18. *KKK*

1.4K 159 48
                                    

"Bubu belum siap Acha tau soal Ayah yah?"

Setelah mengatakan itu, Khanza pergi begitu saja, masuk ke dalam mansionnya dengan perasaan campur aduk.

"Biarin sendiri dulu, Acha kalo nggak mood gitu maunya sendiri aja. Kalo di ganggu, dia bakalan diem terus." jelas Gabriella saat Keanu ingin mengejar Khanza.

"Oh iya, jangan bahas soal Ayah Acha lagi. Itu masa lalu aku." lanjutnya menatap kelima saudaranya.

Hening.

Tak ada yang berbicara, hingga beberapa detik kemudian, Gabriella berdiri dan menatap mereka semua.

"Masuk yuk, aku jelasin letak-letak mansion Acha." ajaknya.

"Mansion ini, ada tiga lantai. Lantai satu ada tujuh kamar. Lantai dua ada lima kamar sama beberapa ruangan. Dan lantai tiga ada empat kamar dan dua ruangan privat." jelas Gabriella.

"Kalian boleh tidur di mana aja, kecuali di lantai tiga. Di sana privasi Acha." lanjutnya seraya menaiki tangga di ikuti yang lainnya.

"Khanza?" beo Mutia saat matanya tak sengaja menatap Khanza membuat yang lainnya ikut menatap Khanza.

"Itu ruangan yang Bubu sama Gibran nggak tau itu ruangan apa." jawab Gabriella.

"Ruangan itu terlalu bersifat pribadi." lanjutnya dengan mata yang terus menatap Khanza.

Ruangan yang di tempati Khanza hanyalah di lapisi oleh kaca anti peluru.

"Dia ruangan itu, kalo dari luar, kita bisa denger apa yang Acha lakukan di dalam sana, tapi kalo Acha, pasti nggak akan bisa denger kita."

Suara dentingan musik mulai terdengar dari ruangan itu, membuat mereka semua melangkah ke sana.

Lagu BCL yang berjudul "Cinta Sejati" terputar di televisi yang ada di ruangan itu, suaranya benar-benar sangat besar, menggema di lantai dua.

Sementara Khanza, dia duduk di sofa singel dengan kedua tangan yang memeluk lututnya, telinga gadis itu fokus kepada lagu, tapi tatapan dan pikirannya mengarah pada foto seseorang yang sangat besar di ruangan itu.

Manakala hati
Menggeliat mengusik renungan
Mengulang kenangan
Saat cinta menemui cinta

Suara semalam
Dan siang seakan berlagu
Dapat aku dengar
Rindumu memanggil namaku
Saat aku tak lagi di sisimu
Kutunggu kau di keabadian

Aku tak pernah pergi
Selalu ada di hatimu
Kau tak pernah jauh
Selalu ada di dalam hatiku

Sukmaku berteriak
Menegaskan kucinta padamu
Terima kasih pada Mahacinta
Menyatukan kita
Saat aku tak lagi di sisimu
Kutunggu kau di keabadian

Cinta kita melukiskan sejarah
Menggelarkan cerita penuh sukacita
Sehingga siapa pun insan Tuhan pasti tahu
Cinta kita sejati

Saat aku tak lagi di sisimu
Kutunggu kau di keabadian

Cinta kita melukiskan sejarah
Menggelarkan cerita penuh sukacita
Sehingga siapa pun insan Tuhan pasti tahu
Cinta kita sejati

Lembah yang berwarna
Membentuk melekuk memeluk kita
Dua jiwa yang melebur jadi satu
Dalam kesucian cinta

KHANZA -END-Where stories live. Discover now