Twenty Eight

6.9K 519 15
                                    

.
.
.

Ting tong

Bel pintu masuk dorm di tekan, dengan cepat Jungwoo membuka pintu dan terpampanglah wajah tampan Lucas.

"Ada apa?" tanya Lucas.

Jungwoo menggigit bibirnya menahan sesak di dada mendengar nada bicara Lucas yang dingin dan datar.

"A-aku....." Jungwoo bingung harus memulai dari mana.

"Waktu ku tidak banyak hyung"

Tiba tiba Jungwoo menarik Lucas dan mereka masuk ke dalam kamar Jungwoo, tak lupa Jungwoo menguncinya.

"Kau kenapa?" tanya Lucas.

Jungwoo mendorong tubuh Lucas sampai terlentang di kasur, membuat Lucas terkejut dengan aksi Jungwoo.

"Ada apa hyung? kenapa?" Lucas tidak mengerti kenapa Jungwoo mendorongnya sampai terlentang di kasur.

Sementara Jungwoo sendiri kesal karena Lucas tidak peka pada apa yang dia inginkan. Ia merangkak naik ke atas tubuh Lucas, ia mengusap dada berotot Lucas dan juga abs nya yang masih tertutup Hoodie.

Lucas menggeram merasakan sentuhan tangan mungil Jungwoo pada dada dan perutnya. Sekarang ia paham maksud Jungwoo, Jungwoo ingin bercinta dengannya.

Jungwoo ragu untuk mencium Lucas duluan setelah Lucas membentak nya kemarin malam. Lucas yang tahu langsung meraup bibir Jungwoo ganas, ciuman itu penuh dengan nafsu.

"Eunghh" lenguh Jungwoo di sela sela ciuman mereka karena Lucas yang meremas pantat sintal nya.

"Kau sensitif hyung" bisik Lucas dengan deep voice nya membuat Jungwoo seakan mau terbang.

"L-lucass....nghh" Lucas dengan cepat melepaskan baju yang Jungwoo pakai dan memperlihatkan tubuh bagian atasnya.

Lucas sedikit terkejut karena ia sudah lama tidak melihat tubuh Jungwoo secara langsung. Ia melihat kalau Jungwoo lebih berisi, dan dada nya sedikit membengkak. Lucas suka, dia merasa semakin terangsang melihat bentuk tubuh Jungwoo yang menurutnya sangat sexy.

Tak ingin berlama lama karena dia sudah tegang, Lucas langsung melepaskan semua pakaian mereka dan mencium bibir Jungwoo kasar, serta tangannya yang memilin nipple  Jungwoo.

"Ohhh....shhh....Lucasssshhh" desah Jungwoo ketika mulut Lucas mengulum nipple nya dan menggigit ujung puting nya.

Lucas mengocok penis mungil Jungwoo secara brutal, membuat Jungwoo mendesah keras dan kepala nya yang menggeleng ribut. Sebentar lagi ia akan mencapai pelepasan pertamanya.

"A-akuhhh.... aahh...." Jungwoo mendesah kecewa ketika Lucas dengan sengaja memberhentikan kocokan nya.

"Kau harus keluar pertama dengan penis ku bukan tangan ku Kim Jungwoo" bisik Lucas. 

Tanpa aba aba Lucas langsung memasukkan penis nya yang berukuran besar dengan sekali hentak pada lubang sempit Jungwoo.

Jleb

"AKKKHHHH....Sakittt hiks keluarkan hiks sakit....penuhh...ahhh hiks sakit" rintih Jungwoo.

Lucas menyeringai, dia langsung memompa dengan cepat penis nya di lubang Jungwoo. Membuat tubuh Jungwoo terhentak hentak ke atas, Jungwoo menangis, ia merasakan sakit yang luar biasa pada prostat nya.

"Tidak Lucas! Stophhh ahh, ini saakittt....ssshhaaahhh, berhentihhh kuhh mohonnnhhh" Jungwoo berkata sambil mendesah.

Bukanya berhenti Lucas malah semakin brutal, ia bergerak sangat cepat dan dalam. Sakit, itu yang Jungwoo lakukan, bukan sex seperti ini yang dia inginkan. Dia ingin di manja, dan di sayang, di perlakukan seperti dewi saat melakukan sex, bukan seperti jalang yang sedang di perkosa.

Satu jam berlalu, mereka sudah banyak mengalami pelepasan, tapi Lucas belum juga menghentikan aktivitas nya.

Jungwoo merasakan sakit pada perutnya, ia sadar, ada dua nyawa dalam rahimnya. Ia menggelengkan kepalanya, ia berusaha mendorong Lucas.

"Stop hiks STOP! SAKIT!, aku mohon berhenti, perut ku sakit Lucas hiks ku mohon!"

"Kau yang memancing ku Jungwoo, kau harus bertanggung jawab" kata Lucas.

"Pelan saja hiks, perut ku sakit, aku takut terjadi sesuatu pada anak kita hiks tolong berhenti!"

"Jangan sakiti mereka Lucas hiks, jangan!"

Lucas tiba tiba berhenti, ia menatap mata Jungwoo yang sangat tersiksa. Lalu pandangan nya jatuh pada perut Jungwoo, Mereka? apa maksud Jungwoo.

"Apa maksud mu?"

"Kau lupa aku hamil hiks, ini sakit' akkhh, hiks sakit Lucas, hiks, aku tidak mau mereka kenapa napa"

"Mereka?"

"Bayi bayi kita hiks, twins" Jungwoo mencengkram perutnya. Ia berdoa agar rasa sakit ini hilang, ia takut sekali.

Lucas mencabut miliknya dan memeluk Jungwoo, ia memeluk nya dengan erat.

"Sakittt...." Jungwoo menangis dan terus menggunakan kata sakit.

Tangan Lucas terangkat, ia membelai dengan lembut perut Jungwoo. Jungwoo kaget, tapi ia senang.

"Hiks hiks mianhee" ucap Lucas terisak.

Ia kemudian mendekatkan wajahnya ke perut Jungwoo.

"Mianhee aegi-ya, mianhee nee"

Cup
Cup

Dua kecupan mendarat di perut Jungwoo dan seketika rasa sakit itu hilang.

"Lucas...." lirih Jungwoo.

"Mianhee" ucap Lucas.

Ia mencium bibir Jungwoo, tak ada nafsu dalam ciuman itu, ciuman itu terasa seperti penyesalan dan penuh cinta.

"Hyung saranghaee" ucap Lucas.

"Nado" balas Jungwoo.

"Apa masih sakit?"

Jungwoo menggeleng.

"Ayo lanjut Lucas!"

"Tapi-...."

"Pelan!, aku yakin mereka tidak akan kenapa napa selama kau tidak berulah"

Lucas kembali mengukung Jungwoo, dan mereka melanjutkan aktivitas yang tertunda tadi.













Tbc.

Really I Love U [END] Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt