" Gatau lah, rel gue juga ga tertarik soal gituan. Gue cuma gamau sakit hati aja. Lebih baik mencegah daripada mengobati kan? Karena kalau lu udah terlanjur kecewa, ga akan ada yang bisa membuat lu bener-bener sembuh. Gue juga udah enjoy aja jalani hidup gue yang sekarang. Kalau sendiri aja udah bahagia. Kenapa harus cari sumber patah hati? " ujar Michel panjang kali lebar.

" Bener juga sih, yaudah lah gausah dipikirin. Ga penting juga, mending sekarang kita bahas yang lainnya. Lu tau ga kemarin gu.... " ucapan Aurel terpotong karena ada suara yang amat menggelegar. Yang berasal dari spiker dikelas.

Panggilan kepada siswi atas nama Michella Quenby Lavanya anak XI MIPA 1. Untuk segera datang ke ruangan saya. Terimakasih.

Michel menghela nafas panjang setelah mendengar panggilan itu. Michel tau pasti apa penyebab ia dipanggil ke ruangan BK. Pasti karena kemarin ia bertengkar dengan Bianca. Berita itu sudah menyebar diakun gosip dan menjadi topik perbincangan di SMA Antariksa.

" Gue ke ruang BK dulu ya, rel. Kayaknya bu Betty udah rindu berat sama gue. " pamit Michel dan melangkahkan kaki menuju ruang BK.

∆∆∆

Michel kini telah sampai didepan ruang BK. Dan dengan lancangnya, Michel membuka kasar pintu BK tanpa permisi.

" ASSALAMUALAIKUM WAHAI AHLI KUBUR!! " teriak Michel begitu nyaring dan langsung duduk dihadapan Bu Betty. Kedua kakinya pun ia naikkan ke atas meja Bu Betty yang membuat bu guru tersebut secara spontan melototkan kedua matanya.

" Awas ntar copot tuh mata bu! Saya tau saya cantik, tapi biasa aja dong lihatinnya. Ibu kayak ga pernah liat bidadari aja. " seru Michel kelewat santai.

" MICHELA QUENBY LAVANYA!! TURUNKAN KAKI KAMU DARI ATAS MEJA SAYA, SEKARANG!! " teriak Bu Betty dengan muka merah padam.

" Ahh elah, bu gausah pake teriak-teriak segala napa? Sakit nih kuping saya. " protes Michel seraya mengusap kedua telinganya yang terasa pengang akibat teriakan Bu Betty.

" Kamu ini benar-benar tidak ada kapok-kapoknya ya. Saya benar-benar pusing memikirkan hukuman apa yang bisa membuat kamu jera. Harus berapa kali saya bilang sama kamu, BERHENTI BIKIN ONAR MICHEL!! " bentak Bu Betty yang hanya dianggap angin lalu oleh Michel.

" Aduh, ibu tuh kalau ngomong terlalu berbelit-belit ya. Langsung aja ke intinya, ibu panggil saya kesini buat apa? " tanya Michel yang masih menyandarkan punggungnya di sandaran kursi. Benar-benar tidak ada takut-takutnya nih anak.

" Ibu mendapat laporan kalau kemarin kamu membuat keributan dikantin. Katanya kamu menyiram seragam Bianca? Apa benar itu Michel? " Bu Betty mulai menginterogasi.

" Iya bener bu! Kemarin emang saya nyiram Bianca. Lagian salah dia sendiri ke sekolah belum mandi. Sebagai teman yang pengertian, makannya saya mandiin dia pakai air es bu. Biar hatinya dingin, ga marah-marah mulu. " ujar Michel.

" Jawab yang benar Michel!! " bentak Bu Betty.

" Jadi gini bu kronologi kejadiannya, kemarin saya kan habis dihukum sama ibu gara-gara telat masuk sek... " Belum selesai Michel menjelaskan. Sudah dipotong duluan oleh Bu Betty.

" Langsung ke intinya Michel!! " sela Bu Betty.

" Kemarin saya liat tuh nenek lampir bully Lia, teman sekelas saya. Cuma karena Lia ga sengaja numpahin minuman ke bajunya Bianca. Saya ga terima dong bu teman saya digituin, makanya dengan senang hati saya balas. " ucap Michel.

Tok..tok..tok..

Pembicaraan kedua insan berbeda generasi itu terhenti saat suara ketukan pintu terdengar. Setelah dipersilahkan untuk masuk, muncul lah seorang lelaki bername tag 'Devano Albert Wijaya'.

" Permisi, ibu manggil saya? Ada yang bisa saya bantu bu? " tanya Devano menunduk sopan.

" Vano, tolong kamu beri Michel hukuman karena dia telah membuat keributan dikantin! Terserah mau kamu hukum apa saja, yang jelas bikin dia jera! " titah Bu Betty yang membuat Devamo mengangguk patuh.

" Michel, kamu ikut dengan Devano sekarang! " dengan malas Michel pun berjalan mengekori Devano.

∆∆∆

Kini mereka berada ditengah lapangan yang cukup sepi. Karena sekarang KBM sedang berlangsung. Devano dibuat geleng-geleng kepala melihat penampilan siswi dihadapannya ini.

" Mulai besok lu harus udah beli seragam baru yang lebih longgar, rambut lu dicat item, beli kaus kaki baru yang seukuran jangan pendek sebelah kayak gitu, atribut lengkap juga wajib dipake. Lu harusnya tau kalau disekolah ini melarang semua siswa untuk pake sepatu warna lain selain item. " jelas Devano panjang lebar.

" Lu siapa ngatur-ngatur gue? Suka-suka gue dong mau pake baju apa. Enak aja lu main nyuruh gue ganti ini itu. " sewot Michel tak terima.

" Ini sekolah bukan hutan. Sekolah ini punya aturan dan udah jadi kewajiban setiap siswa-siswinya untuk menaati aturan tersebut! " tegas Devano.

" Aturan dibuat untuk dilanggar! Gue ga peduli lu mau ngomong apa. Gue juga udah males ngeladenin orang kayak lu, unfaedah banget. Lagian Bu Betty nyuruh lu buat hukum gue bukan buat nyeramahin gue. So... hukuman apa yang harus gue jalani? " tanya Michel to the point.

" Lari keliling lapangan 50 kali dan bersihin perpustakaan selama seminggu! " titah Devano enteng.

" Gila lu, punya masalah apa lu sama gue? Kalau mau hukum kira-kira dong! " protes Michel.

" Ga ada toleransi atau gue tambah hukuman lu?! " ancam Devano yang membuat Michel mendegus kesal.

" Dasar ketos sialan!! " umpat Michel.

∆∆∆

Huwaa gimana part ini?

Feel nya dapet ga si?

Jangan lupa vote dan komen ya? Karena vote dan komen itu gratis!!

Segini dulu ya gaes

See you next time:)



Strong Girl Michella (END) Where stories live. Discover now