104

724 85 8
                                    

Taehyung terbangun dari tidurnya. Masih cukup pagi sebenarnya untuk bangun namun matanya tidak bisa diajak tidur kembali. Ia memutuskan untuk menuju dapur milik Jimin barangkali pria itu menyediakan air mineral dingin. Memang aneh, masih pagi namun pria Kim itu sudah menginginkan air dingin.

Ia hendak membuka kulkas namun urung mengingat ada barang privasi yang disembunyikan Jimin di dalam sana. Taehyung ingin kembali namun Seulgi lebih dulu berdiri di depannya, sepertinya ia baru saja kembali dari toilet. Taehyung canggung, tentu saja. Ini Seulgi, gadis yang dulu disukainya.

"Kau ingin sesuatu?" tanya Seulgi.

"Aniyo," jawab Taehyung.

Seulgi tersenyum, ia berjalan mendekati kulkas. Secara otomatis Taehyung menjauhkan tubuhnya agar ia dan Seulgi tidak terlalu dekat.

"Ja, kau mau ini?" tanya Seulgi sambil mengulurkan sebotol air mineral dingin.

"Mianhaeyo, Jimin pasti tidak memperlakukan kalian dengan baik. Kalian sudah makan?" tanya Seulgi. Taehyung mengangguk. Ia malah fokus menatap Seulgi yang terlihat sangat cantik pagi ini. Wanita itu tersenyum padanya saat ini.

"Kedatangan kami ke sini ingin membantu Jimin bukan merepotkannya. Lagipula Jimin teman kami sendiri. Jangan anggap kami sebagai tamu," jelas Taehyung.

"Ah majja, gomawoyo. Tetapi jika kau lapar, aku bisa memasakkan ramyeon untukmu," tawar Seulgi.

"Ani, gwaenchanhayo, anbaegopa (tidak lapar)," jawab Taehyung. Baru saja ia mengatakan kalimat itu, perutnya berbunyi membuat Seulgi tertawa. Tanpa sadar Taehyung ikut tertawa karena tawa Seulgi.

"Ya! Kau lapar, chankamman, aku akan memasak untukmu. Duduklah dulu," perintah Seulgi.

"Ani," tolak Taehyung. Menghiraukan Taehyung dan tetap memasak adalah kegiatan Seulgi saat ini. Taehyung mendudukkan dirinya di meja makan yang tampaknya masih sangat baru, jarang dipakai juga. Taehyung tersenyum miris. Meskipun keluarga ini saling mencintai namun mereka jarang bertemu. Kehadiran Yiseul dan Yihan memang membuat Seulgi dan Jimin lebih sering bersama, keduanya menyatukan sang ayah dan ibu yang sering terpisah.

"Hyung, kau mau makan ramyeon?" tawar Taehyung pada Jin yang terbangun. Jin menggeleng dan memilih menuju kulkas ingin mengambil sesuatu. Namun tangan Taehyung lebih cepat darinya. Taehyung berdiri di depan pintu menghalangi Jin untuk membukanya.

"Wae?" tanya Jin.

"Ada barang privasi di sana. Mwohae?" tanya Taehyung.

"Aku haus," jawab Jin. Taehyung mengambil sebotol air yang diberikan Seulgi padanya tadi dan memberikannya pada Jin.

" Ja, minumlah ini saja," kata Taehyung.

"Isanghae," kata Jin.

"Hyung, kau tumben sekali pagi begini sudah bangun?" tanya Taehyung.

"Bukankah seharusnya aku yang menanyakan itu padamu?" tanya Jin balik. Taehyung menyadari kekeliruannya dengan  menyengir lebar.

"Tetapi serius, apa ada sesuatu yang akan terjadi hari ini?" tanya Taehyung. Jin mengulum bibirnya, menaruh jemarinya di dagu kemudian merendahkan tubuhnya ke arah Taehyung yang terduduk. Jin menopang tubuhnya dengan sikunya di atas meja, tersenyum menggoda pada Taehyung.

"Bagaimana jika aku menjadi member kedua yang melepas masa lajang?" tanya Jin. Hampir saja Taehyung menabok pipi Jin karena menganggap pria itu bercanda.

"Jjinjjayo hyung?" tanya Taehyung.

"Eo. Wae? Bukankah sudah saatnya?" tanya Jin.

"Tetapi fansmu? Kau yakin?" tanya Taehyung.

Winter Bear | Jimin X SeulgiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang