10. Hadiah Pertemuan

6.3K 538 11
                                    

Happy reading..
Maaf karena lambat up, biar feel nya bener-bener dapet.
Semoga suka!

.......

"Varo... "
"Apa hubungan kita masih bisa dilanjutin? "

Mata Varo melebar mendengar penuturan Key barusan. Membayangkan Key pergi darinya saja ia benar-benar tidak bisa. Apalagi jika hal tersebut benar-benar terjadi.

"Apa maksud kamu Key? Hubungan kita baik-baik aja. Kamu jangan bicara sembarangan." Varo menangkup kedua pipi Key.

"T-tapi kamu jahat Varo. Kamu bilang kalu aku satu-satunya buat kamu. Tapi perlakuan kamu ke Liana bisa buktiin semuanya kalau kamu bohong ke aku." Setetes air mata jatuh dari pelupuk mata Key. Kenapa ia menjadi secengeng ini hanya karena seorang lelaki.

"Percaya sama aku sayang, memang cuman kamu satu-satunya buat aku." Varo menempelkan kening keduanya dan menatap Key dalam-dalam. Ia sedang berusaha meyakinkan Key, bahwa ia sedang berkata jujur.

"Jadi hubungan kamu sama Liana apa? Jelasin ke aku sekarang." Key melepaskan dirinya kemudian menghapus air mata di pipinya dengan kasar. Key benar-benar menunggu penjelasan dari Varo.

"Maafin aku, aku belum bisa jelasin ke kamu." Key tersenyum kecut.

Bahkan disaat hubungan mereka sudah benar-benar di ujung perpisahan, Varo tetap tidak bisa menceritakan ke Key perihal hubungannya dengan Liana.

"Oke aku ngerti. Varo, mulai sekarang kita cuman orang asing... " tanpa dapat ia cegah air mata Key kembali jatuh. Meskipun dadanya sedikit sesak ia harus menahannya dan kembali melanjutkan kalimatnya.
"Buat perhatian dan semua perlakuan manis dari hubungan kita kemarin, anggap saja itu hanya hadiah pertemuan."

"A-apa maksud kamu?" Varo berusaha mencerna perkataan Key. Ia sedikit panik dengan apa yang baru saja Key ucapkan.

"Berhenti pura-pura bego Varo! Hubungan kita selesai, Kesya Evelyn udah bukan milik Varo Alexander."

"Enggak! Sampai kapanpun kamu tetap milik aku." Wajah Varo kini memerah. Ia tidak akan membiarkan miliknya pergi begitu saja.

"JANGAN EGOIS! AKU GAK SEBAIK ITU BUAT MAKLUMI KAMU BARENG CEWEK LAIN. AKU MUNDUR VARO, KITA PUTUS!" Final Key.

"Tarik kata-kata kamu Key." Ujar Varo terkesan memperingati.

"Gue harap lo mau nerima keputusan gue." Varo semakin menahan amarahnya ketika Key sudah tidak menggunakan panggilan kamu kepada dirinya. Varo memejamkan mata berusaha meredam emosinya.

"Aku bakalan ngelupain apa yang kamu bilang malem ini. Kamu bener, kamu butuh waktu. Untuk beberapa hari aku gak bakalan ngegangguin kamu." Ujar Varo lembut kemudian mengusap pipi Key sesaat dan berlalu meninggalkan Key. Key hanya menatap kosong punggung Varo yang perlahan menjauh.

.......

Naya dan Key sedikit heran dengan seorang siswa kelas X yang tiba-tiba menghampiri mereka yang sedang duduk di bangku panjang koridor sekolah.

"Kak, tolong di ambil." Ujar siswa tersebut takut-takut sembari menyerahkan plastik berisikan dua kotak susu cokelat dan dua roti isi keju.

"Dari siapa?" Tanya Key.

"D-dari kak Varo."

"Buat lo aja." Key sedikit muak karena mengetahui pengirim makanan tersebut.

