Seventy

3.5K 279 8
                                    

.

.

.
Happy reading!
.

.

.











Renjun dan Guanjun sudah rapi dengan setelan yang sama, ibu dan anak itu akan piknik di sungai Han.

"Jun, mau kemana rapi amat?" tanya Haechan ketika melihat Renjun menggendong Guanjun berjalan keluar dengan tas bekal.

"Lo gak lihat gue bawa apa?" tanya Renjun balik.

"Iya iya ngegas amat elah" jawab Haechan.

"Boleh ikut gak?" tanya Haechan lagi.

"Gak, gue mau quality time bareng Guan, bye" jawab Renjun sembari berjalan pergi.

Haechan mengedikkan bahunya acuh lalu kembali fokus pada tv.

****

Renjun dan sang anak sudah sampai di sungai Han, Guanjun berdiri di samping tas bekal melihat sang ibu yang menggelar tikar kecil.

"Guan, bawa ke sini bisa?" tanya Renjun.

"Bisa ma" jawab si kecil sambil berusaha mengangkat tas bekal itu.

Walaupun kesusahan, tapi Guanjun memang bisa mengangkat nya, membuat Renjun tertawa kecil melihat sang anak yang langsung lelah.

"Berat ya ma" ucap Guanjun sambil berbaring terlentang di atas tikar.

Renjun tertawa kecil. "Guan kan kuat, masa ngeluh" kata Renjun.

"Ma, katanya mau naik perahu"kata Guanjun mengingatkan Renjun.

"Baru sampai kita sayang, nanti kalau udah jam 4 sore" kata Renjun.

Guanjun mengangguk walau sedikit kecewa, sebenarnya ia sangat ingin naik perahu, kata Cici sih menyenangkan.

"Ma, main bola yuk!" ajak Guanjun.

"Boleh" Renjun mengambil bola yang memang mereka bawa di tas satu lagi.

Keduanya bermain bola dengan riang gembira, Renjun tersenyum senang bisa melihat tawa dan senyum ceria Guanjun.

"Guan tangkap bola nya!" seru Renjun sambil melemparkan bola ke arah Guanjun.

"Ahahaha, hap, Guan dapet" pekik Guanjun senang.

"Mama tangkap!" teriak Guanjun.

Renjun menangkap bola lemparan Guanjun lalu balik melempar nya lagi.

"Mama laperr" ucap Guanjun sambil memeluk bola tadi.

"Yuk makan dulu!"

Guanjun segera menghampiri Renjun, Renjun membuka bekal mereka. Keduanya makan dengan lahap, sesekali saling menyuapi.

"Andaikan ada kamu di sini Alin" batin Renjun.

Renjun menatap mata Guanjun yang turunan dari sang ayah Guanlin. Rindu Renjun terhadap orang yang ia cintai itu sedikit terobati oleh sang anak, walau hanya sedikit.

"Mau main lagi?" tanya Renjun setelah mereka selesai makan.

"Tidak ma, Guan mau es krim" jawab Guanjun.

Really I Love U [END] Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon