Ever seen

1.1K 161 9
                                    

Ke empat yooja itu selesai sarapan. Lisa dan Jisoo sudah siap dengan seragam sekolah mereka.

"Kalian tetap dirumah, jangan kemana-mana, kalaupun ada yang mengetuk pintu jangan di buka" Jisoo memperingati Jennie dan Rose.

Kedua nya mengangguk mengerti.

"Aishh aku merasa seperti seorang buronan" Rose meremas jantung nya yang berdegup kencang, tiba-tiba merasa cemas.

Jisoo mengusap pundak Rose lalu tersenyum. "Semua akan baik-baik saja"

Lisa dan Jisoo bangkit dari duduk mereka mengambil tas dan melangkah hendak keluar rumah.

"Aku akan membawa satu kunci, ku mohon jaga diri kalian" Lisa berbalik untuk mengingat kan namun ntah kenapa tatapan nya lebih tertuju pada Jennie.

Jennie tiba-tiba memeluk Lisa erat "terimakasih Lisa ya" Lisa awal nya terkejut, namun dia memilih membalas pelukan Jennie lalu tersenyum.

Jennie juga memberikan pelukan yang sama untuk Jisoo.

"Lisa ya, gumawo Yo, aku berhutang Budi pada mu" gumam Rose tertunduk.

Lisa menarik Rose ke dalam pelukan nya.

"Seseorang pernah berkata padaku,  kalau kita adalah teman. Tidak ada kesepakatan dalam berteman, tapi yang pasti ketika salah satu dari kita membutuhkan maka kita akan memberi bantuan, uluran tangan, atau sebuah pelukan"

Rose menggigit bibir nya yang bergetar menahan tangis, itu adalah kalimat yang ia ucapkan pada Lisa beberapa Minggu lalu ketika Lisa sakit.

Rose mempererat pelukan nya.

"Gumawo Lisa ya"
Lisa mengurai pelukan mereka memberikan senyuman hangat langka milik nya, lalu pergi meninggalkan Jennie dan Rose memandangi keduanya dengan tatapan yang sulit di artikan.

********

Lisa dan Jisoo saling pandang ketika langkah mereka di cegat oleh Bae sopir pribadi Rose.

"Maaf saya mengganggu kalian berdua, ada yang ingin saya tanyakan." Ujar Bae sopan.

Lisa dan Jisoo mengerutkan kening, berekting begitu epik, mereka pantas mendapat penghargaan untuk akting pagi ini.

Kedua nya sudah mempersiapkan diri dan bersepakat dari jauh ketika melihat mobil pribadi Rose tak jauh dari pekarangan rumah Lisa.

"Tidak apa-apa tuan, memang nya ada apa?" Tanya Jisoo dengan akting yang murni.

"Mmm apa kalian bertemu dengan nona Rose, atau kalian tau informasi tentang dimana nona Rose?" Tanya nya sedikit mendesak.

Lisa melirik Jisoo, lalu kembali menatap ke arah Bae.

"Kami tidak melihat nya ataupun tau dimana dia, memang nya ada apa bukan kah seharusnya dia di rumah orang tua nya sepagi ini" Lisa mengerutkan alis.

"Nona Rose kabur dari rumah" jawab Bae polos.

"Hah...." Jisoo meletakkan tangan di dada kirinya,  terhuyung ke belakang selangkah memegang pundak Lisa meminta kekuatan.

"Unnie gwaenchana?" Tanya Lisa lalu melotot kan mata. Jisoo justru berkedip kearah Lisa.

Bae tidak bisa melihat interaksi mata itu karna Lisa menutupi dengan tubuh nya.

"Aku sungguh terkejut mian" lalu tersenyum tipis. Beruntung Bae tak memperhatikan itu.

Memamerkan akting terbaik itu tidak masalah tapi Lisa berpikir Jisoo berlebihan dengan ekspresi seperti itu yang malah terlihat seperti orang serangan jantung.

LOVESELFWhere stories live. Discover now