Part 7.

2.1K 222 111
                                    

Tidak ada perjodohan yang tidak mengejutkan. -K. A. A

Khanza menatap bangunan besar yang berdiri kokoh di depannya, itu tempat Bubu-nya dulu berteduh saat masih SMA. Jika boleh jujur, Khanza lelah dengan harus berpura-pura seperti ini.

"Ayo masuk." ajak Rafael yang baru saja turun dari motornya.

"Ayo." wajah ceria yang di tunjukkannya saat ini pasti akan membuat Bubu-nya menangis, dan Khanza tahu itu.

"Yang lainnya mana?" tanya Khanza saat menyadari jika hanya ada dirinya dan Rafael di depan mansion ini.

"Udah pada masuk, lo kelamaan ngelamun." Rafael mengacak rambut Khanza gemas, gadis di sampingnya ini benar-benar imut.

Saat jam istirahat tadi, Rafael mendapat telfon dari oma-nya, jika di rumahnya saat ini sedang ada acara, dan semua para keluarganya juga ikut berkumpul di mansion ini.

"Assalamualaikum." Khanza mengikuti langkah Rafael yang mendekat ke arah semua keluarganya berkumpul.

"Waalaikumsalam."

Khanza menunduk malu saat mendengar banyak bibir yang menjawab salamnya. Dia bergerak gelisah, hingga pada akhirnya, dia merasakan tangan kekar menarik tangannya lembut. "Ayo duduk."

Gadis itu dengan raut wajah polosnya mengangguk mendengar ajakan Keanu, kemudian duduk di samping Althea dan Keanu.

"Siapa gadis ini?" tanya wanita paruh baya yang hanya menggunakan mukenah, Reisya Callista Andhara Alaric.

"Dia calon istri Keanu Aunty." ucap Althea, wanita dua anak itu mengelus rambut panjang Khanza, dia tahu jika gadis itu sangat malu saat ini.

Deg

Jantung Mutia berdetak lebih cepat saat mendengar apa yang di katakan Althea, gadis itu menggenggam tangan kekar Alfa yang berada di sampingnya, kemudian menatap sepupunya seolah-olah meminta penjelasan.

"Nanti aku jelasin." bisik Alfa, ini benar-benar di luar dugaannya. Jadi ini adalah acara yang di maksud oma Rere?

"Nama kamu siapa?" tanya pria, Ayah dari Althea dan kakek Keanu, Kenzi. Antariksa Elbarat Alaric.

"Khanza Albbiyanca." jawabnya.

"Nama orang tua kamu siapa? Dan apa pekerjaannya?" tanya Antariksa lagi.

"Opa!" Keanu menatap kakek-nya tak suka, apakah pekerjaan itu penting untuk di pertanyakkan?

"Kita semua harus tahu asal usulnya boy."

Keanu menghela nafas berat mendengar perkataan opa-nya, selalu tidak pernah bisa di bantah. Laki-laki itu menggenggam tangan mungil Khanza yang terasa dingin, mungkin gadis itu takut jika harus menyebutkan nama orang tuanya di depan umum. Karena maupun Keanu, Kenzi dan orang tuanya tidak pernah bertemu orang tua Khanza, kecuali kakak-nya, Gibran.

"Nama Bubu aku, Bunga Davina Gabriella Andhara, aku juga punya kakak yang bernama Gibran Albbiya, dan soal Ayah, aku nggak tau."

Deg

Dring

---

"Halo sayang."

"Kakak!"

"Gimana di sana?"

"Baik, Acha suka tinggal di sini lho." gadis itu sangat pintar membuat topeng yang akan membuat semua orang tertipu.

"Beneran, jadi nggak mau ke sini lagi hmm?" tanya Gibran.

"Mau." Khanza mengangguk lucu mendengar apa yang diucapkan Gibran, bahkan jepitan di rambutnya ikut bergerak.

KHANZA -END-Where stories live. Discover now