29. Singapura?

13.8K 911 95
                                    


Part ini tidak ada Sikambing;)

Komentar setiap paragraf lagi dong! Soalnya Anna suka baca komentar kalian>.<

HAPPY READING


Asya berjalan sendirian di koridor sekolah. Hari ini ia tidak berangkat bareng sama Arka, cowok itu masih membencinya bahkan semalam mereka pisah ranjang hingga membuat keduanya tidak saling bertegur sapa, ralat cuma Arka.

Gadis cantik itu menatap tajam ke arah gadis berbando pink yang berlawanan arah dengannya. Entah kenapa Asya semangkin benci pada Naira.

"Ups gak sengaja!" Naira memasang wajah tidak bersalahnya saat dirinya dengan sengaja menabrak bahu Asya.

Asya memejamkan matanya sebentar untuk menetralkan emosinya yang selama ini ia pendam. Asya menepuk-nepuk seragamnya yang disentuh oleh Naira tadi.

"Tuh mata gak berguna ya?" Asya maju beberapa langkah.

Naira menoleh ke arah kanan dan kiri saat dirinya dan Asya sudah menjadi pusat perhatian murid SMA Alaska. Gadis itu tersenyum manis dan sedikit menunduk. "Maaf kak Asya Nai gak sengaja benaran kok!"

Asya berdecih sinis terhadap drama gadis didepannya itu. Tidak bisa ia pungkiri drama Naira yang buat sekarang menjadi sorotan anak-anak. Asya mengepalkan tangannya dengan kuat saking kuatnya kuku gadis itu memutih.

"Gak usah drama lo, Ajg."

"Nai benaran gak sengaja kok kak!" kilah gadis itu dengan raut muka bersalah.

"Mau lo apa sih, hah? Lo itu dari awal emang selalu caper ke semua orang kan? Selain caper lu juga dendam sama gue karna kakak lo itu kan? Asal lo tau ya, gue aja gak tau apa-apa soal kakak lo itu, sialan!" Napas Asya memburu, ingin sekali ia mengeluarkan unek-uneknya didepan umum tetapi Asya tidak mau semua murid tahu, termasuk hubungannya dengan Arka.

Gadis itu memegang tangan Asya sebelah kanan hingga membuat kerutan di dahi Asya. "Aku minta maaf kak, tapi aku benaran gak pernah caper kok kak dan soal dendam kayaknya kak Asya salah paham deh!" ucapnya santai hingga membuat Asya semangkin geram.

Asya menepis genggaman Naira pada tangannya. "Salah paham lo bilang? Amnesia lo? Gak ingat sama ucapan lo waktu itu, hah?" balas Asya kesal. Ingin rasanya ia memukul wajah gadis sok polos didepannya itu.

Tiba-tiba ketiga teman Asya datang menyelip di antara banyaknya anak-anak. Ketiga gadis itu saling pandang satu sama lain saat melihat wajah Asya yang sudah memerah menahan amarah.

Naira mendekatkan wajahnya ke telinga gadis itu dan berbisik. "Gue emang dendam sama Arka tapi masalah utamanya ada di lo. Oh, iya gue rasa tidak lama lagi Arka bakal buang lo jauh-jauh dari hidupnya." Setelah itu Naira menjauhkan tubuhnya dari Asya. Senyuman licik tercetak jelas disudut bibir gadis itu saat melihat wajah Asya memerah.

Asya yang sudah dikuasi oleh amarahnya pun menjambak rambut gadis itu. Dari awal Asya bukanlah gadis yang bakal diam saja saat ia sudah dipenuhi emosi seperti sekarang. Asya itu gadis bar-bar dan jangan lupakan dirinya pernah mendapat gelar ratu Bullying.

Persetan dengan disekolah Asya semakin menarik rambut panjang Naira, hingga bando yang gadis itu pakai terlepas karena kuatnya tarikan Asya.

Semua penghuni SMA Alaska yang menyaksikan kejadian itu hanya bisa memekik kaget, banyak siswa yang mengabdikan momen tersebut, memvideokan atau sekedar mengambil gambar.

"Akhh, kak sakit!" rintih gadis itu sambil memegang tangan Asya.

"Gak usah drama bisa, cewek murahan, pelakor, kayak lo gak usah munafik,"

ARKASYA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang