27.

22 16 4
                                    

27.

Happy reading!🌻.
__

"Hei! Saya dan Pak Seto bertanya kepada kalian? Apa kalian bisu?" ucap Bu Rosa dengan emosi yang meledak-ledak.

"Saya ngga terima bu!" Bima kali ini membuka mulutnya untuk angkat bicara.

"Tidak terima? Apa maksudnya Bima?" tanya Bu Rosa.

"Arka! Dia sudah mengambil gambar Mia yang sedang tak berpakaian apapun bu. Di dalam kamarnya! Apa pantas seperti itu? Apa tindakan saya salah? Karena membela kaum wanita yang ditindas bu? Dan untuk membela orang yang pastinya merasa sangat malu, ibu pasti juga merasakan apa yang Mia rasakan ketika perempuan merasa di lecehkan bukan?" jelas Bima.

Bu Rosa dan Pak Seto bertatapan.sangat terkejut dengan penuturan Bima,dan tak ketinggalan pula siswa/i yang sedang menguping pun ikut terkejut dengan apa yang di ucapkan oleh Bima.

"Bima cubanget."

"Keren abis jodoh gue aaaaaa,"

"Tapi gila sih bang Arka,"

"Tau sumpah ngga nyangka gua dia bisa sebejat itu."

"Udah sih,emang pantes si nenek sihir itu dapet ganjarannya karena suka ngebully orang."

"Nekat sih." ucap para siswa yang sedang mengintip diluar sana.

"Apa benar itu Arka?" tanya Pak Seto.

Arka masih diam dengan wajah yang ia tenggelamkan ke bawah,tak berani menatap Pak Seto. Bima menatapnya tajam dengan emosi yang masih meledak-ledak. Tak habis pikir dengan kelakuannya yang amat sangat menjijikan membuat Bima menyesal dan sedikit kecewa dengan teman lamanya itu, yang sudah sangat Bima kenal sejak SMP. Tapi sekarang ulah nya itu membuatnya sangat geram dan ingin sekali memberinya pelajaran lebih dari itu. Tapi kenapa Bima semarah itu? Karena dia mencintai Mia? Bukan! Bukan karena alasan dia sekarang mencintai Mia! Tapi ini adalah masalah tentang  harga diri seorang wanita, karena di rumahnya ada dua orang wanita hebat yang sudah menjaganya sampai saat ini, lalu ada satu gadis kecil yang harus dijaga olehnya. Karena ulah temannya itu membuatnya geram sekaligus merasa ini sangat amat menjijikan. Ketika ada seorang laki-laki yang tak bisa menjaga kehormatan seorang wanita! itu alasan Bima mengapa dia sangat marah dibuatnya.

"Saya tanya kamu Arka! Apa benar yang di ucapkan oleh Bima!"

Masih tak ada jawaban.

"Hei arka? Bisu kamu?" sahut Bu Rosa yang ikut kesal karena tak kunjung ada jawaban dari mulut Arka.

"Kalau kamu diam, berati benar kamu sudah melakukan itu, Iya!"

"Iya pak? Saya melakukan itu, Kenapa? Bapak ngga suka?" Arka bangkit dari duduknya, mendekati Pak Seto dengan wajah tengilnya yang tak terima jika dia sedang di pojokan.

Plak

"Berani kamu ngomong kaya gitu di depan saya!"

"Kenapa tidak pak?" ucapnya cengengesan. membuat Pak Seto dan Bu Rosa kesal saat melihat nya.

"Kamu saya Do!" ucap Pak Seto yang di balas anggukan setuju oleh Bu Rosa.

Bima yang sedang duduk diam di kursi,terkejut saat mendengar keputusan Pak Seto. Begitupun dengan siswa/i diluar sana yang sedang menguping pembicaraan nya.

"Kenapa pak? Apa salah saya?"

"Masih nanya kamu! Bodoh! Otak udang! Untuk apa kamu sekolah,di sekolahan sebagus ini jika kamu masih menanyakan apa kesalahan mu Arka!"

Bug

Arka meninju perut Pak Seto,karena tak terima dengan ucapan Pak Seto yang secara terang-terangan menghina nya. Bima dan Bu Rosa begitupun orang-orang sana yang melihatnya sangat terkejut dengan apa yang dilakukan oleh Arka terhadap Pak Seto.

CERITA TENTANG MIAWhere stories live. Discover now