24. Undangan

166 34 2
                                    

Sebenarnya yang paling penting adalah, bukan bagaimana cara dunia melihat dirimu. Tapi bagaimana caramu menghadapi dunia.

~From WithoutAName For you~


~💔~

Happy Reading ><



Sekarang Asteri dan Early sedang dalam perjalanan pulang, karna hari juga sudah mulai sore. Maria juga tidak menginginkan mereka pulang malam, takut jika Asteri akan tersesat lagi. Asteri pun setuju karna dia sudah malas tersesat dan malah berbicara sendiri seperti orang gila.

"Early...," Panggil Asteri dengan lirih


"Ya?" Jawab Early. Meski Asteri berbicara sepelan apapun itu Early akan tetap mendengar, jika kalian lupa. Pendengaran telinga Rubah cukup tajam.

"Tentang pesta dansa tadi?" Tanya Asteri

"Pesta dansa bagaimana?" Tanya Early tak paham. Apa Asteri masih memikirkan tentang siapa yang datang? Jika benar, sepertinya Asteri mengalami Ke-khawatiran berlebihan.

"Ish! Jelaskan tentang apa aja yang ada di pesta dansa" Pekik Asteri dengan raut wajah yang kesal. Asteri sangat ingin tau pesta dansa yang asli itu seperti apa. Hanya itu.

"Ah, tidak banyak. Hanya akan ada Bangsa Rubah dan Bangsa Fairy," Jawab Early dengan tenang. Bahkan Early tak sadar jika raut wajah Asteri sudah sangat merah seolah menahan amarah.

"Bukan itu! Maksudku! Apa saja yang di lakukan mereka di sana." Jelas Asteri dengan penekan di setiap kata.

"Ya tentu berdansa memangnya apalagi," Jawab Early seadanya.

"Kalau itu aku sudah tau Early!" Geram Asteri, sungguh! Ingin rasanya Asteri mencincang Early saat ini juga! Tapi sayangnya Asteri tak sekuat itu.

"Kalau kamu sudah tau, lalu mengapa bertanya," Kesal Early

"Ini yang bego gue apa elu sih?" Tanya Asteri. Bahkan menurut Asteri pertanyaan sudah cukup jelas, atau memang Asteri kali ini yang salah? Ah ini akibat terlalu banyak menonton spongbob sepertinya.

"Jangan mulai lagi Asteri! Aku tak pernah paham dengan bahasamu!" Kesal Early

"Ah bodoamat dah!" Tukas Asteri lalu berjalan mendahului Early. Karna memang Asteri sudah hafal jalan pulang jika masih sore, jika sudah malam mungkin Asteri akan tetap tersesat di hutan sebesar ini. Bahkan Kerajaan Avexia seakan di kelilingi oleh hutan.

"Gadis itu kenapa sih? Tingkahnya suka berubah-ubah. Merepotkan," Kesal Early lalu ikut menyusul Asteri. Jika sampai Asteri hilang, Early akan benar-benar di cincang Maria saat itu juga.

"Orang gue tuh tanya proses mereka tuh kek gimana, terus yang gk punya pasangan bakalan dansa ama siapa ya masak ma pilar." Monolog Asteri.

"Secara Gue kan jomblo sejak dini, lah disini juga cowo yang Gue kenal cuma si Zoferus," Melas Asteri Meneratapi nasib sebagai seorang jomblo->-

"Eh, la tapi ngapa Gue seakan berharap banget di undang. Orang Gue manusia bukan Rubah Atupun Tinkerbell," Ucap Asteri setelah sadar dengan apa saja yang Ia keluhkan sejak tadi.

"Tapi siapa tau aja Gue di undang, kan Zoferus suka ma Gue Bwahahaha," Pede Asteri yang sepertinya sudah di tingkat gila.

"Eh tapi kalo Zoferus kagak suka ma Gue gimana dong? Mana kelakuan Gue dah kek tikus kejepit lagi."

