36. Janji

100 23 0
                                    

Hallo guyss, untuk sekarang gada quotes dulu yah! Otak Author lagi blank nih.

Yang penting mah cerita tetep jalan haha😙

Jangan lupa tinggalin jejak yeh!

...
..
.

Happy reading guyss><

Pagi berganti siang, siang berganti sore, sore berganti malam, dan malam berganti dengan pagi yang baru. Begitulah roda waktu berputar, meski waktu terus berjalan namun kenangan di setiap detiknya takkan pernah terlupakan.

Zoferus. Lelaki tampan yang masih di rundung kebimbangan dan kegelisahan, tapi sekeras apapun Zoferus memilih, tempat terakhir yang akan Zoferus tuju tetaplah kerajaan Horlex. Zoferus tak memiliki banyak nyali untuk menentang kehendak sang Ayah, Zoferus hanya bisa berharap bahwa vampir itu tidak akan bergerak dalam waktu dekat ini.

Semoga...

Menyadari matahari yang mulai berani menampakkan wujudnya, Zoferus segera bersiap untuk menemui Asteri. Sungguh Zoferus sangat merindukan gadis konyol itu, Dan tentu Zoferus akan menceritakan tentang kepergiannya nanti.

Sedangkan di posisi Asteri...

"Sttt, apa ini Bu?" Tanya Asteri sambil menatap beberapa alat yang sangat asing di depannya, baru saja Asteri menguap tetapi dengan tidak berdosanya Early menariknya paksa menuju dapur, dan terjadilah kejadian ini.

"Kamu bilang kemarin ingin membuat desret untuk Pangeran" Jelas Maria dengan lengkungan sabit yang tercetak di wajah yang sudah mulai menua itu

"Desret?" Tanya Asteri bingung, bahkan Asteri baru mengetahui ada nama makanan seperti itu.

"Iya Asteri, Desret! Makanan yang kamu sebutkan semalam." Jelas Early dengan mata berbinar, entah apa yang membuat gadis Rubah itu exited.

Berkedip beberapa kali, Asteri masih tak paham dengan situasi yang dia alami saat ini. Sungguh! Kapasitas otak Asteri sangatlah rendah! Bahkan untuk mengingat kejadian semalam saja sulit.

"Kamu lupa? Makanan yang membutuhkan tepung dan apa itu? Aku tidak bisa mengingat bahan-bahan dan alat-alat yang kamu sebutkan semalam, karna bahan dan alat itu sangat asing di lidah dan telinga kami," Keluh Early merasa kewalahan untuk sekedar mengingat alat dan bahan yang Asteri sebutkan semalam. Sungguh malang nasib Gadis Rubah itu:)

"Eung... Wait!"

"Ah! Dasar otak ga guna! Pikun amat sih woi! Makanan apa yang mau Gue buat semalem weh?! Lama-lama Gue upgrade juga nih otak." Rutuk Asteri dalam batin, sepertinya otak Asteri memang butuh di upgrade

"Dessert Kah?!" Gotcha! Akhirnya... Otak berkapasitas rendah itu mampu mengingat kembali. Kali ini Asteri hanya mampu berdoa agar suatu saat nanti Zoferus takkan pernah Asteri lupakan.

"Ah iya, itu maksud kami,"

Melihat kembali alat-alat dan bahan-bahan di depannya Asteri kembali di buat memutar otak, oh ayolah... Apakah mereka tak berbelas kasih kepada otak minus Asteri? Bahkan Asteri sama sekali tak pernah melihat alat dan bahan di depannya ini!

"Kenapa melamun? Ayo mulai memasak! Aku sangat ingin mencoba makanan bernama Desret itu." Ucap Early dengan binar di matanya. Dan yeah, sepertinya itu alasan mengapa Early sangat exited sejak tadi

"Gajadi deh, mager! Lagipula Aku sama sekali gatau fungsi alat dan bahan itu." Balas Asteri dengan sepele, dan tanpa banyak menghabiskan waktu Asteri segera kembali ke kamar untuk melanjutkan Ritual Bocannya yang sempat terganggu tadi.

Long A dream [END]Where stories live. Discover now