Seventeen

7.5K 596 14
                                    


Keesokan harinya,

Jaemin masih sempat memasakkan sarapan pagi untuk semua member. Dan tumben tumbenan, jam segini semua sudah duduk manis di kursi meja  makan. Ya kali di meja gak sopan kan;).

"Sarapan siappp" seru Jaemin lalu menghidangkan menu sarapan di meja makan.

Para member terlihat menjilat bibir mereka sendiri, sudah di pastikan karena masakan Jaemin yang tampak begitu enak.

"Ayo kita makan" Haechan langsung mengambil nasi dan lauk pauk ke dalam piring nya dalam porsi yang banyak.

Untung saja, Jaemin memasak banyak, sengaja. Karena ini adalah masakan terakhirnya untuk Dreams sebelum hiatus.

"Pelan aja Chan! gak perlu buru buru gitu, masih banyak ini" tegur Jaemin.

"Eumm enmnakk hyung swarapwanya" ucap Haechan dengan mulut penuh.

Mark geleng geleng kepala melihat tingkah kekasih nya itu.

"Jeno, kenapa gak makan?" tanya Jaemin.

"Eh, enggak kok ini mau ambil nasi" jawab Jeno dan segera mengambil nasi juga lauknya.

Semua makan dengan tenang, Jaemin tersenyum melihat sarapan yang ia buat ludes di makan para setan, eh maksudnya member.

Jaemin ingin mencuci piring bekas sarapan, tapi Chenle dan Jisung mengatakan ingin melakukannya. Jadilah mereka yang cuci piring dan Jaemin masuk ke dalam kamarnya.

Jaemin keluar dari kamar dengan koper besar di tangannya yang ia seret. Para member yang berkumpul di ruang tamu kaget melihatnya.

"Loh, kok udah di bawa keluar? berangkat sekarang ya?" tanya Mark.

"Iya hyung" jawab Jaemin.

"Apa tidak bisa nanti?" tanya Jeno.

Jaemin menggeleng.

Tiba tiba Renjun memeluk erat Jaemin.

"Eh??"

"Kangenin gw ya! soalnya gw pasti kangen lo" ucap Renjun.

"Ya pastilah njun, gw bakalan kangen sama lo dan sama kalian" kata Jaemin.

Yang lain ikut memeluk Jaemin, dengan sekuat tenaga Jaemin menahan air matanya agar tidak jatuh. Ia tidak boleh menangis, ia harus tersenyum agar para adik dan kakaknya tidak khawatir.

"Salam buat para hyung dan yang lain ya!"

"Pasti" sahut Mark.

"Mau di anterin?" tanya Jeno.

Jaemin menggeleng.

"Aniya, aku bisa sendiri, jaga kesehatan selama aku pergi! bye bye, see you tahun depan" kata Jaemin lalu keluar dari dorm.

Mark dan para adik nya ikut keluar dan melihat Jaemin yang sudah menaiki mobil.

"JAEMIN-AH SARANGHAEE" teriak mereka.

Jaemin tersenyum.

"NADO, BYE BYE " balas Jaemin juga berteriak.

Mobil yang membawa Jaemin pun melaju meninggalkan kawasan dorm Dreams. Semua member terdiam dan hanya saling tatap satu sama lain.

"Ayo masuk!" ajak Mark lalu masuk ke dalam duluan di ikuti yang lain.

















Di dalam mobil Jaemin meneteskan air mata walaupun hanya beberapa titik karena ia langsung menghapus nya.

"Kau tidak papa Jaemin-ah?" tanya supir yang memang dekat dengan para member Dreams. Karena itu mobil yang biasa mereka pakai ketika bepergian bersama.

"Tidak papa paman Kim, hanya sedikit sedih" jawab Jaemin.

"Sebenarnya apa alasan mu pergi Jaeminie?" tanya paman Kim.

"Itu rahasia ku dan agensi paman, bahkan para member tidak tahu" jawab Jaemin.

"Lalu dimana manager?" tanya paman Kim.

"Dia harus menemani Nct U ke sebuah acara show, jadi tidak bisa mengantar ku" jawab Jaemin.

"Oh begitu" sahut paman Kim.

Keheningan pun terjadi, Jaemin mengalihkan pandangannya yang semula ke depan menjadi menyamping, melihat pemandangan kota Seoul yang mungkin tidak akan pernah ia lihat lagi.

Jika kalian percaya kalau Jaemin akan pergi ke rumah Eomma Hyeji? jawabannya salah. Dia memang pergi bersama Eomma Hyeji, tapi mereka akan pergi ke luar negeri.

Kemana? Thailand, negara itu yang Jaemin pilih untuk mengasingkan diri bersama eomma Hyeji. Kenapa Thailand?, karena di sana pasangan gay atau laki-laki hamil sudah banyak dan legal.

Sebenarnya ada resikonya, yaitu Thailand yang merupakan salah satu dari 10 negara fans K-Pop terbesar. Tapi dia bisa menyembunyikan diri, karena jika negara lain yang bisa menampung orang sepertinya selain Thailand sangat jauh.
















Tbc.

Really I Love U [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang