab Vanetta dengan yakin.

Alex tampak berpikir kembali, namun akhirnya Ia mengangguk karena Vanetta menyakinkannya.

"Okey, Kita langsung susul mereka. Karena percuma kalau kita telpon juga, mereka gak bakalan angkat" ajak Alex.

"Van, Lo nggak usah ikut. Terlalu bahaya" cegah Ezra.

"Okey, tapi kasih tahu Gue alamatnya. Buat jaga-jaga" pinta Vanetta.

Alex membuka handphonenya, "Udah Gue share" jawabnya.

-----------------------------

Nazifa memberikan buket bunga mawar putih pada Alika, "Selamat yah Al, emang kalau urusan musik kamu jagonya" ujarnya dengan senang.

"Makasih, ngomong-ngomong Vanetta kemana?" tanya Alika yang tidak melihat Vanetta.

Nazifa mengendikkan bahunya tidak tahu, "tadi pergi sama Ezra" jawab Gafi.
"kemana?" tanya Nazifa.

Gafi menggeleng tidak tahu. Alika ingat kalau Ia punya janji.

"Zif, Gue ganti baju dulu yah" pamitnya yang dibalas angggukan oleh Nazifa.

Nazifa melirik Akhtar yang hanya diam saja dari tadi, Gafi yang melihat itu berbisik pelan pada Nazifa, "Dia cemburu liat Lo tadi duet" ujarnya.
Nazifa menatap Gafi, Gafi mengangguk menyakinkan.

------------------------------

Alen menghentikan motornya karena 3 motor menghalangi jalan mereka.

"WOY, NGAPAIN LO NGALANGIN JALAN KITA!!" teriak Sagara.

"WOW, Ternyata manusia depakan kawan!" ujar Sagara, disambut gelak tawa oleh genk syder setelah melihat siapa dibalik helm itu.

Pasukan Syder melihat Alex diantara mereka, "Lo ngapain disana?!" tanya Delmar pada Alex.

Alex tidak menjawab, Ia menghampiri Alen dan membisikkan mengenai rencana Bino. Alen terkejut, namun Ia bisa mengontrol wajahnya untuk tetap tenang.

Alen maju selangkah kedepan, "Lo pikir Gue bakalan percaya gitu aja" ujar Alen dengan senyum sinis.

Ezra melangkah kedepan, "Tentu aja Lo gak bakalan percaya" jawab Ezra, membuat Alen berdecih.

"Tapi, Gue saranin Lo percaya sama Gue" lanjutnya.

Pasukan syder yang lainnya merasa bingung dengan arah pembicaraan mereka berdua.

Alen menatap sengit Ezra, "Kenapa Gue harus percaya sama Lo?"

"Karena Gue yakin Lo gak mau kehilangan pasukan Lo, lagi" jawab Ezra dengan suara pelan di akhir, membuat Alen dan juga pasukan syder yang tidak tahu masalahnya kesal.

"JAGA OMONGAN LO BANGSAT!!"

🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷

Hola, apa kabar semuanya? Semoga semuanya sehat selalu.

Kalau ada waktu kepoin akun Instagram @exachua_id dan jangan lupa buat follow yah

Jangan lupa buat coments, vote and share cerita ini. Ajak temen-temen kalian buat menelusuri lapak ini.

Don't forget to be happy, stay safe and healthy everyone.....

See you on next part 👋👋👋👋👋

VAN STORY : VaLenWhere stories live. Discover now