28

659 82 3
                                    

Seulgi mendorong dada Taehyung menjauh. Dengan nafas terengah-engah gadis itu mendongak menatap wajah lelah Taehyung. Gadis itu masih bisa tersenyum, mungkin saja Taehyung sama mabuknya dengannya dan tanpa sadar melakukan itu padanya. Tetapi mengingat pemuda itu dengan mudahnya menyelamatkannya membuyarkan segala pikiran positif dalam dirinya.

"Ini tidak benar", kata Seulgi.

"Aku hanya mengatakan, aku menyukaimu", kata Taehyung.

"Jangan, aku masih menyukai sahabatmu. Aku tidak mau kau terluka", jawab Seulgi.

"Geurae, aku sudah sering terluka kan?", kata Taehyung membuat Seulgi sedikit bersalah.

"Maaf", ujar Seulgi. Gadis itu kemudian memeluk pria di depannya dan menepuk pundaknya.

"Kau pasti amat terluka kan melihat gadis yang sukai malah bersama sahabatmu. Dan kau datang ke sini karena gadis yang kau sukai dicampakkan oleh sahabatmu kan? Gomawo", kata Seulgi sambil terus menepuk punggung tegap itu.

"Kau pasti menyesal menyukai gadis sepertiku. Aku bukan gadis yang baik kan? Lihat ada banyak orang yang membenciku dan membuatku mempertaruhkan nyawaku", kata Seulgi. Gadis itu tersenyum pada Taehyung membut pria di depannya menjadi semakin iba padanya.

"Jangan mengasihaniku", seolah mengerti isi pikiran Taehyung, Seulgi menunjuk wajah Taehyung.

"Aniyo. Noona."

Gadis itu tersenyum lebar kemudian menepuk kepala Taehyung. Seulgi paham Taehyung pasti marah padanya. Pemuda itu terlalu baik dalam berakting. Ia tahu Taehyung adalah orang yang baik, terbukti dari ia yang selalu tampak bahagia ketika Jimin menceritakan hari indahnya dengan Seulgi.

"Noona kajja kita ke dormmu", ajak Taehyung.

"Kita? Kau mau mengantarku?", tanya Seulgi.

"Aku sudah lelah dengan segala berita itu. Aku bisa pulang sendiri", ucap Seulgi.

"Panggil seseorang yang kau kenal ke sini. Kau mabuk", ucap Taehyung.

"Arraseo, anak ini bawel sekali", ucap Seulgi membuat Taehyung tersenyum.

.
Suasana sangat sepi. Mereka menunggu seseorang menjemput Seulgi di pinggir jalan seperti ini. Kalau ketahuan satu fans saja kondisi ini sudah sangat berbahaya. Seulgi hanya duduk melipat kakinya dan menenggelamkan wajahnya di sana. Sementara Taehyung menjaga gadis itu di sisinya. Menurutnya Seulgi adalah gadis yang baik dan penuh kasih sayang. Saat ia mabuk saja, ia masih bisa mengatakan hal-hal yang menghiburnya. Taehyung mengambil foto Seulgi untuk ia simpan. Foto tertidur Seulgi adalah yang terbaik. Tak lama sebuah mobil berwarna hitam berhenti di depan keduanya. Taehyung berdiri bersiap membantu Seulgi yang sedang mabuk namun Seulgi mabuk saja bisa pulang sendiri untuk apa dibantu, baiklah Taehyung menurunkan tangannya kembali.

"Seulgi-ah", seorang gadis lain keluar dari mobil dengan wajah khawatir.

"Eonni"

"Masuklah", Seulgi menurut. Sementara gadis lain itu malah mendekati Taehyung. Masih dengan langkah tenangnya dan suaranya yang lembut menyapa indra pendengaran Taehyung.

"Kamsahamnida", gadis itu membungkuk bermaksud mengucapkan terima kasih.

"Ne". Bohong kalau Taehyung tidak gugup. Ia baru kali ini melihat Irene dari jarak dekat dan ia benar-benar cantik. Tapi Kim Taehyung bukanlah orang yang dengan cepat akan pindah kelain hati, ia hanya sekedar mengagumi kecantikan Irene.

----
"Sudah lama tidak melihatmu", seorang pria paruh baya bersandar pada sofa tampak santai berbicara pada seseorang di depannya.

"Igeo", seorang gadis menyerahkan sebuah amplop di atas meja dan menyodorkannya kepada pria itu.

Winter Bear | Jimin X SeulgiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang