Really I Love U [END]

Sixty

.

.

.
Happy reading!
.

.

.

Pagi hari yang cerah, jam menunjukkan pukul 8 pagi, tapi Ten masih asik tidur di kamarnya.

Drrrt drrrt

Ten berusaha menggapai handphone nya, dengan keadaan mata tertutup, ia mengangkat teleponnya.

"Halo?"

"Morning baby Tennie, tunggu hyung ya!, ini udah di bandara Incheon"

Ten kaget langsung duduk dan cek siapa yang telepon, ternyata Johnny.

"Hyung udah di Korea?"

"Udah, baru sampe ini, ini mau naik taksi"

"Yang bener??"

"Iya serius, bye cantik , tunggu ya! Love you"

"Love you too hyung"

Bep

Ten yang bahagia pun langsung loncat tapi langsung diam di tempat ia lupa kalau lagi hamil dan malah loncat kayak tadi.

"Maafin mommy baby" gumam Ten sebelum berlari ke kamar mandi untuk mandi.

Ten sangat tidak sabar, selesai mandi dan berganti baju, ia sedikit merias diri di depan meja rias. Ia melihat foto nya dan Johnny, perasaan aneh tiba tiba hinggap di hatinya.

Ia mencoba meraih figura itu, tapi—

Prangg

Figura itu jatuh dan kaca nya pecah, Ten kaget, perasaan nya jadi tidak karuan.

"Hyungg" lirih Ten.

Ia melirik Jam di dinding, jam 8.45 menit, udah hampir satu jam tapi kenapa Johnny belum sampai. Seharusnya Johnny sudah sampai 15 menit yang lalu, mengingat dorm mereka tidak jauh dari bandara Incheon.

Ten keluar kamar, ia melihat Haechan yang diem di depan tv nonton kartun.

"Chan, Johnny hyung udah dateng belum?" tanya Ten.

"Lah emang udah pulang?" tanya balik Haechan.

Ten lari keluar rumah, tanpa mempedulikan Haechan yang kebingungan. Ten berdiri gelisah di depan gerbang, ia terus melihat jalanan berharap ada mobil taksi yang lewat dan itu Johnny. Tapi lebih dari setengah jam menunggu, tak ada tanda tanda Johnny datang.

"Ten kenapa di sini?" tanya Taeyong.

"Yong, Johnny hyung kok belum sampek sini ya, tadi jam 8 bilang nya udah di bandara Incheon" jawab Ten.

"Mungkin kejebak macet"

"Ini juga udah longgar kali Yong, macet itu paling jam 7an" kata Ten.