32

748 84 7
                                    

"Wah Twice sangat karen," puji Yeri yang sedari tadi tidak bisa melepaskan pandangannya dari girlgroup yang sedang tampil itu.

"Benar," balas Seulgi.

Seorang staf tiba-tiba mendatangi mereka untuk segera menuju ke backstage karena sebentar lagi giliran mereka untuk perform.

"Yeudeura kajja," ajak Irene yang diikuti semua anggota. Banyak idol group lain yang memperhatikan mereka bahkan ketika Red Velvet hanya lewat. Memang pesona kelima visual ini tidak dapat terbantahkan.

Sesampainya di backstage, para stylish dan make up langsung bergerak. Red Velvet akhirnya hanya dapat melihat performance Twice dari balik panggung.

"Yeri-ah jangan melirik layar terus," omel make up noona membuat Yeri tertawa kemudian meminta maaf.

"Twice terlalu memukau," kata Joy meledek sang maknae.

"Yeri sepertinya lebih senang berada di Twice daripada Red Velvet," kata Seulgi.

"Aniyoo aku tetap memilih Red Velvet," ujarnya yang langsung mendapat pelukan dari para eonninya.

"10 menit lagi," kata seorang staf. Red Velvet mengangguk dan berkumpul di sisi panggung.

"Kajja ppali ppali, naik," kata staf.

Red Velvet berdiri di atas panggung dengan senyum yang lebar. Banyak fans yang datang untuk menonton penampilan mereka dan itu membuat kelima gadis itu terharu. Sebelum musik mulai para member masih sempat memberi finger heart untuk para fansnya. Seulgi tersenyum memandang para fansnya lama. Pandangannya menghangatkan hati para Reveluv hingga banyak yang bersorak 'Kang Seulgi'. Entah apa ini, Seulgi hanya ingin memandang fansnya lama. Ia kembali ke posisinya menundukkan pandangannya. Musik dimulai tepat saat Seulgi akan mendongak gadis itu berteriak kesakitan membuat staf menghentikan musiknya dan para member terkejut. Gadis itu merosot sambil memegangi matanya. Erangannya pun terdengar nyaring hingga ke penjuru studio. Para member mendekatinya dan memeluk tubuh yang sudah merosot dengan erangan yang belum kunjung berhenti. Gadis itu enggan membuka matanya. Para medis pun lekas menaiki panggung dan memandu gadis itu. Para member membungkuk sebelum meninggalkan panggung bahkan ketika Irene menyampaikan permintaan maaf suaranya bergetar hebat. Para idola yang menyaksikan begitu terkejut dengan kejadian barusan. Belum ada yang tahu sebab erangan Seulgi.

Jaeyong ada di sana, menyaksikan semua yang terjadi pada Seulgi. Anak itu cukup cerdas kan. Ia berlari mengejar pelaku yang kabur dengan cepat. Mereka berkejaran di penjuru gedung. Bahkan pelaku menerobos lautan manusia untuk membuat Jaeyong terkecoh. Dan benar saja beberapa kali pemuda itu kehilangan jejak. Namun ia pandai mengenali seseorang. Seseorang dengan tempelan di lengan kanan jaketnya.

"Noona," gumamnya.

Ia terus berlari hingga keluar gedung. Yap, pelaku sudah dapat dipastikan seorang gadis dari cara berjalannya dan tinggi tubuhnya. Namun, wajahnya masih belum bisa dikenali karena ia memakai masker dan tudung jaket. Beberapa kali pelaku terjatuh hingga Jaeyong dapat mengikis jarak dengannya.

"Noona geumanhae!!" teriak Jaeyong. Siapa sangka pelaku itu mengeluarkan pisaunya. Jaeyong tidak tahan lagi, ia mendekat ke arah pelaku dan menendang pisau yang terulur padanya.

"Arhhh," erangnya ketika pisau itu berhasil menggores betisnya. Namun tak apa asal pisau itu berhasil terbuang. Ia kembali mendekati pelaku. Pelaku menodongkan sebuah benda seperti pensil yang bercahaya sangat terang. Ia yakin dalam sekali sorot, sinar ini dapat membutakan permanen mata seseorang. Beruntung tangan Jaeyong lebih cepat untuk menyumbat lubang cahaya itu. Kini ia menindih tubuh pelaku dengan tangannya memegang kuat kedua tangan gadis di bawahnya. Dengan cepat Jaeyong membuka masker pelaku.

Winter Bear | Jimin X SeulgiOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz