34. Amarah.

135 23 2
                                    

Hidup itu bukan sekedar mencintai dan di cintai
Ada kalanya kita akan kehilangan dan berakhir mengikhlaskan

"From WithoutAName For You"
...
..
.

Happy reading guysss><

Duduk terdiam bagai raga tanpa nyawa. yeah, hanya itu yang bisa Zoferus lukakan, adik laknat memang! Baru saja Zoferus pulang sudah di sugui pemandangan sang ibunda ratu yang sedang Memelototinya.

Sungguh miris...

Zoferus saat ini pun hanya bisa tergugu dan terdiam kaku menerima keadaan, amarah Ratu Eftychia memang bukan sekedar amarah. Karna setiap kata yng terucap dari Bibir Ratu Eftychia, selalu membuat hati Zoferus bergetar dengan perut yang Tergilitik geli.

"Kenapa diam saja?!" tanya Ratu Eftychia dengan amarah yang membuncah, dengan mata memerah Ratu Eftychia hanya bisa memelototi anak sulung nya itu, dengan tangan yang bertengger manis di pinggangnya

"Oh ayolah Bu... Aku hanya bercanda, tidakah Efka yang terlalu terbawa suasana?!" jawab Zoferus dengan kepala yang masih setia menunduk, di keadaan seperti ini pun Zoferus tetap harus membela diri, lagipula niat dia tadi memang hanya sekedar bercanda saja. namun sepertinya Efkalia terlalu menganggap serius candaan yang di lontarkan Zoferus.

Yeah... Meski itu tidak berpengaruh pada Ratu Eftychia

Namun sepertinya Efkalia lebih tidak suka dengan pembelaan yang Zoferus utarakan tadi, terbukti dengan matanya yang ikut Memelototi sang kakak seolah ingin Menerkamnya sekarang.

"Jangan seenaknya Kak! Saat itu aku tidak sedang terbawa suasana! Toh memang candaan Kakak yang keterlaluan," Balas Efkalia yang tak ingin di salahkan

Keras kepala! Kakak adik tak ingin ada yang kalah memang.

Semakin lama Zoferus pun mulai geram. bagaimana tidak, sekarang kedua wanita yang sangat ia sayangi hanya berdiri dengan mata melotot tajam kearah dirinya. Meski Zoferus seorang pangeran hal itu tidak menampik bahwa Zoferus tak memiliki rasa takut, karna Jujur sedari tadi rasa takut sudah mulai menggerogoti relung hatinya.

"Jika kalian berdua sudah tidak ingin berbicara lagi, lebih baik aku pergi!" Final Zoferus karna sudah tak kuat dengan suasana mencekam ini, sungguh! Zoferus seperti seorang terdakwa yang tak memiliki kesalahan apapun.

Dengan satu tarikan nafas, akhirnya Zoferus memberanikan diri untuk bangkit dengan posisi membelakangi Ratu Eftychia, dan tanpa sadar hal itu mulai menyulut amarah sang ratu. Baru selangka Zoferus bergerak tetapi suara Ratu Eftychia berhasil menghentikan Zoferus. Menyebalkan memang

"Mau kemana kamu? Ibu belum selesai berbicara. dan sekarang, dengan tanpa rasa bersalah kamu ingin meninggalkan ruangan ini?! Dimana sopan santunmu pangeran Zoferus Vasilias." Datar. Dan tanpa ekspresi, sungguh mengerikan, Bahkan Efkalia yang mendengar suara Ratu Eftychia pun ikut bergidik ngeri.

"Bu..." Lirih Efkalia, sungguh! Efkalia tak pernah menyangka bahwa sang Ibunda akan semarah ini. Efkalia sangat membenci pertengkaran, tapi tanpa sadar dia sendiri yang menciptakan pertengkaran itu. Dasar wanita.

"Diam Efkalia! Zoferus sudah keterlaluan, Ibu tidak terlalu mempermasalahkan tentang candaan dia tadi. Tetapi Ibu sedang mempertanyakan dimana letak sopan santunnya, Ibu tidak pernah mengajarkan dia bertindak tidak sopan dengan cara membelakangi seseorang yang jauh lebih tua di banding dirinya sendiri" Jalas Ratu Eftychia dengan sorot mata yang menjelaskan bahwa dia sangat Kecewa.

Berbeda dengan yang lain, sopan santun memang di nomor satukan di Galaxias apalagi bagi anggota kerajaan. Maka jangan salahkan Ratu Eftychia jika sangat marah melihat Zoferus bertindak seperti itu. sepele memang, tapi tidak bagi anggota kerjaan terhormat di kalangan Zoferus.

Zoferus yang mendengar penjelasan Ratu Eftychia pun tersadar, matilah kau Zoferus! Jika sampai Raja Megalos tau bisa habis dia. jangan sampai setetespun air mata keluar dari mata indah sang Ibunda, Zoferus akan benar-benar bunuh diri jika itu sampai terjadi.

Tanpa banyak kata Zoferus segera berbalik dan dengan gesitnya memeluk sang Ibunda, sungguh Ratu Eftychia adalah hidup dan mati Zoferus. Zoferus tak pernah membayangkan jika dia di haruskan hidup tanpa ibundanya itu

"Maaf... Sungguh Bu, aku tidak sengaja melakukan hal itu, Aku hanya takut jika nanti aku tetap disini hanya akan membuatmu bertambah marah, aku mohon maafkan anakmu ini Bu..." Runtuh sudah pertahanan Zoferus, bulir demi bulir air mata keluar dari mata tajam Zoferus yang selama ini tak pernah memperlihatkan tatapan teduh, kecuali untuk kedua malaikat nya dan satu bidadarinya yang tak lain tak bukan adalah Asteri

Efkalia yang melihat pemandangan di depannya hanya bisa tersenyum. tak berubah, sejak kecil Zoferus memang tak pernah bisa kuat ketika melihat sang ibunda marah, apalagi penyebabnya adalah dirinya sendiri.

"Sttt, jangan menangis Ibu hanya kecewa. Ibu mana yang bisa marah kepada anak kesayangannya," Lirih Ratu Eftychia dengan nada lembut, mendengar Zoferus yang semakin terisak Ratu Eftychia hanya bisa mengusap kepala Zoferus dengan penuh kasih sayang, berharap dapat menenangkan sang buah hati.

"Hei, Ada apa ini?!"

Deg

Suara itu. hanya mendengar suaranya saja sudah membuat nafas Zoferus tercekat, hal yang Zoferus takutkan sejak tadi! Ayahnya. Raja Megalos tepat di belakangnya sekarang, Sungguh setelah ini Zoferus hanya akan tinggal nama.

Ratu Eftychia yang merasakan ketegangan Zoferus, hanya bisa memberikan usapan lembut di punggungnya, berharap dapat menenangkan Zoferus "Tidak usah takut, ayahmu tidak akan Menerkammu"

"Zoferus? Ada masalah? Tidak biasanya kamu bermanja dengan Istri Ayah," Ejek Raja Megalos yang membuat suasana yang semula tegang sedikit mengendur, tapi tidak bagi Zoferus yang semula takut menjadi kesal.

"Istri Ayah adalah Ibu kami, Jika Ayah lupa." Tukas Efkalia dengan tatapan kesal, Dan tanpa di sadari Zoferus tengah tersenyum kemenangan di balik pelukan Ratu Eftychia.

"Bagaimana Ayah bisa lupa, jika yang menjadi penyebab kalian terlahir di Dunia ini adalah Ayah sendiri," Balas Raja Megalos tak ingin kalah.

Mendengar Suami dan Putrinya berdebat Ratu Eftychia hanya bisa terkekeh, sungguh pemandangan yang indah. Ratu Eftychia berharap kebersamaan ini akan senantiasa dia dan keluarganya rasakan, sungguh Ia tak akan rela jika harus berpisah nantinya.

"Zoferus, Ayah perlu berbicara denganmu, Ayah tunggu di ruangan kerja Ayah." Setelah memberikan perintah Raja Megalos segera meninggalkan Ruangan.

Dengan ragu Zoferus mulai melepaskan pelukan sang Ibu, sungguh sekarang Zoferus dengan di rundung rasa takut. Apa Ayahnya itu tau jika dia telah membuat istri tercintanya marah sampai hampir meneteskan air mata?

"Pergilah, jangan membuat Ayahmu menunggu," Titah Ratu Eftychia dengan lembut, dan hanya di tanggapi anggukan kecil oleh Zoferus.

Dengan keberanian yang tak bisa dibilang besar Zoferus mulai meninggalkan ruangan dan menuju Ruang kerja sang Ayah.

"Semoga setelah ini Ayah masih menganggap ku anaknya, Oh Ibu! Tolonglah anak malangmu ini!"



Tbc...
Yuhu guyss cerita Asteri back lagi nih, jangan lupa Vote end komennya yahh!

See you next Part 👉

Long A dream [END]Where stories live. Discover now