12.

47 30 3
                                    

Selamat membaca!

       
       Yippie!

12.

"Morning, Gays." sapa Mia ketika sudah berada di anak tangga terakhir, dan sudah melihat kedua sahabatnya yang menunggu kehadirannya.

"Morning, Baby." jawab Jessy dan Caca bersamaan.

"Kantin yuk, gue laper benget nih, pengen makan bakso nya Bi Ijem." ajak Mia pada kedua sahabatnya, karena dia tadi belum sempat sarapan di rumah, selalu saja selera makannya hilang saat melihat meja makan tampak kosong seperti tidak ada kehidupan di dalamnya.

"Ayoo"sahut Caca semangat.

"Ehh tunggu-tunggu, lo udah liat mading belum gosip panas hari ini? di mading lagi ada gosip panas tentang hal ngga pentih sih, tapi jijik aja ngeliatnya geli. Katanya sih, ada anak sekolahan sini yang di kejar-kejar Banci di trotoar jalan" jelas Jessy santai.

Deg

Tentu saja Mia yang mendengar informasi dari Jessy langsung kikuk, karena tentu saja yang ada di cerita itu dia, dan iya, benar dia yang ada di dalam mading itu berarti. Kurang ajar, pekiknya dalam hati.

"Tau tuh, miskin banget kayak nya, malu-maluin sekolah kita tau ngga. Sampe kejar-kejaran sama Banci gitu, pasti kerjaan anak-anak cupu Beasiswa." lanjut Jessy.

"Iya, mana malem-malem lagi." sahut Caca mengeredikan bahunya dengan ekspresi jijik.

kurang ajar tuh cowo, bisa-bisanya dia nyebarin aib gue, mau dia apa sih, sok baik tapi ternyata busuk, batin Mia.

"Hai, Baby. Kenapa kok lo bengong aja? Tanya Jessy kepadanya dengan ekspresi wajah yang sedikit curiga kalau cewek di gosip itu adalah Mia. "Apa jangan-jangan itu lo, ya?" cletuk Jessy."Hallo,ya ga mungkin lah seorang Mia kejar-kejaran sama banci,iyakan mi?bela caca karna tidak setuju dengan pemikiran Jessy.

"Bener tuh kata Caca.mobil di rumah gue kan banyak ga mungkin gue jalan kaki."Mia menjelaskan dengan sedikit  gugup karna takut jika kedua sahabatnya tidak percaya."Bener juga sih,yaudah ke kelas ayo"ajak Mia mengalihkan pembicaraan.

Tapi emang bener si ga mungkin,batin jessy berargumen antara percaya tidak percya tapi ia yakin itu bukan Mia"Yaudah ayo"Jessy pun menarik kedua lengan sahabatnya itu menuju kelas dan melupakan kecurigaannya.

Mia melepaskan tangannya dari jessy."Eh gue kebelet mau ke toilet dulu gapapa kan?"Mia memegangi perutnya berpura-pura sakit."gue pergi dulu ya udah ga tahan"Mia secepat mungkin meninggalkan Jessy  dan Caca.

"Iya,jangan lama-lama bentar lagi masuk"teriak jessy kepada Mia yang sudah jauh dari tempat merka berdua berdiri."Yaudah ayo masuk ca, ngapain lo malah bengong?"tanya Jesyy melihat ekspresi Caca."Mia mau kemana ko lari-lari gitu?"tanya Caca polos mengaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal itu berusaha menangkap topik pembicaraan Mia dan Jessy tadi,tapi apalah daya sinyal nya yang lemot membuatnya menatap ke arah jessy mencari jawaban.
Jessy menghembus nafas kasar, mencoba menahan emosi karna ia tidak heran dengan temannya yang satu ini."Udah ayo masuk"Jessy menarik tangan Caca.

Saat sudah di depan toilet Mia  membalikan badanya melihat Jessy dan Caca yang sudah lumayan jauh dan merasa aman.Mia pun langsung berlari ke lorong-lorong sekolah menuju Mading hit's khusus anak-anak bergensi saja yang bisa menempelkan informasi penting,update,terpercaya,dan terpanas di sana.
Setelah Mia sampai disana,benar saja ada selembar foto sebeasar poster dinding menempel rapat.memang wajahnya tidak terlihat namun itu sungguh membuatnya merasa malu,karna itu adalah dirinya.
Ia mengepal kedua lengannya dan menyobek foto yang ada di mading itu.

kurang aja tuh cowo! Batin Mia yang pastinya nama bima lah yang terlintas di otaknya.

"Eh tunggu! lo liat anak baru itu ga?"Tanya Mia pada salah satu siswa yang melintas di hadapannya.

"E-ngga queen"jawab siswa itu dengan terbata-bata"

"yaudah sana pergi"Mia mendorong murid itu dari hadapannya."bercanda dia sama gue!"Batin Mia dengan emosi yang sudah memuncak.ia pun terus mencari keberadaan Bima yang ia tuduh sejak awal Jessy dan Caca memberitahu kabar seperti itu.lantas siapa lagi yang harus ia curigai selain Bima,karna hanya Bima yang tau kejadian malam itu.
Mia terus menyusuri lorong-lorong sekolah tanpa menghiraukan suara bel yang sudah bunyi sedari tadi.
ia belum bisa tenang jika belum memberi pelajaran kepada Bima.
"awas aja tuh cowo sampah kalo ketemu,gue abisin anjing!"grutu Mia di sela-sela langkahnya.

