35

696 81 4
                                    

"Seulgi-ah kajja," panggil ibu Seulgi pada Seulgi yang lagi-lagi duduk di depan jendela.

"Ne eomma," jawab Seulgi. Ia berjalan dengan memegang benda-benda di sekitarnya. Ibunya tersenyum karena anaknya tidak mengalami gangguan mental seperti perkiraannya. Anaknya adalah gadis dengan penuh sisi positif. Ia selalu berbesar hati menerima keadaannya.

"Kita akan ke dorm kan?," tanya Seulgi.

"Ani, jib-e kajja (ayo ke rumah)," jawab ibunya.

Seulgi menghentikan langkahnya seketika. Ia memegang tangan ibunya.

"Red Velvet?,"

"Mereka sudah tahu kalau kau pulang ke rumah tenang saja," jawab ibunya. Seulgi hanya mengangguk mengikuti saran sang ibu.

----
"Jaeyong-ah di mana tempatmu membeli buku?," tanya gadis yang kemarin memintanya menemani membeli buku.

"Yeogi noona," jawab Jaeyong ketika mereka sudah sampai di depan sebuah toko buku yang ternyata sama seperti tempat penyerangan Seulgi. Bukan tanpa alasan, ia hanya ingin melihat tokonya saja.

"Oh geurae, kajja," ajak gadis itu yang diangguki Jaeyong. Toko buku tampak biasa saja. Jaeyong dengar insiden itu terjadi di pintu masuk. Dan bukti CCTV toko menyatakan bahwa gadis yang melakukannya memiliki ciri-ciri yang sama dengan Jiyeon. Jaeyong terlalu memperhatikan toko hingga gadis di sampingnya ikut memperhatikannya heran.

"Kau melihat apa," tanyanya.

"Anieyo, geunyang," balas Jaeyong.

"Mari kita bayar," kata gadis itu.

"Aku saja yang membayar," kata Jaeyong. Baru saja gadis itu hendak menolak, Jaeyong sudah merebut setumpuk buku di tangannya dan berjalan menuju kasir. Gadis itu jelas tidak dapat menyembunyikan perasaan senangnya.

Setelah selesai membayar, mereka memutuskan untuk segera pulang, karena Jaeyong bilang ingin menjenguk seseorang. Namun hujan deras menahan mereka di sini, di pelataran toko buku.

"Heejin noona," panggil Jaeyong.

"Eo?," jawab Heejin, nama gadis itu.

"Kita meneduhkan dulu atau langsung pulang dengan menerobos hujan?," tanya Jaeyong.

"Berteduh dulu saja, takutnya kau sakit jika kita kehujanan," balas Heejin. Jelas gadis itu ingin lebih lama bersama Jaeyong.

"Oh ne,"

Mereka hanya berdiri diam di halaman toko sambil melihat hujan yang tak kunjung berhenti. Jaeyong menatap bangunan tua di depan toko buku. Ia tak yakin bangunan itu digunakan karena tampak tua sekali. Ia men-scan setiap bagian gedung dengan matanya hingga sesuatu menarik perhatiannya. Ia segera membuka ponselnya dan mengetukkan sesuatu di sana.

Lee Jaeyong
Kurasa kita perlu memeriksa sesuatu noona

-----
"Seulgi eonni pasti senang sekali kita bawakan makanan ini," kata Yeri penuh semangat.

"Pastilah ini adalah salah satu makanan kesukaannya," balas Wendy.

Red Velvet mengunjungi rumah sakit setelah melakukan aktivitas mereka hari ini. Mereka membuka pintu ruang rawat Seulgi.

"Seulgi eonni," panggil Yeri semangat.

Namun yang mereka dapati adalah ruangan yang sudah kosong.

"Seulgi sudah pulang?," tanya Irene yang dibalas gelengan dari member lain.

"Ibunya pasti bilang kalau Seulgi sudah pulang, tetapi beliau tidak mengatakan apapun," balas Joy sambil mengotak-atik ponselnya.

"Ponsel ibunya juga tidak aktif," lanjut Joy.

Winter Bear | Jimin X SeulgiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang