10

943 102 3
                                    

Seulgi tidak dapat menutup matanya saat ini. Yang ia lakukan hanya memasang earphone di telinganya yang mengalunkan lagu Angel milik NCT 127. Ia tiba-tiba teringat perkataan Jimin tentang ia yang mengetahui rahasianya ketika mabuk. Dan memangnya ia minta dibelikan ramyeon oleh Jimin yang notabene tidak ia kenal saat itu. Oh tidak tidak Kang Seulgi itu tidak mungkin, pikir Seulgi sambil terus menggelengkan kepalanya. Ia terus terusan menggulingkan tubuhnya di kasur bahkan menendang-nendang udara saking malunya jika perkataan Jimin tentangnya adalah suatu kenyataan.

"Seulgi-ah punya pelembab?", Wendy masuk ke kamar Seulgi tanpa permisi dan terus memperhatikan sang pemilik kamar yang tidak menyadari kehadirannya. Wendy menyandarkan tubuhnya pada meja rias Seulgi sambil berdecak kagum dengan kelakuan Seulgi yang bobrok tidak tertolong. Bahkan bantal gulingnya sudah keluar dari arena ranjang.

"Aaaaa", Seulgi yang baru saja menyadari kehadiran Wendy kaget dan reflek melempari Wendy dengan kaus kakinya. Lihatlah bahkan Seulgi dan Jimin suka melakukan hal yang sama pada rekannya. Untungnya Wendy orang yang tidak sabar sehingga ia lekas menghampiri si main dancer dan menjitaknya keras.

"Kaus kakimu bauuuuu", kata Wendy. Seulgi tertawa akan tingkahnya yang sebenarnya tidak ia sengaja itu.

"Mian mian hahaha", Seulgi terus tertawa padahal Wendy sedang menyiksanya tiada ampun. Setelah keduanya lelah, mereka membaringkan diri di lantai bukannya di kasur. Setelah beberapa menit saling menatap langit-langit kamar, Seulgi teringat sesuatu dan segera mendorong Wendy keluar dari kamarnya. Bahaya jika Wendy tahu apa yang akan dilakukannya setelah ini.

"Ya! Ya! Wae geurae!!!! Ya!!", omel Wendy tidak terima ia diusir oleh sang pemilik kamar.

Seperginya Wendy, Seulgi segera menata selimut, bantal, dan gulingnya kembali. Ia duduk bersila di atas kasurnya dan membuka ponselnya. Ia mengetuk ikon kontak dan mencari nama Lee Taemin di sana. Yap, dapat. Gadis itu segera mengetik pesan dengan mata menyipit dan bibir yang ia gigit untuk menahan rasa gugupnya.

Lee Taemin

Taemin oppa


Taemin
Wae?

Apa kau punya nomor salah satu anggota BTS?


Taemin
Ne, isseo. Aku punya nomornya Park Jimin. Wae?

Tidak, kemarin aku menemukan barangnya dan ingin kukembalikan.
Tetapi jika bertemu akan tidak nyaman oleh karena itu aku akan mengiriminya pesan saja.


Taemin
Jimin-i?

Aku kurang tahu barang siapa. Hanya bertuliskan barang penting milik Bangtan.


Taemin
Arraseo (sent contact)

Gomawoyo oppa


Taemin
Okey

Seulgi mengetuk ikon kontak yang dikirim oleh Taemin. Kemudian muncullah foto profil sang pemilik kontak. Seulgi menimang-nimang dahulu sebelum benar-benar mengiriminya pesan. Seulgi memilih untuk pergi ke dapur terlebih dahulu dan mengambil minuman dingin kemudian memasuki kamarnya kembali dan memasang earphone untuk menyetel lagu NCT 127 Zero Mile untuk meredakan kegugupan. Seulgi mengetuk gambar pesan namun jarinya terpeleset hingga ia malah mengetuk ikon panggilan. Sial, batinnya. Namun, bukannya langsung mematikannya ia malah berguling kembali di kasur yang telah ia bereskan. Baboya Kang Seulgi. Persetan dengan semua itu, kini suara laki-laki sudah tersengar menyapa indra pendengaran Seulgi. Seulgi buru-buru menempelkan ponsel ke telinganya tak lupa beranjak dari ranjang untuk mengunci pintu. Bahaya jika Wendy atau member lain masuk lagi dan memergokinya. Habislah ia diinterogasi.

Winter Bear | Jimin X SeulgiWhere stories live. Discover now