09. Rencana Asya 2

14.8K 1K 58
                                    

Typo bertebaran
Silahkan tag saya jika ada kata-kata yang salah atau tanda baca tidak sesuai 🤗

Happy reading gees

Asya berjalan dengan perlahan menuju kelas. Gadis cantik itu sedang memainkan handphonenya dengan tatapan menajam. Asya masukkan handphonenya kembali ke saku seragam sekolah. Kemudian ia tersenyum saat pandangan tidak sengaja bertemu dengan Arsen.

Didepan kelasnya ada Arsen dan Satria entah apa kedua lelaki tersebut bicarakan. Arsen dengan tas yang menggantungkan dipundak sebelah kanan, tangan kirinya ia masukkan ke dalam kantong celananya, tubuhnya bersandar pada tembok sebelah pintu dan sekali kali ia terkekeh saat Satria melakukan aksinya merayu para cewek yang melintas.

Asya memperhatikan keduanya dengan lekat. Tanpa sadar sudut bibirnya terangkat membentuk senyuman. Arsen memang dikategorikan lelaki idaman dengan bentuk fisik yang sangat sempurna. Tapi sayangnya, Arsen kakak dari suaminya. Asya menggeleng dan sekali kali gadis itu memukul kepalanya sendiri.

"Apa sih Sya, aneh banget pemikiran lo." Gumamnya.

"Jihan udah putus belum?" Tanya Satria membuat Arsen terkekeh, sejak lima menit yang lalu ia dan Satria sudah berada didepan pintu kelas 11 IPA 3. Kedua cowok tersebut memiliki tujuan masing-masing, Arsen menunggu kedatangan Asya untuk meminta penjelasan pada gadis itu perihal tadi malam, sementara Satria ia sedang melakukan aksinya sebagai playboy. Cowok berkulit sawo itu tidak ada kapoknya saat Cewek bernama Jihan yang selalu mencibirnya.

"Gak ada kerjaan banget lo." Sentak Jihan kesal saat Satria duduk di kursi kosong sebelahnya.

Satria tersenyum lebar saat melihat wajah Jihan kesal. Cewek berambut sedikit pirang itu memang berbeda dari yang lain. "Han, kapan putus?"

Jihan menghela nafas panjang, gadis berambut pirang itu menutup dua telinganya dengan earphone milik Karin. Satria berdecak sebal karena selalu diacuhkan.

"Seneng banget kayaknya." Arsen yang sedang terkekeh pun menoleh kearah sumber suara.

"Liatin apa sih?" Tanya Asya penasaran dan mengikuti arah pandangan Arsen. Ia mengerutkan dahinya, bingung. "Satria suka sama Jihan?"

Arsen berdiri tegap dan memandang Asya dengan tajam. Asya memutar bola mata jengah. Sok serius banget sih nih orang.

"Mau gue colok tuh mata?" ketus Asya, kesal.

Arsen terkekeh dengan pelan. "Gue mau bahas soal semalam?" Ucap Arsen sambil bersedekap dada, ia memandang Asya dengan penuh selidik. Jangan bilang gadis didepannya mencoba balas dendam waktu beberapa hari yang lalu ia pernah menjadikan gadis itu kambing hitam. Sial, bagaimana kalo bener? Arsen menggeleng saat membayangkan dirinya dihajar oleh Arka habis-habisan belum lagi tatapan kembarannya semalam membuat dirinya panas dingin di tempat.

Kembaranya itu memang memiliki Skil bela diri yang cukup kuat, saat kecil Arka pernah mengambil jurusan karate dan sejenisnya yang tidak ia ketahui namanya, sehingga membuat lelaki itu mempunyai ilmu bela diri yang cukup. Berbeda dengan dirinya yang sejak kecil hanya menggoda para anak-anak cewek seumurannya.

Bugh

Arsen tersadar dari lamunannya saat pukulan Asya mendarat mulus ditangannya. "Gak usah main pukul-pukul juga kali," sewot Arsen membuat Asya membuat bola matanya.

ARKASYA Where stories live. Discover now