Sandwich

1.8K 217 2
                                    

Lisa memutar bola mata nya lalu menepis tangan gadis itu. Berdiri dengan mandiri tanpa bantuan.

Gadis itu masih memandangi Lisa ikut berdiri mencoba memeriksa tubuh Lisa dan mendapatkan siku nya terluka.

"Siku mu terluka, kajja kita ke UKS aku akan mengobati mu" Lisa menepis sekali lagi tangan gadis itu dengan wajah kesal.

"Berhenti mengkhawatirkan ku, urus saja dirimu sendiri, cihh wajah mu bahkan lebih berantakan dari ku" ujar Lisa ketus mengibas ngibas rok sekolah nya yang kotor.

Gadis itu mengatup bibir nya menatap Lisa sendu.

"Aku pikir hanya gadis miskin seperti ku yang suka di bully, ternyata orang kaya juga, eoh lebih tepat nya orang lemah yang di bully orang kuat" Lisa tersenyum miring mengejek.

Mata nya menatap Jisoo dengan tatapan yang sulit di artikan, hal itu membuat gadis di hadapan nya menjadi gugup.

"Ji....soo, Kim Jisoo" Lisa membaca nametag yang ada di bagian dada gadis di hadapan nya.

Jisoo melakukan hal yang sama, Ia tentu tau siapa gadis ini, Ia Tak akan lupa itu gadis yang memprovokasi nya untuk bunuh diri.

Tapi tak ada nama di seragam nya.

"Siapa nama mu" tanya Jisoo sedikit mengangkat satu alis nya.

Alih-alih menjawab Lisa malah memutar badan pergi meninggalkan Jisoo sendiri.

"Gumawo, untuk kedua kali nya kau menyelamatkan ku" gumam Jisoo tulus. Sambil menatap punggung Lisa yang menghilang di balik tembok.

*************

Sebenarnya, Lisa tak ingin ketempat ini.

Namun ntah lah kaki nya membawa nya ke tempat di mana kemarin ia bertemu dengan si rambut pirang.

"Huaaahhh, aku membuang waktu ku kesini" Lisa menutup mulut nya karna menguap.

Sudah sejam ia duduk memandangi langit dan sungai. Tentu itu sangat membosankan.

Hingga akhir nya ia menyerah dan berniat untuk pulang.

"Apa yang aku harapkan, seorang teman heh, berhenti bermimpi Lisa yaaaaa" Lisa menertawakan diri nya sendiri setelah berteriak. Lalu pergi meninggalkan tempat itu.

*********

"Mom, aku sudah bilang tidak ingin menerima tawaran itu, biarkan aku fokus dengan sekolahku, aku bingung, bagaimana bisa kau membiarkan aku lalai dengan pendidikan ku" keluh Gadis cantik yang saat ini frustasi karna sang ibu terus memaksa untuk menuruti semua kemauan nya.

Bagaimana pun juga Ia ingin bebas merasakan hidup layak nya seorang remaja, bersekolah dengan tenang dan bermain dengan teman-temannya.

Kim Hera, menjadi kan dirinya sebagai manager dan bahkan asisten pribadi Jennie, itu sebabnya semua jadwal kerja Jennie dia yang atur.

"Rubby Jen, tidak bisa kah kau hanya menurut" bentak sang ibu.

Perdebatan seperti ini bukan lah sekali dua kali, namun tidak pernah ibu nya mengerti barang sedikit pun.

"Mom, harus nya kau yang mengerti aku" teriak nya tak sanggup lagi menahan tangis.

"Harus nya kau yang mengerti, selama ini aku selalu menuruti mau mu, aku bekerja menjadi model, penyanyi dan sekarang apalagi, kau tau Mom aku lelah" keluh nya miris.

Tapi seolah apa yang di sampaikan Jennie hanya angin lalu, Kim Hera seolah buta dan tuli, ia terlalu terobsesi dengan anak nya yang sukses,yang selalu di keluh keluh kan Masyarakat.

LOVESELFWhere stories live. Discover now