Party

1.1K 165 2
                                    

Jennie mengerjabkan mata ketika sinar matahari pagi menerpa wajah nya.

Mengusap berkali-kali mata nya agar cepat mendapat kesadaran.

Seingat nya ia tidur dengan Lisa tadi malam, tapi sekarang hanya ada dia sendiri.

Jennie pun duduk, selimut di tubuh nya jatuh seiring tubuh nya terangkat, dari tempat duduk nya ia bisa melihat Jisoo yang sedang sibuk di dapur.

"Eoh kau sudah bangun Jen" sapa Jisoo dengan senyumannya hangat seperti mentari pagi.

Jennie membalas senyuman itu ringan dia belum memiliki banyak tenaga untuk menjawab.

Mata nya kembali berkeliaran untuk mencari seseorang.

"Lisa di mana Unnie" tanya Jennie berjalan kearah dapur menghampiri Jisoo.

"Di kamar dia akan pergi untuk acara nya.kau tau kan park Do Hyun pengusaha sukses itu akan memperkenalkan anak semata wayangnya hari ini" jelas Jisoo excited.

"Eoh seharus nya hari ini aku akan tampil di acara itu, weo, Lisa juga akan di acara itu hari ini?" Jennie selesai mencuci muka nya di westafel.

Mengambil tisu untuk menyeka sisa air di wajah nya.

"Nde, Lisa mungkin akan tampil di acara awal nya seperti acara sosial yang memberikan sumbangan untuk beberapa yayasan yang ada di kota ini, Lisa bilang mereka di perkenankan mengikuti acara hingga acara party"

Jennie mengangguk mengerti memperhatikan Jisoo yang sedang menata makanan di atas piring.

"Aku yakin akan menjadi berita besar hari ini, Park Do Hyun memperkenalkan penerus kekayaan nya hari ini, itu terdengar elegan" Jisoo terkekeh.

"Setau ku dia akan mencalon kan diri jadi salah satu pejabat di pemerintahan ini Unnie" komentar Jennie mengambil potongan apel yang sudah tersedia.

Jisoo mengerutkan kening melirik ke arah Jennie sejanak.

"Bidang apa?" Jennie menaikkan bahu.

"Mmm aku kurang tau, tapi Ku rasa itu hanya untuk mencari perhatian publik" Jennie bersmirk menuangkan segelas air putih di gelas nya.

"Jen, tidak kah kau merasa kau akan dalam masalah karna tidak hadir di acara itu" Jisoo menatap lekat Jennie.

Jennie mengedikkan bahu.
"Ntahlah aku rasa iya, tapi siapa yang peduli" jawab Jennie acuh.

Mata kedua nya tertuju pada Lisa yang baru saja keluar dari kamar menghampiri meja makan.

"Berhenti bergosip, bahkan saat kalian belum menyikat gigi kalian  sudah membicarakan orang lain" ketus Lisa mengambil tempat duduk di meja makan.

Jennie memutar bola mata nya sedang Jisoo menyeringai malu.

"Kau tau bergosip tidak akan jauh-jauh dari kebiasaan wanita, seperti jari telunjuk dan jari tengah" Jennie menunjukkan dua jari nya.

Lisa berdecih memberikan senyuman miring.

"itu menurut mu Unnie, sedangkan aku akan menjadikan bergosip sebagai kriteria yang tak akan ada dalam kamus hidup ku. Ku harap kau tidak bangga dengan title memiliki kebiasaan bergosip, itu seperti aku melihat ibu-ibu di depan komplek sambil memberi makan anak-anak" Lisa tersenyum bangga ketika melihat wajah kesal Jennie.

"Sudah sudah, aku setuju dengan Lisa tapi LIsa ya kau selalu membuat perdebatan di setiap saat, itu seperti penuntut jaksa kehilangan panggung" Jennie tertawa keras mengejek Lisa mendengar komentar Jisoo yang tanpa dosa.

"Aku seperti mendapat ceramah di hari Minggu" tambah Jennie

Senyum Lisa menghilang berganti wajah poker super datar.

LOVESELFWhere stories live. Discover now