Saat sedang sibuk mencari Bima mia tidak menyadari keberadaan ibu rosa di belakangnya.

"Hei kamu"teriak bu rosa."siapa kamu di jam pelajaran masih keluyuran di luar"Bu rosa mencoba  menghampiri siswa yang ia tidak tau jika itu adalah Mia.
Tanpa aba-aba mia pun langsung lari dengan sekuat tenaga menghinadri bu rosa.

"Hei ga sopan ya main lari gitu aja awas kamu!"teriak bu rosa dari kejauhan.

Mia yang masih terus berlari di hentikan karna di hadapannya buntu dan sudah berada di ujung sekolah,dimana tempat para anak nakal melarikan diri saat jam  pelajaran."Sial! kenapa gue ga tau ya ada bu rosa di belakang"Mia mengerutu dengan nafas yang ngos-ngosan.

Hening sekali disini.setelah meyakini bahwa situasi telah aman dan ibu rosa tidak mengejarnya,Mia pun menyandarkan punggung nya ke tembok,merasa kelelahan.Mia meletakan telapak tangan di depan dada,merasa lega."tu cowo kemana si,gue udah cape gini tetep ga ketemu-ketemu juga"Mia lemas,ia tidak membayangkan bagaimana jadinya ia jika bu rosa tau bahwa itu dirinya pasti ia akan di panggil lagi dan lagi untuk masuk ke ruangan nya itu.

Mia memeluk kedua lututnya,membenamkan wajahnya.karna tenggorokannya yang terasa kering dan ia kelelahan.

Tiba-tiba mia merasa seperti ada tangan yang memegang helaian rambutnya,ia mengira bahwa itu pasti bu rosa yang masih penasaran."sorry bu"Mia mengangkat wajahnya."lo!"Mia langsung berdiri ketika melihat wajah yang ada di hadapannya.

Bima mengerutkan dahinya melihat wajah Mia yang sudah memerah seperti api yang berkobar."lu ngapain disini?"tanya Bima santai.

"Ngga usah banyak basa-basi dan pura-pura ga tau lo! gue tau lo kan yang nyebar foto di mading itu! lo kesel kan sama gue dan nyebar aib gue"

"Gua nyebar aib lu semalem? emang lo semalem abis ngapain? Nemenin om-om?"ledek Bima yang tidak tahu bahwa Mia serius,dan emosinya sudah memuncak dan lepas kontrol itu yang sedang mia rasakan.

Plakkkkk

Bima terkejut ketika mia menamparnya.ia pun mengangkat wajahnya dan mengerenyitkan dahinya menatap mia dengan ekspresi wajah tak mengerti."gua punya salah apa sama lu?"Bima mendekati wajahnya dengan wajah Mia."lu nampar orang yang ga tau apa-apa gitu aja dan nuduh gua?jangan karna lu anak manja lu bisa bertingkah seenak lu!"Bntak Bima yang merasa tingkah Mia sudah di luar batas kesabarannya.

"Lo ga usah pura-pura ga tau! gue ga percaya sama mulut sampah lo itu!"Mia menelan salivanya.ia tidak percaya jika pria yang di hadapannya akan selalu menjadi sumber masalah dalam hidupnya.

"Gua ga tau apa-apa,apa yang perlu lu bales ke gua? coba lu bilang salah gua apa"Bima memegang kedua bahu Mia mencoba menenangkan nya walaupun Bima tidak sama sekali merasa jika ia berbuat salah kepadanya,sampai emosi Mia mamuncak dan tidak terkendali sperti itu.

Mia menepis kasar lengan Bima dari bahunya."cukup lo pura-pura bego! lo catet di jidat lo! lo adalah cowo pertama yang jadi sumber masalah di hidup gue dan lo pegang omongan gue! dan gue pastiin juga lo cowo pertama yang bakalan gue bikin nangis darah dan satu lagi lo inget sampe ubun-ubun,gue Mia alexa wijayakusuma ga akan prnh suka apalagi sampe cinta sama manusia so baik tapi munafik kaya lo!"Mia menunjuk-nunjuk jari telunjuknya ke dada Bima,dan bersumpah atas namanya sendiri.

Mia langsung pergi meninggalkan Bima yang masih tidak tau apa kesalahannya sampai membuat mia semarah itu."salah gua apalagi sih di mata tuh cewe!"bima berdecak dengan kesal.Bima mengacak-acak  rambutnya,meluapkan emosinya dengan cara menendang keras tembok di sampinya dan sesekali memukul tombok itu.



____

comeback too me...

semoga suka ya gays,jangan lupa tinggalin jejak vote kalian disini,like and comment,krisarnya juga🐣.

see you next part:3

CERITA TENTANG MIAWhere stories live. Discover now