"Jangan kak. Please, di ambil." Ujar siswa tersebut dengan nada memohon. Entah ancaman atau imbalan apa yang diberikan Varo kepada siswa tersebut. Key yang melihat raut ketakutan dari siswa tersebut akhirnya tidak tega dan memutuskan menerima makanan itu.

"Oke, gue ambil." Siswa tersebut tampak bernafas lega dan akhirnya mengucapkan terimakasih sebelum meninggalkan Naya dan Key.

"Jadi,  lo beneran putus ama Varo?" Key memaksakan senyumannnya mendengarkan pertanyaan Naya. Entah kalimat apa yang dapat menggambarkan hubungannya dengan Varo saat ini. Hampir berakhir mungkin? Atau memang benar-benar telah berakhir.

"Iya, gue maunya putus. Tapi dia gak terima itu dan bilang bakalan ngasih gue waktu buat tenangin diri." Jelas Key.

"Tapi Key, menurut gue ada baiknya kalau lo tunggu penjelasan dari Varo. Dia kan bilangnya belum bisa buat jelasin bukannya enggak bisa. Mungkin aja bener-bener ada sesuatu yang buat dia belum bisa jelasin ke lo yang sebenarnya."

Key tampak berpikir mendengarkan perkataan Naya yang memang ada benarnya. Mungkinkah selama ini ia yang egois? Tapi hati kecilnya juga tidak menyangkal bahwa ia sangat cemburu dengan sikap Varo kepada Liana.

"Gue juga yakin banget kalau Varo bener-bener tulus sama lo. Buktinya disaat lo masih marah sama dia, dia bahkan masih perhatiin pola makan lo." Lagi-lagi Key membenarkan ucapan Naya.

"Entahlah Nay, disatu sisi gue akuin kalau gue juga masih sayang sama dia. Tapi di sisi lain, dia udah buat gue sakit dan ngancurin kepercayaan gue. " Jujur Key. Hatinya tidak dapat berbohong bahwa ia masih sangat- sangat menyayangi Varo.

Naya merasa sedikit bersalah melihat perubahan raut wajah Key. Seharusnya ia tidak membicarakan hal-hal yang sensitif kepada sahabatnya.

"Key, malem ini gue nginep di rumah lo yah? Lo lagi sendirian kan di rumah?" Ujar Naya mengalihkan topik pembicaraan, ia sudah tidak tega melihat sahabatnya yang akhir-akhir ini sangat murung.

"Iyasih, tapi lo harus izin dulu ke ortu lo."

"Beres itumah."

......

Pukul 5 sore, Naya benar-benar menepati ucapannya. Bahkan ia sudah membawa dua plastik besar berisikan cemilan untuk menemani keduanya.

"Padahal lo cuman mau nginep semalem, tapi udah kayak mau nginep sebulan." Key menggelengkan kepalanya melihat barang-barang yang di bawa oleh Naya. Ia benar-benar takjub dengan tingkah ajaib sahabatnya yang satu ini.

"Hehehe namanya juga totalitas." Ujar Naya dengan cengirannya. Mereka sudah berada di dalam kamar Key dengan laptop yang kini menampilkan drama Korea terbaru. Mereka berdua tampak fokus menonton drama yang di tayangkan sampai akhirnya bel rumah Key terdengar beberapa kali.

"Bentar, gue bukain pintu dulu." Ujar Key kepada Naya kemudian beranjak membukakan pintu.

Key mengedarkan pandangannya ketika ia tidak menemukan seorang pun, melainkan hanya terdapat sebuah boneka beruang berukuran cukup besar yang di letakkan di depan pintunya. Key menunduk mengambil boneka tersebut ketika melihat sepucuk surat yang diletakkan di atau boneka tersebut.

"Aku cinta kamu, Key."

Tbc.

Makasih buat para readers yang udah mampir ke cerita aku.
Vote dan komentar dari kalian sangat berharga😇🙏

POSSESSIVEWhere stories live. Discover now