22.

33 22 3
                                    

VOTE DULU YA🐱


22.
Selamat membaca!

--

Teng

Teng

Teng

Suara bel berbunyi.siswa/i berhamburan kesana kemari membuat padat sekali.Mia dan kedua sahabatnya masih berjalan santai sambil mengobrol di antara keramaian para siswa/i.

"Nih bawa aja ke rumah lo," Mia memberikan kunci mobilnya kepada Jessy,karena sudah ada janji dengan Bima.

"Terus lo pulang naik apa?"

"Naik pesawat."

"Serius."

"Iya-iya,gue ada janji sama Bima mau ke rumahnya mau kenalan sama camer" Jelas Mia sombong kepada kedua sahabatnya.

"Sriuosly?"

"Sriously baby,gue ngga boong."

"Demi apa?"

"Ngga percayaan."

"Emang ngga."

"Tuh dia,udah nunggu." Mia menunjuk ke arah Bima yang sedang duduk di atas motor,menunggunya.

"Demi apa sihh."

"Udah mana duit lo berdua?"

"Ngga gue masih belum percaya."

"Yaudah terserah."

"Ihh serius dong."

"Tau nih si Mia halu kali ya."

"Cepet naik!" ucap Bima saat Mia sudah berada di samping Bima.

"Pakein dong helm nya."

Bima membalikkan badannya ke arah Mia,"Punya tangan kan lu? Kalau pun lu ngga punya tangan,gua males masangin itu helm ke kepala lu."

Mia memblalakan matanya,mendengar suara cekikikan dari kedua temannya.yang melihat Bima mempermalukannya.

"Yaudah gue ngga mau ikut." ancam Mia agar Bima mau memasang kan helm itu ke-kepalanya.

Dengan berat hati Bima menghela napas,lalu memasang kan helm itu.dan memukulnya membuat Mia tersentak,"Udah kan?"

"Ya ngga usah di tabok juga."

"Ngga usah ribet."

Mia memeluk pinggang Bima berlagak romantis di depan kedua sahabatnya.

"Lepas! Ngapain sih lu."

"Sayang,kan kita udah jadian" Mia mengeratkan pelukannya di pinggang Bima.sampai membuatnya sesak.

"Gua bilang lepas!"

"Utututut sayang,udah ngga usah malu sama sahabat aku." Bima yang mendengar itu nyaris mual.akan tetapi Mia masih harus berakting di depan kedua sahabatnya.

Mia,mengangkat dan menurunkan kedua alisnya berkali-kali,dengan senyum kemenangan.membuat kedua sahabatnya sekarang antara percaya dan tidak percaya.

"Dadah." ucap Mia saat motor Bima mulai menjauh dari kedua sahabatnya.

"Mia serius?" teriak Jessy yang masih belum percaya.

Bima membawa motor dengan kecepatan tinggi,tidak menghiraukan siapapun yang akan memaki dan menyumpahkan nya jatuh.karena membawa motor seperti orang gila.

"Bim... Bim... Pelan-pelan" teriak Mia yang ketakutan.karena baru kali ini ia di bawa ngebut-ngebutan dengan segila ini.akan tetapi,Bima tidak menghiraukan ucapan Mia.entah apa yang membuat Bima kesal sekali hari ini.

CERITA TENTANG MIAWhere stories live. Discover now