1.Tertangkap Basah

22.9K 1.2K 15
                                    

Happy reading..
Semoga suka!

....

Tok..
Tok..

Tanpa menunggu izin, Reyhan langsung saja masuk dan mendapati pemilik kamar yang masih berada di alam bawah sadar. Tanpa babibu ia menyingkap selimut yang digunakan adik tersayangnya.

"Key! Sampai kapan lo mau ngebo."
Shittt umpat Key tertahan.

Suara laknat tersebut memenuhi pendengaran sang putri tidur.

"Please deh Kak, gue baru tidur 3 jam." Yah memang benar adanya. Karena pasalnya Key baru tertidur usai menyelesaikan drama terbaru negeri ginseng, dan sekarang masih pukul 6 pagi. Tentu saja itu masih terlalu pagi untuk Key.

"Yaudah sih serah lo, lagian bukan gue kok yang pengen daftar sekolah." Penuturan Reyhan barusan sukses membuat Key membuka matanya meskipun setengah ikhlas.

"Emangnya gue bakalan sekolah dimana kak? Pokoknya gue mau sekolah di tempat yang banyak cogannya." Reyhan hanya mampu menggelengkan kepala mendengar penuturan adiknya.

"Di Samarinda gak ada cogan apa? Lagian meskipun sekarang lo pindah ke Jakarta, gak ada yang bisa ngalahin kegantengan gue.."

"...dan lo harus bersyukur karena bisa melihat dan menikmati langsung secara cuma-cuma." Jelas Reyhan menaikkan turunkan alisnya menggoda Key.

"Narsis lo."

Key hanya memutar bola matanya dengan malas dan berjalan melewati Reyhan lalu menuju ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

.......

"Lo pengen bareng gue atau bawa mobil sendiri?" Tanya Reyhan yang masih memperhatikan Key memakai sneekers merahnya.

"Yakali gue sendirian, sekolah sama jalannya aja gue gak tau"

Reyhan membenarkan perkataan Key karena memang hampir 6 tahun adiknya mengikuti Papanya yang tinggal di Samarinda karena tuntutan pekerjaan.

Key hanya terdiam memandang keluar jendela dan sesekali melirik Kakaknya yang tengah fokus menyetir. Sampai akhirnya tanpa disadari mobil yang di kendarai oleh Kakaknya sudah memasuki arena parkir di Sekolah tersebut.

"Gue ke kantor dulu buat ngurus berkas pindah lo, mau tunggu disini atau ikut?" Ujar Reyhan menyadarkan Key.

"Gue gak usah ikut, mau nunggu disana aja. Males gue nunggu di mobil" Key menunjuk sebuah taman.

"Gapapa sendirian?"

Key hanya menganggukkan kepalanya, sedangkan Reyhan yang mengerti dengan perilaku adiknya yang keras kepala hanya mengiyakan permintaan Key. Toh adiknya telah berumur 17 tahun.

"Oke, ntar kalau bosen atau nyariin gue nyusul aja ke kantor" Ujar Reyhan mengelus rambut adiknya sekilas dan berlalu meninggalkan Key.

Disinilah Key sekarang, duduk di taman sekolah sambil sesekali memandangi kondisi sekolah barunya.

Meonggg

Key sedikit terkejut dengan kehadiran seekor kucing yang mengendus di bawah kakinya.

"Kamu kenapa? Lapar yah?" Kini Key tengah berjongkok dan mengelus kepala kucing tersebut. Seakan paham dengan apa yang diucapkan Key, kucing tersebut memandang kearah Key dengan mata yang berkaca-kaca.

POSSESSIVEDove le storie prendono vita. Scoprilo ora