24. Kecelakaan

3.5K 320 60
                                    

Hello Bestie..
Kalau mau Authornya cepet Up spam komentar aja😂
Authornya suka kok di repotin..
Biar ada motivasi juga buat cepet-cepet up.
Semoga suka!

.......

Key menundukkan kepalanya ketika Varo meraih tangannya di koridor sekolah dan dengan tidak tau malunya seakan-akan mengatakan kepada seluruh penghuni sekolah bahwa Key adalah gadisnya, dan itu adalah hal yang mutlak dan tidak dapat di ganggu gugat.

Namun bukannya Key merasa tersentuh, ia justru merasa sedikit malu dengan tingkah berlebihan Varo sehingga ia hanya menunduk sepanjang perjalanan sembari sebelah tangannya menutupi wajahnya.

"Gak bakalan hilang kok anak orang." Dari arah berlawanan muncullah Bagas, Azka dan Kevin.

"Iya nih takut amat mbaknya ilang," Ujar Kevin menyahuti Bagas.

"Diem kalian jomblo!" tiga kata yang mampu membuat teman-teman Varo tertampar, terguncang dan terguling-guling.

Penghinaan yang sangat besar bagi Bagas, Azka dan Kevin!

"Sabar mblo," Azka mengelus kepala Bagas dan Kevin secara bersamaan.

"Lo juga dodol!"

........

Key menggigit bibir bawahnya dengan sedikit keras, ia sedang menimbang-nimbang kalimat apa yang akan ia berikan kepada Varo karena malam ini ia akan keluar bersama Naya untuk membeli beberapa novel yang sudah mereka nantikan dan di lanjutkan dengan Quality time ala mereka karena sudah lama mereka berdua tidak menghabiskan waktu bersama.

"Varo.." Panggil Key sembari menarik ujung seragam Varo dengan pelan.

"Kamu kenapa? Makanannya gak enak?" Iya mereka berdua memang sedang berada di kantin sekolah.

"Enak kok,"

"Terus kenapa,?" Varo memusatkan perhatiannya kepada Key.

"Mau aku suapin?" Tanya Key yang tentu saja membuat Varo terkejut. Tidak biasanya Key akan menawarkan hal semanis ini, Varo dengan senang hati menggeser makanan miliknya ke hadapan Key. Dengan sangat terpaksa Key menyuapi Varo.

Hampir saja Key memuntahkan makanannya karena hal menjijikkan yang kini ia lakukan menjadi tontonan di kantin.

Ingat Key, ini demi mendapatkan izin. Demi izin!

Varo yang tidak curiga sama sekali tentu saja sangat senang dan menerima suapan demi suapan yang di berikan oleh Key.

"Varo nanti malem aku mau keluar yah?" Tanya Key takut-takut ketika keduanya sudah menyelesaikan makannya.

"Iya mau aku jemput jam berapa?"

"Aku mau keluar sama Naya,"

"Iya gak apa-apa kok kalau Naya mau ikut." Varo belum juga mengerti maksud ucapan Key.

"Berdua aja sama Naya," Seketika raut wajah Varo berubah. Senyum yang sedari tadi ia tampilkan sudah menghilang entah kemana hanya karena ucapan dari Key barusan.

"Kemana?" Nada bicara Varo sudah tidak se-ramah sebelumnya.

"Ke Gramed, beli novel."

"Kan bisa sama aku,"

"Aku juga pengen sesekali jalan sama sahabat aku."

"Jadi kamu udah bosan jalan sama aku?"

Percayalah Key kini sedang menahan dirinya untuk tidak mencakar habis wajah tampan Varo.

Untung ganteng!

"Bukan gitu maksud aku, kadang kala aku juga mau jalan sama temen cewek aku. Bukan berarti aku bosan sama kamu." Key berusaha membujuk Varo dengan mengusap telapak tangan Varo dengan lembut. Benar saja, Varo sedikit demi sedikit luluh dan kini menampilkan wajahnya yang kini seperti anak kecil yang sedang merajuk.

POSSESSIVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang