Now Know

1.4K 190 0
                                    

Tiga hari sudah berlalu, selama itu pula Lisa tidak ada kabar.

Jisoo selalu menunggu nya setiap malam di jembatan  tempat pertama ia bertemu dengan Lisa.

Akhir-akhir ini Jennie juga semakin dekat dengan nya dan terus menempel seperti Jendeuk.

Setidak nya hal itu membuat Jisoo aman dari Nei dan dua pengikut nya yang selalu membully Jisoo.

Malam ini Jisoo membawa Jennie untuk menunggu Lisa lagi di jembatan itu.

Namun mereka mendapati seseorang yang duduk di sana, karna minim cahaya,Jisoo berpikir itu adalah Lisa.

Tanpa memperdulikan Jennie yang ada bersama nya, Jisoo berlari menghampiri gadis yang duduk di sana.

"Lisa" panggil Jisoo bahagia.

"Aishhh Unnie, tak bisa kah kau pelan, aku hampir mencium jalan karna tersandung disana, kau sungguh tak peduli dengan ku huh menyebalkan" grutu Jennie sambil mengatur nafas.

Jisoo tak menanggapi Jennie, karna mata nya terpaku pada gadis yang sekarang juga menatap nya, itu bukan Lisa.

Gadis berambut pirang itu berdiri menghadap kearah Jisoo dan Jennie.

"Kalian teman Lisa?" Tanya gadis itu ramah.

Jisoo membalas dengan senyuman dan anggukan lemah.

"Kenalkan aku park Chaeyong, biasa di panggil Rose"

Jisoo membalas jabatan tangan Rose begitu pula Jennie, mereka saling mengenal kan diri.

"Kau sendiri kenal Lisa?" Tanya Jennie penasaran.

"Nde, aku mengenal nya, sekarang aku sedang menunggu nya, apa kalian juga datang kesini untuk nya?"

" Tidak itu bukan aku tapi hanya Jisoo Unnie" bantah Jennie acuh sambil melipat tangan nya di depan dada.

Jisoo melirik Jennie sekilas dengan tatapan menegur. Lalu di balas putaran bola mata dari Jennie.

Rose tersenyum tipis, sepertinya Jennie juga memiliki kesan buruk dengan Lisa.

"Di sekolah Ia sudah absen selama tiga hari, sayang nya tidak ada teman nya yang tau alamat nya karna dia siswi baru" ujar Jisoo lirih.

" Aku kan sudah bilang minta ke pihak sekolah, pasti mereka memiliki alamat lengkap gadis itu" balas Jennie ketus.

"CK aku sudah mencoba nya Jen, mereka pelit sekali, seolah Lisa itu rahasia negara" keluh Jisoo.

Rose yang sedari tadi menyimak kedua nya sekarang berusaha untuk tidak tertawa, eoh gadis bermata kucing itu terlihat familiar, tapi dia tak begitu yakin dengan pikiran nya.

"Kau terlihat sangat membenci Lisa" Rose melirik Jennie lalu terkekeh.

Jisoo dan Jennie memandang nya dengan bingung.

"Eoh maaf, tapi aku yakin gadis itu mengeluarkan kalimat pedas pada mu" sambung Rose sambil berusaha menghentikan tawa nya.

"Nde kau benar, aishh gadis seperti itu mulut nya bahkan lebih pedas dari cabe rawit, menyebalkan dan ah ya aku sungguh kesal jika mengingat nya" grutu Jennie dengan ekspresi yang sangat mendukung.

Mata kucingnya Bahkan terlihat berkilau seperti ujung mata pisau.
Rose kembali terkekeh lucu.

"Apa yang dia katakan pada mu?" Tanya Rose tertarik. Sedangkan Jisoo hanya mendengar kan bagaimana Jennie begitu bersemangat menjabarkan keburukan Lisa.

"Kau tau" Jennie berjalan lalu menarik tangan Rose dan Jisoo untuk duduk di kursi panjang di dekat mereka.

Kedua nya hanya mengikuti kehendak gadis yang terlihat begitu menggebu-gebu untuk bergosip.

LOVESELFWhere stories live. Discover now