Help Her

1.1K 161 3
                                    

Langkah kaki nya terasa ringan, waktu yang di tunggu-tunggu pun datang.

Bunyi bel yang menandakan jika waktu sekolah telah usai, berhasil menciptakan  senyuman di sudut bibir Lisa, membayangkan akan segera sampai kerumah.

"Yakk Lisa ya, kau jalan atau melayang, tolong hargai aku sedikit" Lisa menghentikan langkah nya melirik kebelakang, Jisoo tertinggal sepuluh meter di belakang nya.

Jisoo terus berjalan dengan wajah kesal menghentakkan kaki membuat debu  berterbangan di setiap jejak sepatu nya.

Wajah Lisa kembali datar, menatap jengah Jisoo yang seperti ingin membunuh nya dengan tatapan.

"Tolong hargai aku sebagai orang yang lebih tua" tegas Jisoo setelah berhasil mengatur nafas nya yang tersendat, karna sepanjang jalan dia harus berlari mengikuti langkah panjang gadis di hadapan nya.

"Berapa harga mu?" Tanya Lisa santai sedikit menaikkan alis seolah sedang menawar di pasar.

Jisoo mendengar pertanyaan itu langsung syok berat, terdiam tak memiliki kata apa yang pantas untuk di muntahkan ke wajah gadis jangkung di hadapan nya.

"CK, kau terlalu lama berpikir" Lisa melanjutkan langkah meninggalkan Jisoo yang termenung karna jatuh sudah harga diri sebagai yang tertua.

"YAKKKKKKK Lisa yaaa, awas saja nanti" grutu Jisoo dengan seringai devil di wajah nya.

Dengan terpaksa Jisoo harus kembali mengejar Lisa yang semakin jauh.

**********

Lisa berdiri di depan toko penjual ayam goreng, sesuai janji nya dia akan mentraktir ketiga saudara nya, Lisa pikir kata itu layak untuk ketiga gadis yang sekarang tinggal bersama nya.

Jisoo dengan nafas terengah akhir nya bisa berdiri tepat di sebelah Lisa. Menaruh kedua tangan nya di lutut berusaha kembali mengatur nafas.

"Kau akan membayar harga yang mahal untuk setiap tetes keringat ku karna mengejar mu" keluh Jisoo.

Lisa melirik ke samping lalu tersenyum miring.

"Bukan salah ku memiliki kaki panjang,lagi pula bukankah aku sudah pernah menyarankan mu mengganti kopi americano dengan susu" Jisoo mecibir memutar bola mata, menegakkan tubuh sambil menyeka keringat yang ada di kening dan leher nya.

Lisa mulai melangkah untuk masuk ke toko tersebut, di ikuti Jisoo dengan niat buruk yang sudah di tanam kan sejak tadi.

pria tua pemilik toko menyambut Lisa dengan ramah.

"Eoh kau gadis yang waktu itu" pria itu menyapa dengan senyuman di wajah nya.

"Nde tuan"

Lisa membalas senyuman itu seadanya, berbeda dengan Jisoo yang  bersemangat melupakan semua rasa lelah nya ketika melihat deretan ayam di dalam etalase.

Gadis dengan visual menawan itu terus tersenyum sampai gigi nya mengering, Seolah-olah semua ayam goreng itu melambai kepada nya.

"Eoh bagaimana kakak mu yang sedang hamil, apa dia sudah melahirkan" tanya pria itu penuh semangat.

Jisoo mengernyitkan dahi, menatap Lisa dengan selidik.
"Kakak? Melahirkan? Mwo" bathin nya meronta ronta.

Lisa menyeringai melirik Jisoo yang kebingungan, ia menggaruk tengkuk nya yang tak gatal.

"Eoh nde syukurlah sudah tuan" pria itu terkekeh bahagia mendengar jawaban Lisa.

**********

Lisa berdecak kesal, Jisooo sudah menguras habis isi dompet nya, bahkan rela bergelayut di tangan Lisa dan merengek seperti bayi agar mengizinkan nya makan di kedai itu terlebih dahulu.

LOVESELFWhere stories live. Discover now