87

648 86 4
                                    

Mata-mata yang terjaga di lorong sepi koridor rumah sakit ini sama sekali tidak menunjukkan raut keramahan. Tidak ada satu orangpun yang dapat duduk dengan tenang.

"Jimin-ah, kau bawa dia pulang dulu saja," perintah Taehyung. Jimin melirik Taehyung dengan pandangan yang dalam. Biasanya Jin yang mengatakan hal-hal seperti ini, Jin yang peduli pada siapapun tanpa terkecuali. Mendengar Taehyung mengucapkan kalimat yang tidak biasa ia dengar terasa sangat aneh.

"Kenapa lagi? Bawa Seulgi pulang. Kasihan, dia sedang hamil," ucap Taehyung sambil menunjuk Seulgi yang sudah terlelap dan bersandar pada bahu Jimin dengan dagunya. Jimin melirik istrinya itu, ia tersenyum masam. Tampaknya karena terlalu khawatir pada Jin ia sampai melupakan presensi Seulgi di sini.

"Seulgi-ah, ireona. Ayo pulang, tidurlah di rumah," ucap Jimin lembut. Seulgi melenguh pelan kemudian membuka matanya. Ia menyesuaikan matanya dengan keadaan terlebih dahulu.

"Jam berapa sekarang?" tanya Seulgi.

"Jam dua pagi," jawab Jimin.

"Heung?" kaget Seulgi. Ia mengedarkan pandangannya pada kelima member BTS lainnya. Beberapa dari mereka duduk di lantai dan bersandar pada tembok.

"Kalian tidak tidur?" tanya Seulgi pelan pada Jimin. Jimin menggeleng.

"Kau lelah? Mari kuantar ke dorm," ajak Jimin.

"Gwaenchanha? Aku bisa pulang sendiri memesan taxi, kau di sini saja," ucap Seulgi.

"Ani aniyo, aku akan menemanimu bahkan sampai di depan kamarmu. Aku takut karena Jin hyung," ujar Jimin.

"Aku yakin Jin sunbae akan segera sadar, kau harus sabar menunggunya," hibur Seulgi.

"Gomawo, kau juga mengalami penderitaan yang berat selama ini, bahkan sampai sekarang, mengandung dua bayi dan harus terlibat masalah ini," ujar Jimin.

Secara tidak sadar Taehyung sedari tadi mendengar percakapan antara kedua sejoli itu karena ia duduk tepat di samping Jimin dan ia tidak tidur.

"Dua bayi?" tanya Taehyung terkejut setengah mati. Jimin menengok ke arah membernya yang kini ikut menatapnya penasaran. Mereka lebih mendekat pada Jimin meminta jawaban. Merasa dimintai jawaban Jimin mengangguk.

"Yang satu bayi siapa?" tanya Jungkook.

"Kembar Jungkook-ah," ucap Suga dingin namun terdapat nada kesal di dalamnya.

"Kembar? Heol daebak," celetuk Jhope. Seperti biasa reaksinya selalu heboh.

"Jimin wah kau hebat juga," puji Namjoon.

"Hebat?" tanya Jungkook penuh tanya.

"Ani ani jangan dengarkan Namjoon hyung," kata Taehyung.

"Selamat ya," ucap Taehyung.

"Kamsahamnida," balas Seulgi.

"Sudah, kajja kita pulang ke dorm," ajak Jimin yang diangguki patuh oleh Seulgi.

-----

Benar saja, Jimin mengawal Seulgi hingga memasuki kamarnya. Wanita itu namun malah merasa tidak nyaman karena raut wajah Jimin yang dingin sedari tadi. Tidak ada senyuman barang tipis lamat-lamat hingga membuat Seulgi bergidik.

"Kau boleh kembali ke rumah sakit, aku baik-baik saja," ucap Seulgi.

"Arraseo, jaga diri aku pergi," pamit Jimin.

Sepeninggal Jimin, Seulgi malah tidak memasuki kamarnya. Ia pergi ke kamar Irene, kamar di lantai bawah. Di dengarnya suara tangis dari luar. Seulgi menempelkan telinganya ke pintu. Ia berinisiatif untuk mengetuk pintu siapa tahu Irene mau membukanya. Seulgi tahu tentang kejadian yang membuat Irene pergi alih-alih menunggu Jin seperti yang ia lakukan awalnya.

Winter Bear | Jimin X SeulgiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang