she is change

1.1K 173 4
                                    


"Ada apa kenapa kau berteriak tadi?" Tanya Jisoo sambil menata piring di atas meja.

"Teman mu itu gila" grutu Lisa

berjalan melewati Jisoo begitu saja menuju sebuah ruangan.

Lisa membuka ruangan yang sudah lama tertutup, itu adalah kamar orang tuanya dulu.

Lisa mengeryitkan hidung ketika bau debu pekat memasuki Indra penciuman nya.

"Hah, ini sungguh tidak layak untuk di tempati, butuh waktu banyak untuk membersihkan nya" gumam Lisa.

Ia memilih kembali menutup ruangan tersebut kembali melangkah kemeja makan.

Jisoo hanya menatap Lisa, bersamaan dengan itu Jennie juga bergabung bersama mereka.

"Kajja makan" Jisoo memulai duluan di ikuti Lisa dan Jennie.

"Jadi, apa yang terjadi pada mu Jen?" Tanya Jisoo.

Di sela kegiatan makan nya, Jennie mulai menceritakan apa yang membuat nya enggan pulang kerumah.

Ia muak dengan keadaan nya.

Beruntung Jennie tidak lagi menangis, hanya sesekali terdengar suara nya yang bergetar menahan pilu.

Jisoo berkali-kali mengusap pundak nya memberi kekuatan. Lisa hanya diam tapi ia mendengar semua kisah itu, bahwa kenyataan nya Jennie sangat tertekan karna keegoisan Mommy nya sendiri.

"Sekarang kau tidak perlu sedih lagi eoh, ada kami bersama mu, kau tidak perlu merasa sendiri atau pun merasa  tidak ada yang peduli, kami disini akan selalu peduli pada mu Jen" jelas Jisoo lembut

Jennie merasakan hati nya menghangat, sesekali ia melirik kearah Lisa dan tatapan mereka bertemu, Lisa tidak berkomentar apapun hanya diam tidak seperti biasanya yang akan mengatai Jennie drama.

Kegiatan makan mereka selesai. Lisa menaruh serbet yang baru saja ia gunakan untuk menyeka mulut nya.

"Bagaimana keadaan mu Unnie?" Tanya Lisa datar.

Jisoo memberikan senyuman tipis.

"Syukurlah sudah lebih baik" jawab Jisoo sebelum meminum air milik nya hendak menyudahi makan malam nya.

"Apa besok kau sudah bisa sekolah?" Tanya Lisa lagi

"Aku rasa tidak, tapi malam nya mungkin aku akan mulai kembali bekerja" Lisa mengerutkan dahi.

"Berhenti bekerja terlalu keras Unnie, kau hanya akan menyusahkan pada akhirnya" Jisoo tertawa.

"Terimakasih karna sudah peduli" Lisa memutar bola mata nya, lalu pergi meninggalkan meja makan melangkah menuju ruang tengah di depan televisi.

Menyandarkan tubuh nya di sofa dengan nyaman, Lisa berkali-kali menghela nafas.

Tanpa ia sadar ternyata Jennie dan Jisoo sudah ada di dekat nya.

" Kau terlihat sangat lelah Lisa ya" Jisoo menatap lekat wajah Lisa yang begitu tenang dengan mata terpejam.

"Kau benar Unnie, aku sangat lelah membawa macan cengeng bersama ku" Gumam Lisa.

Otomatis mata Jisoo melirik ke arah Jennie yang mencerna Kalimat Lisa barusan.

PLAKKKKK

Sebuah tamparan mengenai paha Lisa.

Lisa tak bergeming karna terlalu lelah, namun tangan nya bergerak untuk  mengusap paha nya yang terasa panas dan berdenyut.

"Kau lihat Unnie, dia yang selalu memulai" geram Jennie.

LOVESELFWhere stories live. Discover now