37. Waktu Bersama.

105 24 0
                                    

Hallo guys, Kisah Asteri kambek! Moga kalian suka sama part ini.

Jangan lupa tinggalin jejak Yah

Happy reading guys><

❣❣❣❣❣

Setelah acara berpelukan yang cukup lama, Akhirnya sebuah ide cemerlang   terbesit dalam pikiran Asteri. Dengan lembut Asteri melepaskan pelukan Zoferus, Lalu menatap Zoferus dengan senyum menggodanya.

"Kamu kan mau pergi, bagaimana kalau seharian ini kita menghabiskan waktu bersama?" Saran Asteri dengan binar di wajahnya

Dengan tersenyum Zoferus hanya bisa mengangguk, bahkan Zoferus tak pernah berfikir untuk menolak permintaan Asteri. Yeah, sepertinya Pria Rubah itu sudah jatuh sepenuhnya dalam pesona seorang Asteri.

"Bersiap-siap lah, aku akan menunggumu di luar"

"Hehe, siap komadan!"

Dengan secepat kilat Asteri segera berlari menuju kamar mandi, meninggalkan Zoferus yang sedang terkekeh kecil karna ulah Asteri.

Dengan langkah pelan Zoferus mulai meninggalkan Asteri, sungguh harum ruangan ini akan sangat Zoferus rindukan nantinya. Sangat Sulit bagi Zoferus untuk meninggalkan Asteri, tetapi bagaimanapun kewajibannya lebih penting untuk sekarang, lebih baik Zoferus menceritakan masalah ini kepada Early agar gadis itu selalu ada di sisi Asteri.

Setelah berkeliling cukup lama Akhirnya Zoferus dapat menemukan Early, ternyata menemukan gadis Rubah itu tak bisa dibilang mudah. Padahal, Rumah ini juga tidak bisa di katakan besar namun tetap saja hal itu menjadi sebuah tantangan bagi Zoferus yang sedari tadi tak bisa berhenti bergelut dengan pikirannya.

"Early," Dengan langkah lebar Zoferus segera menghampiri Early yang sedang berada di halaman belakang rumah, menikmati hembusan angin dan langit biru yang membentang luas di atas sana.

"Pangeran, apa ada masalah?" Tanya Early ketika menangkap wajah gusar Zoferus.

"Ya, ada sedikit masalah yang sangat menggangguku," Jawab Zoferus dengan mata terpejam ikut menikmati hembusan angin yang cukup kuat menerpa wajah tampannya.

"Asteri? Aku dengar kerajaan Horlex bagian Utara sedang di incar Bangsa Demon, Dan pastinya Pangeran akan dikirim kesana untuk menjadi bala bantuan bukan?"

"Ya, aku memang dikirim kesana untuk menjadi bala bantuan, bahkan Para Demon itu sudah mulai bergerak dan aku tidak mungkin membiarkan itu terjadi."

"Lalu masalah apa yang membuat Pangeran menjadi kacau seperti ini? Apakah benar masalah tentang Asteri?" Tanya Early dengan penasaran, sebab Zoferus bukanlah tipe orang yang akan memikirkan sebuah masalah dengan jangka waktu yang panjang.

"Ya, Gadis itu! Gadisku! Nyawanya sedang terancam!" Desis Zoferus dengan tangan terkepal kuat, bahkan mata yang semula terpejam itu sudah terbuka lebar dengan pupil mata yang memerah.

"Maksud pangeran? Bagaimana bisa nyawa Asteri terancam sedangkan saja Asteri tidak pernah keluar dari ruang lingkup kita," Heran Early,

"Ada seseorang yang membocorkan keberadaan Asteri pada bangsa Vampir, Dan kau tau sendiri bukan bahwa Vampir sialan itu sangat terobsesi dengan darah." Geram Zoferus, lihat saja! Setelah semua permasalahan ini selesai Zoferus akan membunuh orang yang dengan lancangnya membocorkan keberadaan Asteri.

"Bagaimana bisa?! Apakah ada seorang penghianat di Istana kita?" Tanya Early dengan raut khawatir yang sangat kentara, meski tingkah Asteri sudah sering membuat Early frustasi tetapi Early tak akan pernah membiarkan Asteri terluka, karna Early sudah menganggap Asteri seperti saudarinya sendiri.

Long A dream [END]Where stories live. Discover now