One in a Hundred

1.2K 165 2
                                    

Tittle: satu di antara seratus

Lisa mempersilahkan Rose masuk kedalam rumah sederhana milik nya, tidak terlalu kecil namun untuk ditinggali seorang diri ini cukup besar.

Lisa berkali-kali berdecak kesal, Rose melakukan banyak hal dan sekarang lebih banyak lagi.

Mungkin Lisa tidak tau seberapa kaya Park Chaeyong, tapi gadis ini begitu royal kepada nya.

Setelah membayar biaya rumah sakit yang bisa di bilang besar karna Lisa di rawat di ruangan VIP, sekarang gadis berpipi chubby itu juga membeli kan Lisa berbagai jenis makanan untuk persediaan rumah nya.

"Kau benar ingin pamer huh, sebagai anak orang kaya" ujar Lisa sarkas melihat tumpukan belanjaan yang baru saja di letakkan Bae RI.

Rose tersenyum miring masih sambil menatap beberapa photo yang terpajang di dinding ruang tamu rumah Lisa.

"Rumah mu nyaman Lisa" satu komentar lebih terdengar seperti gumaman.

Mata Lisa terus mengikuti kemana Rose berjalan melihat-lihat.

Tak ada jawaban dari Lisa, Rose sadar tindakan nya kurang sopan, jadi ia memilih kembali ke kursi duduk di hadapan Lisa.

"Maaf jika aku tidak sopan, tapi aku sungguh senang bisa masuk ke rumah mu" Rose tersenyum sangat manis.

"Chaengi, kau akan dapat masalah karna ini semua" ujar Lisa lirih.

"Stoped. Kalau pun aku dapat masalah biarkan jadi masalah ku, yang jelas aku senang hari ini" Rose melipat kedua tangan nya di dada sambil menyandarkan punggungnya dengan santai.

Lisa menghela nafas, sebenarnya saat di mobil ia sempat menangis diam-diam mendapat perlakuan special seperti ini.

"Eoh jangan salah, belanjaan itu, semua bukan dari ku, kau jangan terlalu percaya diri"

Lisa mengerutkan kening "lalu dari siapa?"

"Jennie dan Jisoo Unnie tentunya. Mereka meminta maaf karna tidak bisa menemanimu pulang dari rumah sakit, jadi sebagai ganti nya mereka mentransfer sedikit uang untuk membeli kebutuhan mu"

Lisa menggeleng tak percaya, setitik air mata tak bisa di bendung.

"Kalian sungguh benar-benar baik padaku, please jangan mengasihani ku" Lisa mengusap sudut mata nya haru.

"Yakkkk berhenti berpikiran buruk, tidak bisa kah kau hanya bersyukur" ujar Rose kesal.

"Geure, sekarang apa lagi yang kau ingin  kan?" Tanya Lisa

Rose menahan nafas sejenak.

"Aisshhh dasar tidak tau malu, dan terimakasih, kau malah ingin mengusirku" Rose melempar bantal tamu yang ada di sebelah nya.

Lisa terkekeh menangkap bantal itu.

"Nde terimakasih untuk semua nya Nona park Chaeyong, bisakah kau pulang dan biarkan aku istirahat" ujar Lisa lembut dengan senyuman yang di paksakan terlihat manis.

membuat Rose tak berhenti mengumpat dengan wajah kesal.

Ia berdiri menghentakkan kaki berdecak menatap Lisa tajam.

"Setidak nya kau memberi ku air, atau menawari ku makanan, ntah kejahatan apa yang aku buat di masa lalu, sehingga harus bertemu orang menyebalkan seperti mu. oh goshh" desah Rose berjalan menuju pintu, di ikuti Lisa yang tersenyum puas karna berhasil membuat gadis park itu marah.

"Maaf Nona, tuan rumah sedang sakit, harap pengertian nya. Sampai jumpa lagi di sekolah, teman" Lisa menutup pintu tak mempedulikan Rose yang mengamuk menggedor pintu rumah nya tak terima.

LOVESELFWhere stories live. Discover now