17. Mundur

5.8K 471 15
                                    

Happy reading..
Semoga suka!
Jangan lupa tinggalkan jejak😶

.......

"Key...Kalau gue bilang suka ke lo, besok-besok kita masih bisa main gak?"

Key mengerjabkan matanya beberapa kali untuk mencerna perkataan Azka barusan. Otaknya berpikir keras hanya karena kalimat tersebut.

"M-maksud lo apa, Ka?"

Azka yang sudah kelewat gemas akhirnya memberikan cap lima jarinya ke wajah Key.

"Azka jangan pegang muka gue! Tangan lo kotor tau!" Protes Key.

"Lagian lo pake lemot segala. Merusak momen banget."

"Makanya gue mau pastiin, maksud ucapan lo tadi itu apa?"

"Gak maksud apa-apa. Tadinya gue mau ngerjain lo lagi." Key hanya mengangguk-anggukan kepalanya mempercayai ucapan Azka. Sedangkan Azka sedari tadi sudah gugup setengah mati karena menantikan jawaban dari Key. Percayalah ia sudah mengumpulkan keberaniannya untuk mengatakan hal tersebut.

"Mungkin, belum saatnya." Gumam Azka berusaha menghibur dirinya sendiri.

........

"Thanks Ka." Mereka berdua telah berada di depan rumah Key.

"Iya, jangan sedih lagi ok?"

"Gue gak sedih kok."

"Sorry Key, tadi di sekolahan gue gak sempet ngejengukin lo di UKS." Ungkap Azka. Sebenarnya Azka sudah berada di sana, namun ia melihat Key sedang bersama Varo sehingga ia mengurungkan niatnya.

"Apaan sih lebay banget. Gue tadi cuma pusing dikit."

"Masih kepikiran soal surat itu?" Tanya Azka ragu-ragu.

"Udah enggak, berkat lo. Makasih lo udah ngajak gue jalan malem ini." Azka mengucap syukur di dalam hatinya. Keputusannya sangat tepat untuk membawa Key ke tempat tersebut. Kini Key menyunggingkan senyumannya. Senyuman terbaik yang pernah Azka lihat.

"Baguslah kalau lo seneng."

"Gue masuk dulu, bye." Key membalikkan badannya hendak masuk ke dalam rumah.

"Key!" Key yang terkejut dengan panggilan tiba-tiba dari Azka sontak kembali membalikkan badannya dan secara refleks menangkap sebuah kotak berukuran kecil yang dilemparkan oleh Azka.

"Apaan nih?" Tanya Key kebingungan.

"Pake aja, badan lo bau kambing!" Ujar Azka kemudian menancap gas nya menghindari amukan Key.

"AZKA MONYET!"

.......

Key akhirnya memasuki kamarnya. Ia cukup penasaran dengan benda yang tadi di lemparkan Azka kepadanya. Dengan tidak sabar Key membuka kotak tersebut.

"Darimana Azka tau kalau gue suka parfume ini?"

Key tentu saja sangat menyukai pemberian Azka, terlebih lagi parfumenya sekarang juga secara kebetulan sudah hampir habis. Ia pun mengambil ponselnya dan mengirimkan pesan kepada Azka.

"Sekali lagi makasih Ka." Key bukanlah tipe cewek yang tidak tahu berterima kasih.

Ting!

Tidak butuh waktu lama sampai Azka membalas pesan dari Key.

"Yoi. Inget itu buat di semprotin di badan, bukan diminum."

........

Seperti pagi-pagi sebelumnya, Varo kembali datang ke rumah Key dengan maksud mengajak Key untuk berangkat bersama ke sekolah. Namun atmosfer seketika berubah ketika Azka juga datang pagi itu dengan maksud dan tujuan yang sama seperti Varo.

POSSESSIVEWhere stories live. Discover now