27. Masalah?

177 34 3
                                    

Aku tidak tau.
Apa sekarang aku sudah merasa lebih baik.
Atau hanya terbiasa dengan kesedihan.
Atau malah hatiku sudah tak memiliki rasa, ataupun selera untuk melanjutkan
Hidup.

~Kita, yang selalu terjebak dalam kesendirian dan keterpurukan.~

~💔~

Happy Reading><

"Ekhem!" Dehem Early sambil melirik Asteri yang tersenyum tersenyum sendiri.

"EKHEM!" Ulang Early karna tak merasa mendapat jawaban dari Asteri.

Early yang masih tak di hiraukan Asteri menjadi geram, sejak keluar dari istana dan sampai sekarang di perjalanan Asteri tak bisa berhenti tersenyum. Early benar-benar geram melihatnya.

"Asteri!" Geram Early lalu menjewer telinga Asteri yang membuat Asteri ikut kesal.

"Aish! Apa-apaan sih Early! Sakit tauk," Kesal Asteri sambil mengusap telinganya yang sudah memerah

"Itu salahmu yang tak mau Menghiraukanku." Ketus Early

"Oh ayolah Early, aku sedang bahagia malam ini!" Jawab Asteri lalu mulai membayangkan kejadian di Istana tadi.

"Sepertinya Pangeran Zoferus sudah membuatmu kehilangan akal!" Ucap Early sambil bergidik melihat Asteri yang kembali tersenyum tersenyum sendiri

"Yah kau benar, Zoferus benar-benar membuatku gila! Aku ingin segera menikahinya dan Mnerkamnya!" Tekan Asteri dengan penuh semangat!

"Selama ini hanya lelaki yang benar-benar tidak sabar akan pernikahan. Tetapi ini? Bahkan kau sangat menggelikan Asteri!" Keluh Early karna sudah merasa pusing dengan tingkah Asteri yang menurutnya sudah gila!

"Oh ayolah, diriku sedang di mabuk cinta saat ini!" Jawab Asteri sambil menggoyangkan badannya, sampai membuat kereta yang mereka naiki ikut bergerak tidak seimbang. Untung saja kereta ini di bawa kuda yang sudah di latih khusus, jadi tak ada seseorang yang mendengarkan perdebatan mereka

"Haish! Jangan seperti orang mabuk Asteri!" Kesal Early sambil menahan Asteri agar tak menggoyangkan badannya lagi.

"Kamu ini! tidak bisakah melihat tamanmu bahagia?" Kesal Asteri yang sudah mirip orang mabuk.

Mendengar ucapan Asteri, Early hanya bisa menepuk dahinya. Early benar-benar kualahan dengan tingkat aneh Asteri. Lihatlah, Asteri kembali menggoyangkan badannya sambil bernyanyi entah nyanyian apa. Benar-benar gila!

"Ingatlah, kebahagiaan yang kamu dapatkan saat ini bisa menjadi kesedihanmu di masa yang akan datang." Nasihat Early lalu bersandar pada pintu kereta dan menikmati pemandangan langit yang selalu menjadikan bintang sebagai pemeran utamanya.

"Seperti bintang yang saat ini menjadi peran utamanya. Tetapi, di saat awan mendung datang dan hanya sinar bulan yang bisa menembus awan mendung itu. Dan berakhir, bulanlah yang menjadi pemeran utama." Jelas Early yang masih memperhatikan para bintang di langit.

Mendengar ucapan Early, Asteri kembali terdiam. Ucapan Early sangat benar, ibarat dia adalah bintang dan Dunia Galaxia adalah bulan. Mungkin dulu di saat Asteri belum datang, Dunia Galaxia lah yang menjadi pemeran utamanya. Tetapi, di saat Asteri datang dan bertemu dengan seseorang yang juga memiliki peran penting di Dunia Galaxia, menjadikan Asteri pemeran utama.

Dan tentu saja itu tidak akan pernah abadi. Di saat Asteri kembali ke Dunianya dan meninggalkan Dunia Galaxia, perannya di Dunia ini juga ikut hilang. Entah mengapa memikirkannya saja hati Asteri kembali sakit, Asteri tak siap jika harus kehilangan Zoferus. Asteri tak peduli jika peran utama ini hilang! Tetapi, untuk menghilang dari Dunia ini dan pergi meninggalkan Zoferus itu sebuah kemustahilan bagi Asteri.

Meski jujur, Asteri sudah tau kalau hidupnya di Dunia ini tak akan abadi. Asteri sendiri juga belum tau apakah dia bermimpi atau memang terjebak dalam Dunia Galaxia ini. Andai bisa Asteri ingin menetap di Dunia ini. Bersama Zoferus.

"Tak usah kamu pikirkan ucapanku tadi, aku hanya sekedar mengingatkan saja," Ujar Early saat melihat Asteri melamun. Early memang sengaja mengatakan hal itu, karna Early memiliki perasaan tak enak tentang hubungan mereka kedepannya. Dan tambah khawatir karna selama ini instingnya tidak pernah salah.

"Kamu benar, kebahagiaanku saat ini tak akan pernah abadi. Tapi jika aku bisa Egois, aku hanya ingin hidup bersama Zoferus" Jawab Asteri sambil terkekeh miris.

"Sepertinya kamu sangat terobsesi dengan Pangeran," Ucap Early karna merasa Asteri tak akan pernah bisa melupakan Pangeran jika suatu saat nanti mereka akan berpisah.

"Zoferus adalah cinta pertamaku, bersama Zoferus aku bisa mengerti makna cinta yang sesungguhnya. Karna dulu, aku hanya bermain-main dengan pria tampan. Ya, meski aku tak pernah mau berkomitmen dengan sebuah hubungan yang menurutku tak berguna." Jelas Asteri kembali mengingat masa lalunya.

Sebenarnya, Alasan Asteri menolak semua pria bukan takut mereka akan sakit hati. Tapi karna memang Asteri tak pernah mau berkomitmen pada hubungan yang akan berakhir juga nantinya. Karna itu, Asteri sangat ingin menikah dengan Zoferus. Meski pada kenyatannya pernikahan juga tak selamanya bisa bahagia.

"Apakah kau tak pernah jatuh cinta pada orang lain?" Tanya Early mulai tertarik pada masalalu Asteri.

"Ayahku! Dialah pria lain yang aku cintai selain Zoferus. Kata orang, cinta pertama anak perempuan adalah Ayahnya, tapi di saat kita sudah mulai beranjak dewasa cinta itu akan tergantikan juga. Seperti sekarang aku yang mencintai Zoferus, tapi bukan berarti aku tak lagi mencintai ayahku sendiri." Jelas Asteri dengan pandangan kosong

"Apakah kamu yakin, kalau kamu dan Pangeran bisa hidup bersama?" Tanya Early mencoba memastikan jawaban Asteri.

"Aku tidak pernah bisa menentang takdir. tetapi, entah mengapa aku memiliki keyakinan kalau aku dan Zoferus akan tetap bersama entah bagaimana caranya.

"Aku juga merasa demikian, tetapi akan ada penghalang untuk hubungan kalian kedepannya. Di mulai saat ini!" Tegas Early.

Dan tiba-tiba angin bertiup kencang, awan mendung datang seakan ingin melahap ribuan bintang yang bertaburan di langit malam itu. yang menandakan, bahwa peran Asteri sudah mulai terancam.

"Masalah pertama, perbedaan antara kalian." Gumam Early sambil memejamkan mata guna mempertajam instingnya.

"Meski ada ribuan masalah, akan aku hadapi dengan puluhan ribu keberanian!" Tegas Asteri.

Early yang mendengar jawaban Asteri hanya bisa tersenyum tulus, Early yakin kalau Asteri tak mendengar Gumamannya tadi. Dan Early berharap Asteri dan Zoferus bisa bersama untuk selamanya.

Minal aidzin wal Faidzin mohon maaf lahir dan batin yaa semuanya❤❤❤

Maaf baru ngucapin sekarang, dan kemaren juga gak up karna sibuk. Dan happy 1k views! Makasih buat kalian yang masih setia nunggu LAD update tiap hari. Meski cuma ada beberapa dari kali yang masih setia nunggu, aku tetep seneng kok!

Btw dapet banyak daging gk nih? Bolehlah bagi ke Author dikit hehe><

Tbc...
Jangan lupa Vote And Komen!
See you next part!

Long A dream [END]Where stories live. Discover now