Worry

1.5K 183 0
                                    

"benar ini rumah mu?" Tanya Jennie melirik keluar jendela.

Rumah dua lantai bercat putih, rumah minimalis yang cukup megah. Jisoo mengangguk gugup.

"Rumahmu besar juga" komentar Kim Hera cukup merasa takjub, dan hal itu membuat Ia bisa menilai jika Jisoo layak menjadi teman putri nya.

"Terimakasih nyonya, kalau begitu aku pamit"  Jisoo semakin gugup sedikit menunduk kepada semua penumpang di dalam mobil.

Jennie terus mengamati gelagat Jisoo seperti orang ketakutan, dengan cepat Ia meraih tangan Jisoo.

"Kajja aku akan menemani mu" Jisoo menelan Saliva nya dengan mata berkaca-kaca.

Jennie melirik Kim Hera dan mendapat anggukan setuju.

Jennie terus mengamati Jisoo yang bahkan sekarang tangan nya mulai bergetar.

"Are u oke?" Tanya Jennie ketika mereka sampai di depan pintu.

"N-nnde" cicit Jisoo.

Tiba-tiba pintu rumah itu terbuka sebelum Jisoo mengetuk nya.

Muncul seorang pria paruh baya berbadan tegap menatap dingin kedua gadis dihadapan nya.

Jisoo langsung menunduk dalam, seolah tulang lehernya menghilang, lain dengan Jennie tanpa rasa takut ia membalas tatapan pria tua yang ia yakini adalah ayah Jisoo.

"Kim Jisoo, aku pikir kau lupa jalan pulang" sarkas pria tua tersebut dengan suara Briton yang mampu membuat kaki Jisoo melemah.

"Mianne Appa" ujar Jisoo lirih.

"Bukankah ini kali pertama kau terlambat pulang, apa kau ingin mengujiku "

"Tidak Appa, aku tidak" balas Jisoo dengan suara bergetar hendak menangis, tamat lah tiwayat nya malam ini.

"Maaf tuan, tolong jangan memarahi nya, dia pergi bersama ku dan juga di sana ada ibu ku"

Jennie membuka tudung Hoddie yang ia pakai, menampilkan wajah cantik nya. Menunjuk ke arah mobil yang sekarang sedang menunggu nya.

Jennie Bersuara dengan lembut dan sopan berharap Appa Jisoo mengerti.

Kim Joon, menatap Lamat gadis yang membela anak nya. Ia merasa wajah gadis di hadapan nya begitu familiar
Kening nya berkerut mencoba mengingat ingat.

"Maaf kan saya Tuan, saya lancang membawa anak anda, perkenalkan saya Rubby Jane" Jennie membungkuk hormat.

"Rubby Jane" gumam nya.

"Eoh bukan kah kau seorang selebritis" wajah dingin Kim Joon berubah menjadi ramah dalam sekejap.

"Nde Tuan benar" Jennie menampilkan gummy smile  terbaiknya.

Jisoo hanya memperhatikan bagaimana tiba-tiba Appa nya berubah seratus delapan puluh derajat hanya karna Jennie.

"Eoh benarkah kau berteman dengan nya Jisoo ya" Kim Joon menarik Jisoo kedalam rangkulan nya, hal itu sangat mengejutkan, sehingga membuat nya gugup.

Jisoo hanya menyeringai canggung.

"Sekali lagi saya minta maaf tuan" pinta Jennie sedikit membungkuk.

"Ah Anni, itu tidak masalah, hanya saja lain kali tolong memberi kabar ne" seringai Kim Joon seolah dia adalah orang teramah sejagad raya.

"Ah tentu tuan, kalau begitu aku pamit dulu" Jennie melirik ke arah Jisoo yang tersenyum seolah berkata terimakasih banyak.

"Nde hati-hati Jane" teriak Kim Joon melambaikan tangan.

Jisoo langsung masuk kedalam rumah, ia sungguh beruntung Appa nya lupa untuk mengamuk malam ini.

LOVESELFWhere stories live. Discover now