101

820 81 18
                                    

Hari sebelum festival musik digelar adalah hari penghabisan bagi Red Velvet. Kelimanya dituntut untuk berlatih dengan keras. Salah satu faktornya juga karena mereka sudah jarang tampil di televisi akibat hiatus yang panjang. Seulgi berbaring di lantai ruang latihan yang dingin, lega rasanya sebab keringat yang mengalir membuat tubuhnya kegerahan. Ia menengok ke belakang, di mana member adik seagensinya tengah menjaga kedua putranya. Yeri menatap ke arah Seulgi yang tersenyum pada bocah-bocah itu.

"Senang juga kalau mereka datang," ucap Yeri.

"Eo, mereka bisa diandalkan," tambah Seulgi.

"Yeudeura!" panggil Seulgi pada tiga pemuda yang ada di sana. Ketiganya menoleh.

"Haus? Lapar? Noona sajulge (noona belikan)," tawar Irene. Kasihan kalau sudah menjaga dengan baik namun ia tidak memberi apa-apa.

"Ttokpokki," celetuk Jaemin sambil memamerkan senyum lebarnya. Irene menggelengkan kepalanya. Sejak trainee hingga sekarang pemuda Na itu masih saja menyukai makanan pedas yang satu itu.

"Kalian istirahat saja, aku akan ke kedai depan," kata Irene.

"Eonni, kau sendiri, biarkan aku menemanimu," kata Seulgi.

"Noona, biar aku yang menemani Irene noona. Sepertinya Yiseul haus, dia butuh noona," kata Jisung.

"Eo, gwaenchanha, Jisung-ah kajja," ajak Irene.

Jisung segera berdiri mengikuti Irene yang berjalan lebih dulu. Bukan tanpa alasan Jisung ingin menemani Irene. Ingat ketika Yeonjun ingin Jisung membantunya, pria itu sedang melakukan misinya sekarang.

"Noona, kupikir kau sering murung akhir-akhir ini," kata Jisung. Irene mengerutkan dahinya bingung kemudian menunjuk dirinya sendiri.

"Na? Benarkah?" tanya Irene.

"Eo, noona tampak murung dan sedih. Apa noona sedang kepikira sesuatu?" tanya Jisung.

"Eopseo," jawab Irene.

"Lalu kenapa wajah noona selalu sedih?" tanya Jisung lagi. Irene benar-benar tidak mengerti.

"Aku tidak sedih Jisung-ah. Ya! Neon isanghae," kata Irene.

"Aniyo, noona harus melihat wajah noona di cermin. Seperti ada beban berat di pundak," kata Jisung.

"Mungkin karena banyak masalah akhir-akhir ini, tapi sudah selesai kok," jawab Irene.

"Bagaimana dengan Jin sunbaenim?" tanya Jisung. Irene tersenyum pada pemuda di sampingnya itu. Kenapa mendadak maknae SM ini menanyakan sesuatu yang tidak biasanya. Seorang Jisung apa penting mengurusi kisah percintaannya.

"Wae? Kau sangat aneh Jisung-ah. Kau tidak perlu memikirkan hubungan asmaraku. Fokus saja pada kariermu," jawab Irene.

"Noona, kita sudah bersama berapa tahun? Lama kan? Aku berharap noona bisa menganggap kami semua, nct, adik yang bisa kau andalkan. Kami semua mendukungmu, kau harus percaya diri," kata Jisung.

"Aku tidak menyangka kau bisa berkata begini," kata Irene.

"Lalu jika suatu saat kau dan Jin sunbae menikah, kau ingin yang bagaimana?" tanya Jisung.

"Aku akan menyerahkannya pada calon suamiku. Tetapi, aku ingin dia melamarku lebih dulu, bukankah lucu kalau ia melamarku di tepi pantai," ujar Irene.

"Eo, sangat romantis pasti," balas Jisung.

-----

Seulgi menyugar rambutnya yang basah oleh keringat sehabis berlatih. Beruntung ia menggunakan kaos crop top sehingga sedikit lebih sejuk. Ia memandang sekeliling ruangan, sepi. Jimin pasti sudah tidur bersama kedua putra mereka, Seulgi bernapas lega.

Winter Bear | Jimin X SeulgiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang