26. Beruntung

3K 306 42
                                    

Hello Bestie..
Kalau mau authornya cepet up spam komentar aja😂
Authornya suka kok di repotin..
Biar ada motivasi juga buat cepet-cepet up.
Semakin banyak spam komen semakin cepet update pokoknya.

Happy reading bestie..
Semoga suka!

........

"Kamu balik ke Samarinda bareng Mama yah sayang?"

Varo yang masih berada di dalam ruangan tersebut seketika mematung. Bagaimana mungkin ia akan bisa berjauhan dengan Key sedangkan tidak mendapatkan kabar dari Key saja ia sudah sangat gelisah. Namun tidak mungkin juga Varo menentang kemauan orangtua Key.

"Ma, percaya deh sama Key. Key mau selesaikan sekolah Key dulu disini."

"Tapi Mama gak mau liat kamu seperti ini lagi, Mama merasa sangat terpukul sewaktu tau kamu kecelakaan." Key mengerti dengan ke khawatiran Mamanya. Key mengusap kedua tangan Mamanya dengan lembut.

"Ma, please izinin Key untuk selesain sekolah Key disini. Nanti kalau udah lulus, Key janji buat ikutin kemauan Mama dan Papa buat kuliah di tempat manapun yang Mama sama Papa mau." Key kembali berusaha memberikan pengertian kepada Mamanya pelan-pelan.

Ia dapat melihat keseriusan dari ucapan Key. Meskipun masih sangat khawatir, Mama Key berusaha untuk mengerti keinginan putrinya.

"Oke, kamu boleh lanjutin sekolah kamu di sini. Tapi kalau ada apa-apa dan kamu mau kembali ke Samarinda, hubungi Mama ataupun Papa. Mengerti?" Key langsung mengangguk dengan antusias. Jujur saja ia sudah cukup nyaman bersekolah di Jakarta.

"Papa gak bisa datang buat liat kondisi kamu,"

"Iya gak apa-apa. Key ngerti kok kalau Papa lagi sibuk, lagian Papa kerja untuk memenuhi kebutuhan kita." Mama Key tersenyum bangga mendengarkan ucapan dari Key yang sangat dewasa. Sejak kapan putri bungsunya tumbuh menjadi sedewasa ini?

"Tau gak, sebelum Mama berangkat kesini Mama sempat mergokin Papa kamu yang nangis sendirian pas denger kabar kamu kecelakaan."Mama Key menceritakan perihal tersebut dengan sedikit tertawa. Yah sifat Papanya memang sangat lembut. Ia juga sangat menyayangi dan memanjakan Key. Bahkan ketika Key kecil, Key tidak sengaja menabrak pohon yang cukup besar yang terletak di taman dekat rumahnya ketika belajar menaiki sepeda dan alhasil Key sudah tidak dapat menemukan keberadaan pohon tersebut esok harinya. Dan pelakunya? Sudah tentu Papanya.

Hanya karena ia melihat satu goresan kecil yang terlihat di lutut Key.

Key yang sedang asyik tertawa karena mendengarkan cerita Mamanya tentang sang Papa akhirnya teringat sesuatu, jika di ruangan tersebut bukan hanya ada mereka bertiga, melainkan ada Varo yang hanya melihat mereka tanpa niat menganggu.

"Varo sini deketan," Key memanggil Varo untuk berdiri di samping tempat tidurnya. Pandangan Mamanya kini beralih ke arah Varo.

"Varo, Kenalin ini Mama aku." Varo mencoba memasang senyum terbaiknya, sebaliknya Reyhan yang melihat Varo yang bersikap sedemikian rupa hanya memasang tampang mengejek kepada Varo.

"Varo, tante."

Mama Key menerima uluran tangan Varo dengan sama ramahnya.

"Kamu ada hubungan apa dengan anak saya?" Mama Key bertanya dengan nada menggoda, hendak menjahili Varo dan Key.

" Saya..."

"Varo pacar aku Ma," Ujar Key dengan percaya diri. Jangan tanya bagaimana perasaan Varo sekarang. Hatinya menghangat ketika mendengarkan Key memperkenalkan dirinya dengan label pacar di depan Mamanya.

Tentu saja Mama Key tidak keberatan dengan hal itu. Ia percaya dengan segala sesuatu yang di lakukan putrinya itu.

"Anak Mama udah gede ternyata, Mama gak bakalan larang-larang kamu. Tapi kamu harus ingat, semua itu ada batasannya dan Mama harap kamu gak melewati batasan-batasan itu." Key dan Varo mendengarkan wejangan dari Mama Key. Di dalam hati keduanya diam-diam membayangkan skinship yang sudah pernah mereka lakukan.

Maafin Key, Mama.

Maafin Varo, Tante.

"Reyhan pernah ngeliat berdua ngelakuin aneh-aneh Ma!" Sontak mata Varo dan Key melotot kearah Reyhan.

Reyhan bangsat.

Terkutuk kau Reyhan.

Kakak lucnut!

Kapan sih bunuh Kakak sendiri di halalkan?!

Sialan.

Key dan Varo bergantian mengumpati Reyhan di dalam hati mereka.

........

Disinilah Varo sekarang, duduk di taman rumah sakit karena Mama Key meminta kepadanya untuk mengobrol berdua. Hati Varo sudah tidak karuan karena ia sudah berpikir bahwa Mama Key akan menyuruhnya untuk menjauhi Key karena ucapan tak senonoh dari Reyhan.

Yah meskipun ucapan Reyhan juga ada benarnya.

"Ada yang ingin Tante katakan?" Varo mencoba untuk memulai obrolan dengan sangat hati-hati. Biar bagaimanapun orang di hadapannya ini adalah salah satu orang yang berperan penting dalam hubungannya ke depan bersama Key. Alias calon mertua.

"Varo..." Jantung Varo sudah tidak karuan menanti kalimat darimat dari Mama Key.

"Tante mau ucapin terima kasih banyak kepada kamu." Mama Key mengambil kedua tangan Varo dan mengusapnya dengan lembut. Ia benar-benar tulus menyampaikan rasa terima kasihnya.

"Varo gak merasa ngelakuin apa-apa." Jujur saja Varo bingung mengapa Mama Key mengucapkan terima kasih kepadanya.

"Tante sangat cemas ketika mendengarkan kabar bahwa Key kecelakaan di saat tidak kami semua jauh dari dia. Tapi kecemasan Tante berkurang ketika mengetahui bahwa kamu ada di sisi anak Tante saat ia sedang terluka dan Tante sangat bersyukur akan itu."

"Tidak masalah Tante, sudah seharusnya saya melakukan hal itu untuk orang yang saya sayangi." Jawaban dari Varo membuat Mama Key benar-benar bersyukur karena di sekitar anaknya terdapat orang-orang yang menyayanginya.

"Tante boleh peluk kamu?" Varo tertegun mendengarkan ucapan Mama Key. Ia hanya dapat mengangguk dan benar saja Mama Key benar-benar langsung memeluknya dengan hangat. Tanpa Varo minta, air matanya sudah tergenang. Entah sudah berapa lama ia tidak mendapatkan pelukan yang persis seperti di lakukan oleh Ibunya.

Dan akhirnya setetes air mata Varo terjatuh ketika ia merasakan Mama Key mengelus pundaknya dengan lembut.

Varo tetaplah seorang anak yang merindukan Ibunya.

Beberapa saat kemudian Mama Key melepaskan pelukannya dan betapa terkejutnya ia ketika melihat mata Varo yang sudah berwarna merah dan terdapat sisa airmata di sudut matanya.

"Varo kenapa?" Varo memaksakan senyumnya untuk menjawab pertanyaan Mama Key.

"Varo seneng Tante...."

"Berkat Tante, Varo bisa ngerasain kasih sayang Mama, meskipun cuma bentar."

"Memangnya Mama kamu kemana?" Tanya Mama Key dengan nada hati-hati karena takut menyinggung peraasaan Varo.

"Mamaku sering berantem sama Papa. Jadi dia ninggalin rumah." Seakan hal tersebut bukan cerita menyedihkan, Varo dengan senyum santainya menjelaskan hal tersebut. Sedangkan Mama Key cukup prihatin melihat Varo yang tampak sangat sempurna di luar ternyata memiliki luka yang ia tutupi dengan sangat baik.

"Mulai sekarang kamu bisa panggil Tante dengan sebutan Mama."

Detik itu Varo menyadari, bahwa ia sangat beruntung memiliki Key disisinya. Berkat Key, kini ia bisa kembali merasakan sosok seorang Ibu yang sangat ia rindukan.

Tbc.

Makasih buat para readers yang udah mampir ke cerita aku.
Vote dan komentar dari kalian sangat berharga😇🙏
Oh iya, kalau ada bagian yang typo temen-temen bisa banget buat nandain. Selalu support author yah, semoga author bisa nulis cerita ini sampai tamat. Aamiin.

POSSESSIVEWhere stories live. Discover now