28. *KKK*

1.2K 126 27
                                    

Khanza menatap berbinar makanan di depannya, bukan makanan yang pupil mata bulannya perhatikan, lebih tepatnya seorang laki-laki yang menyandang status sebagai suaminya. Laki-laki itu terlihat sedikit ketakutan saat ingin memasukkan sate itu ke dalam mulutnya.

"Kalo pedes banget nggak usah yang, nanti kamu sakit." kata Khanza mulai khawatir.

Awalnya Keanu tersenyum mendengarkan kalimat itu, tapi saat mendengar kalimat selanjutnya, wajahnya menjadi datar dan menatap tajam Carlos. "Biar Carlos aja yang jilat."

"Nggak usah!" cetusnya, kemudian memasukkan makanan itu ke dalam mulutnya.

"Shh,"

Keanu sedikit meringis, jujur saja, ini sangat pedas, semoga bukan kamar mandi yang jadi teman tidurnya malam nanti.

"Nih, makan shh,"

Ini masih tusukan pertama, tetapi wajahnya sudah memerah, tangannya dia kibaskan di depan wajahnya. Sedangkan wanita cantik yang berumur 16 tahun itu tanpa ragu menatap sate yang tadi sempat masuk ke dalam mulut suaminya.

"Enak banget!" decak Khanza seraya tersenyum senang.

Saat ini Khanza, Keanu, Gibran, dan Carlos sedang berada di lantai atas, lebih tepatnya di ruangan kerja Gabriella. Sedangkan yang lainnya masih berada di bawah sana, menikmati acara.

"Nih shh," Keanu menyodorkan satu tusuk lagi, wajah laki-laki itu sudah sangat merah. Membuat Khanza merasa bersalah, tapi kenapa anaknya sangat suka membuat Ayahnya menderita seperti ini?

"Nggak udah di lanjutin." kata Khanza mencegah Keanu menggunakan tangan kirinya, karena tangan kanannya dia gunakan untuk memegangi satenya.

"Nih minum." lanjutnya lagi seraya menyerahkan susu kotak miliknya.

"T-tapi shh, ka-mu gi-ma-na shh?"

"Ada kak Gibran."

"Ya-yaudah, aku ke toilet dulu." Keanu berlari dengan cepat ke toilet, dia ingin mengeluarkan seluruh makanan sialan itu.

"Carlos, tolong cariin obat buat Keanu,"

"Gak!"

"Potong nih bur-

"Ck, Iya-iya!"

---

Malam ini seperti perjanjian ketiga manusia berbeda genre itu, Khanza dan Carlos naik ke atas panggung untuk mempersembahkan lagu.

Keanu?

Laki-laki itu baik-baik saja karena obat yang di belikan oleh Carlos di apotik tadi.

Carlos menggunkan texudo berwarna hitam dan juga dasi yang senada, laki-laki itu terlihat sangat gagah saat menggandeng tangan Khanza untuk naik ke atas panggung.

Sedangkan Khanza, wanita itu cukup kesusahan karena gaun yang dia pilih, sama hal-nya saat akad nikah tadi, banyak yang mengirah jika Khanza yang menikah, karena gaun yang di gunakannya.

"Hai semua," sapa Khanza saat sudah berada di atas panggung dengan mic di tangan kirinya, karena tangan kanannya sedang di genggam erat oleh Carlos. Khanza yakin, jika laki-laki itu sedang deg-degan.

"Malam ini, aku mau lanjutin nyanyi yang tadi belum kelar, soalnya ada problem dikit lah." katanya sedikit tidak enak, membuat para tamu mengangguk dan mengerti.

"Tadikan sendiri, kali ini di temenin sama sahabat aku yang ditinggal nikah."

"Za!" Carlos menatap tajam Khanza, kemudian menghela nafas kasar saat wanita itu menunjukkan wajah sok polos.

KHANZA -END-Where stories live. Discover now