18.Membaca Pikiran Cowo

Start from the beginning
                                    

Devanjing🐊
Online..

Udah blm?

Udh.

Jutek amat si:3
Gue mau tanya?

Angka setelah 6 apa?

7

Sebelum angka 1?

0

Huruf setelah T?

u

Lawannya (-) apa?

+

Angka setelah 2?

3
Lu pasti mau gombalin gue kan?
Percuma Dev, ga akan mempan!!

Coba gabungin dari bawah!

3+U07

Coba dibalik❤

DEV, ANJING!!
ANAK SETAN!! ENYAH LU DARI BUMI!!!
TUNGGU PEMBALASAN GUE, SIALAN!!

***

Devano tertawa puas melihat reaksi Michel yang terlihat sangat kesal karena ulahnya. Entah mengapa, melihat Michel kesal membuatnya candu.

Karena ketika Michel sedang kesal, ia terlihat sangat menggemaskan. Eh, tidak-tidak! Devano tidak mungkin kan memuji Michel?

"Kesambet apaan lu, van? Ketawa mulu dari tadi?" Tanya Farrel mewakili.

"Gapapa, mending kita ke kelas. Sebentar lagi jam istirahat berakhir." Kata Devano mengingatkan.

Setelah itu, mereka memutuskan untuk membayar semua makanan dan berjalan menuju kelas. Mereka tidak ingin mengambil resiko dan berakhir dihukum oleh Devano. Mengingat Devano adalah Ketos disini.

***

Waktu begitu cepat berlalu, tak terasa kini jam pelajaran telah berakhir. Itu tandanya para siswa-siswi sudah diperbolehkan untuk pulang ke rumah masing-masing.

Berbeda dengan Michel yang tengah sibuk dengan urusannya. Kini Michel tengah berada di area parkir SMA Antariksa. Tadi ia sempat menyuruh 2 adik kelas untuk membawa motor Devano.

Jangan kira Michel akan diam saja karena ulah Devano tadi. Impossible! Michel adalah tipe orang yang tidak main-main dengan ancamannya.

Lihatlah sekarang, Michel tengah menyuruh orang untuk merusak motor kesayangan Devano. Tak tanggung-tanggung, Michel memerintahkan kepada 2 pemuda itu untuk merobohkan pohon agar menimpa motor Devano.

"Kak, ini yakin ga bakal ketahuan guru? Gue takut diskors

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Kak, ini yakin ga bakal ketahuan guru? Gue takut diskors." Ucap Jono-adik kelas Michel.

"Kalau ada apa-apa biar gue yang tanggungjawab. Gue berani jamin kalian ga akan kena hukuman." Ujar Michel.

"Tapi, gimana kalau Kak Devano marah? Gue ngeri, kak Vano kalau marah kayak singa." Ceplos Joni, kembaran Jono.

"Udah gausah khawatir, tugas kalian udah selesai. Sekarang kalian boleh pergi. Btw, thanks ya udah mau bantuin gue. " Ucap Michel dan memberikan beberapa lembar uang berwarna merah kepada si kembar.

"Rasain lu, Dev. Siapa suruh ngerjain gue? Haha, sekarang motor kesayangan lu yang jadi korban." Batin Michel tertawa jahat bak psikopat.

***

"WOII, LU APAIN MOTOR GUE?!!!" Teriakan menggelegar dari Devano berhasil mengalihkan atensi seluruh warga sekolah.

Devano berlari menghampiri Michel. Ia menatap nanar pada motornya yang rusak parah akibat ulah istri laknatnya.

"Gimana-gimana? Bagus ga maha karya gue?" Tanya Michel menaik-turunkan kedua alisnya.

"Bagus pala lu peyang! Motor gue lu apain, anjirr?kenapa jadi ancur gini?!!" Geram Devano tertahan.

"Ga gue apa-apain kok. Cuma gue modifikasi aja biar lebih kece." Jawab Michel enteng tanpa beban.

"Modif mata lu soakk!! Jelas-jelas lu rusakin motor gue, bangsat!!" Kesal Devano. Ia tidak peduli jika kini mereka tengah menjadi tontonan gratis bagi para siswa.

"Yaelah Dev, kalau rusak tinggal beli lagi kali. Lu kan anak horang kaya. Jangan kaya orang tipis deh. Lagian gue cuma ngerusakin motor doang, elah. Lu kan bisa beli sepabrik-pabriknya kalau lu mau. Gausah lebay deh!" Ucap Michel tanpa rasa bersalah.

"Wahh sarap nih anak! Bener-bener ga punya otak! Makannya chel, dulu pas pembagian akhlak lu tuh ikutan ngantri jangan malah ngelayap. Gini kan jadinya." Timpal Farrel.

"Tau, enteng banget tuh congor. Kalau ngomong kagak dipikir dulu anying. Main asal jeplak aja." Kata Daniel.

"Jangan suka menghakimi! Kalian belum kenal Michel luar-dalem. So, jangan suka mengambil kesimpulan sendiri." Ujar Nathan yang berhasil membungkam semuanya.

"Ikut gue sekarang!!" Devano menarik paksa tangan Michel.

"Ehh, mau kemana?" Michel berusaha melepas tangan Devano, namun usahanya hanya sia-sia. Mau tak mau kini ia hanya bisa pasrah dan membiarkan Devano membawanya, entah kemana.

"Loh, ada apa nih rame-rame? Perasaan gue ketinggalan berita mulu, anying."Lia berusaha menerobos kerumunan.

" Lah, itu bukannya si Michel ya?" Tanya Aurel menunjuk Michel yang dibawa pergi oleh Devano.

"Ehh, iya anjirr. Buat ulah apa lagi tuh anak? Perasaan dari kemarin kagak kapok-kapok dah. Heran gue sama Michel, demen banget dihukum BK." Ujar Lia geleng-geleng kepala.

"Ayo kita ikutin. Kak Vano kelihatan marah banget sama Michel. Gue takut Michel kenapa-kenapa." Aurel menarik tangan Lia dan mengiringnya untuk mengejar Michel.

"Tunggu rel, lu duluan aja. Gue mau ke toilet bentar. Dapet panggilan alam nih gue, mana udah diujung lagi. Mau lahiran, takut brojol disini kan berabe." Kata Lia yang sudah tidak tahan. Tanpa menunggu persetujuan dari Aurel, Lia pun lari ngibrit menuju toilet untuk menyelesaikan hajatnya.

***

Hallo guys!!

Gimana part ini?? Seru ga??

Fell nya dapet ga nih?

Kira-kira ada yang tau kelanjutannya gimana?

Maaf ya kalau ga sesuai sama ekspetasi kalian.

Jangan lupa vote dan komen ya? Karena vote dan komen itu gratis!!

Segini dulu ya guys?

See you next time:)

Strong Girl Michella (END) Where stories live. Discover now