Early yang melihat Asteri berbicara sendiri hanya bisa menggelengkan kepala saja, sungguh Asteri sepertinya mempunyai ganguan jiwa. Dan lagi, Early masih tak paham apa yang Asteri bicarakan sedari tadi. Yang Early tau, Asteri membicarakan tentang pesta dan Zoferus saja.

Setelah melewati berbagi ocehan Asteri yang tak berfaedah Akhirnya Early bisa menenangkan telinganya du kamar, karna setelah sampai di rumah Early segera memasuki kamar dan tak memperdulikan Asteri yang terus saja mengoceh. Melelahkan asal kalian tau!

"Duh aus nih Gue" Monolog Asteri lalu segera menuju dapur untuk meminum segelas air. Dan segera air itu mengalir dan membasahi tenggorokan Asteri yang kering karna terlalu banyak mengoceh.

"Ibu keluar, Early kekamar, terus Gue ngapain dong? Udah tv kagak ada hape juga kagak ada. Gini amat dah idup," Keluh Asteri. Memang benar, mungkin jika kalian menjadi Asteri akan mengalami bosen tingkat tinggi! Di sini benar-benar tidak ada apapun yang bisa Asteri mainkan.

"Ini terus Gue enaknya ngapain yak? Masak? Ngga ah, takut Gue malah ngerusak dapur. Lagipula Gue juga kagak berbakat buat masak," Aku Asteri, memang benar Asteri sama sekali tidak memiliki bakat memasak. Setiap dia ingin mencoba memasak ada saja barang yang rusak, bahkan dapurnya dulu pernah meledak gara-gara Asteri tidak bisa memasak kue.

"Hei!"

"Eh Ayam," Latah Asteri karna kaget. Lagipula siapa yang tidak kaget, disaat sedang enak enaknya mikir malah ada orang yang memanggilmu, tepat di telingamu!

Karna merasa kesal Asteri langsung menoleh kebelakang dan ingin mencincang siapa saja yang berani beraninya mengganggu ketenangan Asteri. Itupun jika Asteri berani.

"Kamu!" Pekik Asteri, sepertinya rencana mencincang di batalkan.

"Iya, kenapa kamu kaget sekali? Aku kesini cuman mau ngasih undangan pesta, dan maaf kak Erus gak bisa ngasih lamgsung kekamu. Karna dia sibuk mengurus pesta," Jelas Efkalia yang membuat Asteri tercengang.

"Ini untukku?" Tanya Asteri dengan binar dimatanya.

"Bukan," Jawab Efkalia yang seketika membuat raut wajah Asteri kembali murung.

"Lalu untuk siapa?" Kesal Asteri karna merasa di permainkan.

"Ini untuk Bu Maria, Kak Early dan Dirimu." Jawab Efkalia yang benar-benar menguji kesabaran Asteri.

"Tapi tunggu!" Ucap Asteri karna mengingat sesuatu.

"Apa?" Tanya Efkalia.

"Jangan kamu bilang aku, Ibu dan Early kesana naik kuda?" Tanya Asteri memastikan, tentu saja Asteri tidak akan mau jika harus menunggangi kuda.

"Kamu tenang saja, nanti malam akan ada kereta yang menjemputmu. ah dan ya, ini gaunmu," Jawab Efkalia lalu menyuruh salah satu pelayanan untuk mengambil gaun yang sudah Efkalia siapkan.

"Gaun?" Tanya Asteri tak paham.

"Iya, ini gaun yang dipilihkan Kak Erus khusus untuk dirimu. Dan ada juga untuk kak Early dan Bu Maria." Jelas Efkalia.

Asteri seketika terkagum-kagum melihat gaun yang akan Ia kenakan nanti. Sungguh indah, this is perfect!

Tbc...
Jangan lupa Vote End komen!
See you next part.

Long A dream [END]Where stories live. Discover now