99

703 80 4
                                    

Yeri menghela nafasnya lelah. Tampaknya hari ini ia mengambil banyak scene untuk dramanya atau mungkin sesuatu sedang terjadi. Gadis di depan Yeri menyenderkan tubuhnya pada punggung kursi sambil melipat tangan tampak heran dengan Yeri.

"Hari ini bagaimana?" tanyanya. Yeri mengusap tengkuknya.

"Melelahkan, aku harus mengulang-ulang beberapa scene hari ini, sepertinya performaku menurun. Sutradara juga hampir marah padaku tadi," jelas Yeri.

"Aku tahu kalau akting memang sulit meskipun aku belum pernah mencoba. Kau harus terus berusaha lebih baik ya, jangan pikirkan apapun," hiburnya. Yeri mengangguk kemudian menyesap kopi hangatnya.

"Bagaimana promosi eonni?" tanya Yeri. Gadis itu tersenyum manis menampilkan gigi kelincinya yang menggemaskan.

"Baik-baik saja, semuanya berjalan sesuai target," jawabnya.

"Dahaengine, aku juga suka lagu eonni," puji Yeri.

"Aku pastikan juga akan menonton dramamu," balasnya.

Mereka berbincang asyik sekali. Meskipun berasal dari dua grup yang berbeda, mereka tampak seperti teman yang akrab, padahal perbedaan usia cukup jauh. Yeri rupanya senang berbagi kisah dengannya. Namun sedari tadi ponsel gadis dihadapan Yeri ini tak berhenti berbunyi hingga membuat Yeri kebingungan. Siapakah gerangan yang mengirim pesan sebanyak itu, apa mungkin sasaeng? pikir Yeri.

"Sasaeng eonni?" tanya Yeri tanpa pikir panjang. Gadis di depannya tertawa.

"Bukan, seseorang yang kukenal," jawabnya.

"Oww namja?" tanya Yeri menggodanya. Gadis itu tersipu, tampaknya memang benar ia mungkin sedang dimabuk asmara. Gadis itu mengangguk membuat Yeri menutup mulutnya dengan tangan karena terkejut.

"Nayeon eonni benar-benar sedang dekat dengan pria?" tanya Yeri.

"Mwoya! Geunyang chingu," jawab Nayeon, gadis yang sedang bersama Yeri sekarang.

"Nuguya? Aku akan merahasiakannya," kata Yeri.

"Jangan sekarang, nanti ketika aku benar-benar sudah dekat," jawab Nayeon.

"Kenapa harus nanti, jadian atau tidak, tidak ada salahnya memberitahuku, tidak akan bocor," paksa Yeri. Nayeon pun mengalah, ia menyodorkan ponselnya pada Yeri. Yeri mengerutkan dahinya, pasalnya Nayeon hanya memberi gambar tubuh seorang pria saja.

"Eumm? Bagaimana mungkin aku menebak siapa dia?" protes Yeri. Nayeon tertawa penuh kemenangan.

"Dia mengirimiku fotonya. Ia mengambilnya hari ini," kata Nayeon.

"Owwww eonni kalian harus secepatnya berkencan, kurasa kalian akan menjadi pasangan yang cocok," ucap Yeri.

"Benarkah? Kita lihat saja nanti," jawab Nayeon.

Kini giliran ponsel Yeri yang berbunyi. Pesan kakao talk dari Seulgi. Yeri menghela nafasnya lagi, kali ini sedikit kesal. Selalu saja begini, Seulgi memintanya membelikan makanan di restoran favoritnya setelah tahu Yeri sedang berada di mall bersama Nayeon. Menyadari raut wajah Yeri, Nayeon dengan sigap bertanya.

"Kenapa?" tanya Nayeon.

"Seulgi eonni, seperti biasa memintaku membeli pizza favoritnya. Haishh anak itu, kalau tidak ingat dia sedang sibuk mengurus bayi aku tidak sudi," kesal Yeri.

"Gwaenchanha, pergilah. Aku juga sedang menunggu seseorang. Sebenarnya aku akan mengenalkannya padamu hari ini tetapi kau sepertinya akan segera pergi," sesal Nayeon.

"Sayang sekali ya. Lain kali kau harus memberiku fotonya yang utuh," kata Yeri.

"Na meonjeo galge," pamit Yeri.

Winter Bear | Jimin X SeulgiWhere stories live. Discover now