14

762 97 1
                                    

Seulgi fokus mengamati hasil pemotretan untuk iklan gaunnya hari ini. Ia tampak cantik dengan balutan gaun hitam yang memperlihatkan pundaknya yang cantik dan mulus. Dengan rambut digelung dan dandanan tipis membuatnya tampak seperti seorang putri. Tinggal menunggu pangerannya saja. Gadis itu terlampau fokus hingga tak mendengar suara-suara di sekitarnya.
"Seulgi-nim", panggil seorang staf.

Seulgi tampaknya tidak mendengar panggilan dari staf tersebut sampai akhirnya sang staf menepuk pundaknya membuat gadis itu terlonjak dan sontak menolehkan kepalanya. Ia tersenyum menyadari kebudegannya.

"Kami akan memberikan gaun yang anda pakai sebagai hadiah selaku brand ambassador", kata staf tersebut.

"Kamsahamnida, gaunnya sangat cantik", puji Seulgi.

"Seulgi-nim yang membuatnya tampak lebih cantik", balas staf tersebut. Mereka saling membungkuk dan tertawa.

"Ehm aku ingin berganti pakaian dan langsung pulang saja ya", pamit Seulgi. Para staf mendekati Seulgi dan bergantian mengucapkan terima kasih. Setelah itu, Seulgi pergi ke kamar mandi untuk mengganti pakaiannya.

Jalan sepanjang koridor menuju kamar mandi tampak ramai. Ia juga bingung kenapa ramai sekali hari ini hingga orang berlalu lalang seperti tanpa ada celah untuk berhenti. Seulgi teringat janjinya dengan Jimin, gadis itu lekas berhenti dan mengambil ponsel di tasnya. Baru saja ia akan membuka ponsel, keramaian itu membuatnya terdorong hingga tas jinjingnya terlempar membuat pakaian gantinya berhamburan. Terlebih lagi terinjak-injak oleh orang-orang itu. Seulgi lantas mendekati pakaiannya yang sudah kotor itu setelah orang-orang yang sepertinya pekerja di kantor ini.

"Andwae pakaianku", lirih Seulgi.

"Eotteokke, setelah ini aku ada janji. Apa mungkin kubatalkan", Seulgi membuka ponselnya dan menepuk jidatnya.

"Tidak mungkin. Kasihan Jimin sunbae, dia pasti sudah hampir sampai jam segini, baboya Kang Seulgi, kenapa kau tidak menepi dulu", ringis Seulgi.

"Masa bodohlah", final Seulgi.

----
Jimin menepikan mobilnya di dekat gedung yang dimaksud Seulgi. Senyumnya tak pernah luntur sepanjang jalan hingga ia lupa jika ia baru saja patah hati. Sepertinya sudah bisa menebak milik siapa perasaan Jimin saat ini. Semudah itukah pesona Kang Seulgi menguasai hati Jimin. Tidak ada yang tahu.

Jimin tentu saa tidak memakai pakaian saran dari Taehyung. Seperti akan menghadiri acara formal saja. Ia hanya memakai kaos putih dengan celana bahan dan sepatu putih ditambah topi hitam yang membuatnya gayanya tampak sederhana namun nyaman dilihat. Ia masih menanti gadis Kang itu keluar dari gedung. Tak ada tanda-tanda perempuan mungil itu keluar dari gedung. Jangan-jangan ia melupakan kencan hari ini, ah tidak apasih Jimnkau bilang kencan. Jimin segera menghapus pikiran itu dari otaknya. Jimin ragu ingin mengirimi pesan atau tidak, akhirnya ia hanya lebih bersabar menunggu. Ia menyetel musik di mobilnya. Akhir-akhir ini ia senang mendengarkan lagu Henry - It's you.

You're the right time at the right moment
You're the sunlight, keeps my heart going oh

Jimin ikut bernyanyi beriringan dengan lagu sambil mengetuk-ngetuk kemudi. Tak lama kemudian, gadis yang ia tunggu-tunggu keluar. Jimin tidak dapat bergerak untuk saat ini. Tubuhnya bagai dikendalikan oleh sihir. Sial, kenapa ia terlihat sangat anggun saat ini, batin Jimin.

Know when I'm with you
I can't keep myself from falling
Right time at the right moment

Seulgi yang sudah mengetahui mobil Jimin segera mendekatinya dan mengetuk-ngetuk kaca mobilnya. Jimin membuka kaca mobilnya. Matanya tidak dapat berpaling dari betapa cantiknya gadis bermarga Kang yang tak pernah ia sangka akan menaklukkan hatinya itu.

Winter Bear | Jimin X SeulgiKde žijí příběhy. Začni objevovat