Twenty Five

7.5K 537 36
                                    

.
.
.
.
.

"Kalian sedang membicarakan apa?" tanya Haechan yang datang dari arah dapur bersama para uke lainnya.

"Berita kencan sesama jenis idol K-Pop wanita, katanya tidak lama lagi pihak Dispacht akan merilisnya" jawab Mark.

"Wow, benarkah? aku tidak menyangka jika ada yang seperti itu" kata Ten.

"Kita saja ada, kenapa mereka tidak, cinta itu tidak memandang apapun Tenie" sahut Johny.

"Dan kalau tidak salah, sebelum di rilis saja, mereka sudah banyak mendapatkan respon buruk dari K-netz" kata Johny.

"Aku kasihan dengan mereka, karir mereka hancur hanya karena cinta" kata Winwin.

Semua mengangguk membenarkan.

Jaemin hanya diam, pikiran nya bercabang kemana mana, bagaimana jika media tahu soal dirinya? dan member yang lain? bukankah akan bernasib sama? apa mereka akan di benci? sungguh pikiran Jaemin penuh oleh semua itu. Ia takut, sangat takut, jika masalah dirinya dan para member yang merupakan seorang gay tercium Dispacht. Itu akan menjadi kiamat bagi karir mereka, dan pastinya para penggemar akan sangat kecewa, dan merasa di khianati.

"Jaemin, kau kenapa?" tanya Winwin.

"Aniya hyung, hanya sedikit lelah" jawab Jaemin.

"Kalau begitu istirahatlah Jaemin!" suruh Winwin.

"Kalian tidak papa?"

"Kesehatan mu lebih penting Jaeminie" Winwin mencium pipi Jaemin gemas.

"Hyungg"

"Sana cepat!" Jaemin mengangguk sebelum pergi ke kamarnya.

"Bagaimana jika kita bernasib sama seperti mereka nantinya?" tanya Chenle.

Semua diam, otak mereka membayangkan bagaimana jika apa yang di katakan Chenle barusan terjadi. Dan itu sungguh tidak baik.

"Semoga saja tidak" jawab Jaehyun.

"Tapi kalian tahu sendiri kan, jika berita ini sudah di rilis, pasti Dispacht akan mencari idol idol lain yang mungkin juga seorang lesbi atau gay, mereka itu adalah media yang paling pantang menyerah sebelum mendapatkan hasil yang memuaskan, dan mereka mengikuti setiap idol bukan hanya sekali atau dua kali, tapi berkali kali dan kita para idol tidak menyadarinya" ucap Chenle.

"Dan juga, kita tidak tahu, mungkin saja kita sekarang sedang di ikuti mereka namun kita tidak menyadarinya, mereka itu terlalu pintar, dan kita harus bisa lebih pintar dari mereka" lanjut nya.

"Kau benar Chenle-ya, mereka itu seperti musuh nya para idol K-Pop dan juga para artis, dan mereka sangat sulit untuk di bungkam" kata Yuta.

"Aku jadi takut sendiri" gumam Ten

Johny menarik Ten dan mendudukkan nya di pangkuan nya. Membuat yang lain memutar bola matanya malas. Sementara Taeyong, pemuda itu masih diam dan tidak banyak bicara, ia hanya akan menjawab seadanya jika di tanya dan memberikan senyum palsu yang membuat hati Jaehyun sakit.

"Taeyong-ie, ayo ikut aku!" ajak Jaehyun.

"Kemana?"

"Ikut saja!" berikutnya Jaehyun menarik tangan Taeyong keluar dari rumah Jongwha.






Di sinilah mereka sekarang, di sebuah taman yang sepi, entah Jaehyun tahu dari mana yang jelas hawanya sejuk dan menenangkan.

"Sayang" panggil Jaehyun.

Taeyong menengok ke Jaehyun.

"Apa?"

"Kau baik baik saja?" tanya Jaehyun.

Really I Love U [END] Where stories live. Discover now