53. Asya Dan Naira

16.7K 830 38
                                    


Typo bertebaran!

Jangan lupa vote dan komen!

Sinar sang mentari kini mulai menyinari bumi. Burung-burung mulai berkicau hingga saling terdengar sahut menyahut. Sementara itu, didalam kamar bernuansa putih terdapat dua remaja berlawan jenis masih tertidur dengan pulas seakan tidak terusik padahal jam sudah menunjukkan pukul 08.01 pagi.

Sedikit demi sedikit Asya mulai menggeliatkan tubuhnya. Mata yang awalnya terpejam kini terbuka lebar. Seluruhnya tubuhnya terasa remuk belum lagi perih di bagian tubuhnya tertentu. Asya menoleh ke arah sampingnya lalu tersenyum malu-malu saat memandangi wajah polos Arka saat tertidur.

Dengan gerakan pelan tangannya terulur dan mengusap wajah tampan milik cowok itu. Arka mungkin pernah melakukan kesalahan yang bisa dianggap fatal tetapi selama laki-laki itu mau berubah dan menjalani kehidupan rumahtangga mereka dengan ikhlas maka Asya akan memaafkannya. Lagian ia sangat mencintai Arka hingga tidak mungkin ia menyia-nyiakan kesempatan disaat Arka mulai mengaku mencintainya.

Asya merubah posisinya menjadi duduk. Menarik selimut untuk menutupi tubuh polosnya. Saat ingin bangkit dari duduknya Asya meringis pelan menahan perih diarea sensitifnya. Dalam hati gadis itu menggerutu kesal akan keganasan Arka semalam. Dari sore hingga dini hari Asya melayani sang suami. Baru satu kali berbuat malah kebablasan seperti ini. Mengingat kejadian tadi malam membuat Asya gelisah bagaimana nanti tiba-tiba ia hamil?

"Gue belum lulus," gumamnya pelan lalu melirik Arka yang masih tertidur.

Dengan langkah pelan sambil menahan perih Asya masuk kedalam kamar mandi. Dapat ia lihat berbagai tanda merah di bagian tubuh tertentu nya.

"Ini benaran kissmark? Banyak banget anjir? Gila, Arka ganasnya keterlaluan. Badan mulus gue lecet gini."

"Apa kata Orang-orang nanti, dikira gue habis jual diri ke om-om nih."

Asya menggosok-gosok leher dan dadanya mencoba menghilangkan bekas tersebut tapi bukannya menghilangkan malah bertambah merah. Asya kesal bukan main. Tidak mau membuang waktu lebih lama lagi dengan cepat ia membersihkan tubuhnya dibawah shower.

Sementara di ruangan yang sama Arka meraba-raba ditempat dimana Asya tertidur semalam dengan mata masih terpejam. Mata laki-laki terbuka lebar saat tidak mendapati istrinya.

"Sya!"

"Sayang."

Sayup-sayup terdengar suara gemericik air didalam kamar mandi. Arka menghela napas lega saat menyadari perempuan yang ia cari sedang mandi. Arka bangkit lalu menatap kamar yang menjadi saksi bisu pergulatan ia dan Asya semalam. Dengan gerakan cepat cowok itu memungut pakaian semalam dan memasukannya ke dalam keranjang pakaian kotor.

"Arka!" panggil Asya dari dalam kamar mandi membuat Arka menghentikan aktivitasnya.

Arka terdiam. Tidak ada sahutan untuk menanggapi penggila Asya.

Lain halnya dengan Asya yang berada dikamar mandi. Perempuan itu tampak ragu untuk keluar atau tidak karena ia lupa membawa pakaian ganti. Harusnya sebelum masuk kamar mandi tadi ia mengambil pakaian dulu. Dan, sialnya didalam kamar mandi tidak ada satupun handuk.

"Arka lo udah bangun belum sih?" tanya Asya sekali lagi. "Kalau udah bantuin ambiln pakaian ganti atau apa handuk, sekarang!"

Asya mencoba memutar kenop pintu dan menyembul kan kepalanya keluar untuk melihat keadaan. Betapa kagetnya ia saat mendengar sosok tubuh tegap berdiri menjulang didepan pintu. Mata Asya melotot kaget saat menyadari Arka sudah berada didepannya.

ARKASYA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang