Love Self

1.2K 167 4
                                    

Malam semakin larut, udara dingin malam semakin terasa menusuk.

Kedua gadis yang duduk bersebelahan hanya diam dengan pikiran masing-masing menenangkan diri yang simpatik dan berduka.

Tangis Jisoo sudah reda dari setengah jam yang lalu.

Lisa berdiri dari duduk dengan kedua tangan tersembunyi di saku jacket yang ia kenakan.

Jisoo mendongak memandangi punggung gadis jangkung itu.

"Kau ingin tetap disini?" Tanya Lisa datar.

Jisoo hanya diam, lalu dia harus kemana, paling jika lelah ia akan kembali ke teras rumah nya.

Lisa menoleh menatap kearah Jisoo yang terlihat bingung.

"Pulanglah bersama ku" ajak Lisa, tatapan kedua nya bertemu, Jisoo seperti memastikan apa benar yang barusan ia dengar.

Lisa mengulur kan tangan.

"Rumah adalah tempat nyaman untuk pulang bukan tempat di mana kau merasa seperti di neraka. Itu bukan rumah mu, kajja rumah ku mungkin kecil tapi akan ku pastikan kau nyaman" pupil mata Jisoo bergetar menatap bergantian tangan yang terulur dengan tatapan hangat Lisa.

Di tambah senyuman tipis yang begitu meyakin kan.

Dengan mata berkaca-kaca Jisoo menerima uluran tangan Lisa untuk nya.

"Gumawo Lisa ya" gumam Jisoo lirih dengan cepat ia mengusap air mata haru yang menetes dari sudut matanya.

"Aku menaruh tarif semalam lima puluh ribu won"

"Mwo?" Seketika langkah Jisoo terhenti.

Lisa menoleh tersenyum miring.

"Kau bisa berhutang sampai kau punya uang"

"Yakkk kau tak ikhlas membantu ku" pekik Jisoo menepuk lengan Lisa.

Lisa tertawa melanjutkan jalan nya di ikuti Jisoo dengan kaki yang di hentakkan.

"Aku tak akan menyia nyiakan kesempatan,"

"CK aishh, barusan aku merasa di atas awan tapi dalam sekejap kau buat aku jatuh lagi ke bumi, kau benar-benar menyebalkan Lisa ya."

Lisa menyeringai menghindari pukulan di lengan nya.

"Itu sebab nya kau jangan terlalu gampang percaya diri, tidak semua kebaikan di muka bumi ini tulus." Gurau Lisa.

Tentu Lisa hanya bercanda untuk uang sewa, sudah pasti ia ikhlas membantu, tapi gengsi untuk terlihat baik itu perlu untuk nya.

Lisa hanya merasa jika dirinya di pandang manis itu menjijikkan.

Lisa tak henti-henti nya menyeringai setiap mendengar Jisoo bergumam kesal.

Lisa memutar kenop pintu rumah nya.
Setelah berjalan beberapa menit dengan keheningan di antara kedua nya akhir nya mereka sampai kerumah Lisa.

Jisoo terus memandangi sekitar karna ia baru pertama di ajak Lisa datang kerumah itu.

"Lisa ya, bukan kah kau sakit, kenapa kau keluar malam?" Tanya Jisoo mengikuti langkah Lisa masuk ke dalam rumah.

"Aku bosan di rumah" jawab Lisa dengan gestur tubuh menyuruh Jisoo untuk duduk di sofa depan Tv.

Lisa bisa semakin jelas melihat beberapa lebam di wajah Jisoo, dan lengan nya.

Bahkan masih ada bercak darah kering di sudut bibir gadis itu.

Lisa pergi ke dapur mengambil segelas air dan kotak obat-obatan milik nya.

LOVESELFWhere stories live. Discover now