Seventy Five

3.7K 253 11
                                    

.

.

.
Happy reading!
.

.

.













Di sinilah Jisung berada sekarang, Sungai Han. Ia merasa sedikit bersalah karena tanpa sengaja telah membentak sang anak. Dirinya di kendalikan oleh emosi dan tidak bisa berpikir jernih.

"Jisung-ah!!" teriak seseorang dari jauh.

Jisung menyipitkan matanya, oh ternyata itu kedua hyung nya.

"Ada apa hyung?" tanya Jisung.

"Ada apa?" Jaehyun menatap marah Jisung.

Jeno menahan Jaehyun, Jaehyun menatap Jeno, Jeno berkata seolah biar dirinya yang berbicara. Jeno mendudukkan dirinya di samping Jisung, begitu pula Jaehyun.

"Kau tahu apa kesalahan mu Jisung-ah?" tanya Jeno.

Awalnya Jisung bingung, tapi sedetik kemudian mengangguk.

"Aku terbawa emosi hyung, aku hanya...hanya....takut" ucap Jisung lirih di akhir.

"Hyung tahu Jisung-ah, tapi tidak juga seperti itu" ucap Jeno.

Jisung menunduk.

"Apa benar jika kau menyuruh Chenle melakukan operasi pengangkatan rahim?" tanya Jeno.

Jisung terkejut, bagaimana hyung nya bisa tahu?, oh ya Chenle, pikir Jisung.

"Iya hyung" jawab Jisung lirih.

"Kau mengatakan seperti itu apa memikirkan perasaan Chenle?, dia pasti sakit hati Jisung-ah" -Jeno.

Jisung tersentak, ia sadar ia egois.

"Jisung-ah" panggil Jaehyun.

Jisung menatap Jaehyun.

"Kau ingat kejadian yang menimpa Jungwoo dan Lucas saat kelahiran anak mereka?" tanya Jaehyun yang kini ikut menatap Jisung.

Jisung ingat, bagaimana bisa dia lupa.

"Kau ingat kan kalau Jungwoo tak bisa mengandung lagi?" tanya Jaehyun.

Jisung mengangguk.

"Mereka bahkan ingin punya anak lagi tapi tak bisa Jisung-ah, dan kau ingin Chenle melakukan operasi pengangkatan rahim? kau jahat Jisung" ucap Jaehyun.

"Jisung-ah....kau takut boleh, tapi jangan seperti ini, tuhan pasti sudah merencanakan yang terbaik" ucap Jaehyun lagi.

Jisung diam, ia menatap air di dalam sungai Han.

"Ayo pulang!, Chenle menunggu mu" ajak Jeno.

Jisung mengangguk.

"Minta maaflah dengan nya!" suruh Jaehyun.

Lagi lagi Jisung mengangguk.

Ketiga nya sampai di Dorm, saat masuk Haechan sudah akan memukul Jisung tapi di tahan Mark.

"Yakk Park Jisung, aku harus memberinya pelajaran hyung, bisa bisanya dia membuat bayi lumba lumba dan cucu lumba lumba ku menangis" ucap Haechan.

"Aku minta maaf hyung" ucap Jisung.

"Minta maaf sana pada Chenle!" ketus Haechan.

Jisung mengangguk dan melangkahkan kakinya menuju kamar nya, tapi sebelum ia menaiki tangga, Jaemin menahannya.

Really I Love U [END] Where stories live. Discover now